P a g e | 306
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
CONCEPT APPROACH Aktivitas berbeda-beda tetapi berfokus pada satu konsep. Anak berputar pada beberapa kegiatan
selama 3 - 5 menit. Strategi ini sangat baik bagi anak yang memiliki kesulitan yang serupa. TABLOID APPROACH
Berbagai aktivitas yang berbeda dari berbagai area pengembangan pengendalia motorik halus yang berbeda pula disiapkan untuk anak. Artinya, anak akan latihan beberapa aktivitas yang mereka sudah
siap melakukannya, mereka akan melakukan dengan baik karena aktivitas tersebut telah mereka alami dan ketahui kesulitannya.
STRUCTURED FREE PLAY Strategi ini memberikan kesempatan bagi anak untuk menghabiskan waktu bereksperimen dengan
berbagai bahan yang berbeda, menggunakan metode yang berbeda pula dalam berkarya. Umpan balik dalam teknik masih perlu diberikan.
3. Evaluasi
1 Lakukan kegiatan classroom observation untuk mendapatkan gambaran perkembangan motorik anak usia dini berdasarkan rentangan usia:
a. Infant 0 - 1 tahun b. Toodler 1 - 3 tahun
c. Kindergarten 3 - 4 tahun d. Pre School 4 - 6 tahun
e. Primary School 6 - 8 tahun
2 Diskusikanlah hasil observasi anda dan buatlah analisis perkembangan motorik anak usia dini tersebut.
3 Susunlah sebuah perencanaan dan perangkat pengembangan perkembangan motorik anak usia dini yang mencakup kegiatan dan media pengembangan motorik anak usia dini.
4. Daftar Pustaka
Bredekamp, Sue Editor, DAP in Early Childhood Programs Serving Children from Birth through Age 8, Washington DC: NAEYC.
Bronson, Martha B., The Right Stuff for Children Birth to 8: Selecting Play Material to Support Development, NAEYC, Washington, DC, 1995.
Hurlock, Elizabeth., Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga, 1998. Landy, Joanne M., dan Burridge, Keith R., Fine Motor Skills Handwriting Activities for
Young Children, West Nyack, NY 10994, The Center For Applied Research, 1999. Woolfson, Richard C, Bayi Yang Cerdas, Memahami dan merangsang perkembangan anak
Anda, Batam Centre: Karisma Publishing Group, 2001. Woolfson, Richard C, Balita Yang Cerdas, Memahami dan menstimuli perkembangan anak
Anda, Batam Centre : Karisma Publishing Group, 2001. Woolfson, Richard C, Anak Yang Cerdas, Memahami dan merangsang perkembangan anak
Anda, Batam Centre : Karisma Publishing Group, 2001
C. Pembelajaran Bahasa Anak Usia Dini 1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran materi pembelajaran bahasa anak usia dini ini adalah a. Peserta PLPG mampu menguasai konsep dasar pembelajaran bahasa anak usia dini
b. Peserta PLPG mampu mengembangkan kemampuan menyimak anak usia dini c. Peserta PLPG mampu mengembangkan kemampuan berbicara anak usia dini
d. Peserta Peserta PLPG mampu mengembangkan kemampuan membaca anak usia dini e. Peserta PLPG mampu mengembangkan kemampuan menulis anak usia dini
2. IsiPaparan Materi Pendahuluan
Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap orang. Seorang anak akan mengembangkan kemampuan bergaul social skill dengan orang lain. Penguasaan
keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa.
Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa, sehingga orang lain dapat menangkap apa
yang dipikirkan oleh anak. Melalui berbahasa, komunikasi antar anak dapat terjalin dengan baik
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 307
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
sehingga anak dapat membangun hubungan. Tidak heran bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan
cerminan anak yang cerdas. Bahasa dapat dimaknai sebagai suatu system tanda, baik lisan maupun tulisan. Bahasa
merupakan system komunikasi antar manusia. Bahasa mencakup komunikasi non verbal dan komunikasi verbal. Bahasa dapat dipelajari secara teratur tergantung pada kematangan serta
kesempatan belajar yang dimiliki seseorang. Bahasa merupakan landasan seorang anak untuk mempelajari hal-hal lain. Sebelum dia belajar
pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat memahami dengan baik . Anak akan dapat mengembangkan kemampuannya dan memotivasi.
PEMBELAJARAN BAHASA ANAK USIA DINI a. Landasan Teori Pemerolehan Bahasa
Teori-teori yang digunakan untuk pengembangan bahasa bagi anak usia dini adalah 1 Teori Behaviorist dari Skinner
a Teori behaviorist
Teori ini mendefinisikan pembelajaran dipengaruhi oleh perilaku. Para behaviorist mempercayai bahwa manusia dibentuk oleh lingkungan eksternalnya. Jadi kita perlu
mengubah lingkungan pembelajaran agar dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku anak secara bertahap. Perilaku yang positif jika diperkuat cenderung untuk diulangi
lagi, karena pemberian penguatan secara berkala dan disesuaikan dengan kemampuan anak akan efektif untuk membentuk perilaku anak.
b Aktivitas pemerolehan bahasa yang mengimplementasikan teori Behavioristist
Pendidik perlu memberikan penguatan dalam bentuk pujian atau hadiah terhadap bicara anak walaupun belum lancar atau jelas pengucapannya. Hal ini akan mendorong anak untuk
mau berbicara dengan siapapun. Guru menyiapkan kondisi kelas atau sekolah yang mendorong perkembangan bahasa anak. Misalnya agar anak menyukai bacaan, pendidik
menyediakan buku-buku bacaan yang sesuai dengan usia anak dimana saja di sudut
–sudut sekolah. Anak menyenangi tulisan, pendidik menyediakan alat-alat tulis pensil, spidol,
krayon, arang, dll dan kertas bisa kertas baru atau bekas. Dengan kondisi yang kita siapkan tersebut dapat mendorong anak memperoleh kemampuan bahasa.
2 Teori Nativist dari Chomsky a Teori Nativist
Mengutarakan bahwa bahasa sudah ada di dalam diri anak. Pada saat seorang anak lahir, dia telah memiliki seperangkat kemampuan berbahasa yang disebut
‘Tata Bahasa Umum” atau
‘Universal Grammar’. Teori ini mengatakan bahwa meskipun pengetahuan yang ada di dalam diri anak tidak mendapatkan banyak rangsangan, anak akan tetap dapat
mempelajarinya. Anak tidak sekedar meniru bahasa yang dia dengarkan, tapi ia juga mampu menarik kesimpulan dari pola yang ada, hal ini karena anak memiliki sistem bahasa yang
disebut Perangkat Penguasaan Bahasa Language Acquisition Devise LAD.
b Aktivitas pemerolehan bahasa yang mengimplementasikan teori Nativist
Pendidik tidak memaksa kehendak pada anak, bahwa anak memiliki kemampuan. Mereka bukan makhluk Tuhan yang kosong tetapi makhluk yang sudah memiliki potensi tinggal
dikembangkan. Peran pendidik adalah menjadi model, memfasilitasi dan memotivasi.
3 Teori Constructive dari Piaget, Vygotsky, Gardner a Teori Constructive
Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain. Dengan berinteraksi dengan orang lain, maka pengetahuan, nilai dan sikap anak akan berkembang.
Anak memiliki perkembangan kognisi yang terbatas pada usia- usia tertentu, tetapi melalui interaksi social, anak akan mengalami peningkatan kemampuan berpikir.
b Aktivitas pemerolehan bahasa yang mengimplementasikan teori Contructive
Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan. Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi. Adanya anak yang lebih tua
usianya atau orang dewasa yang mendampingi pembelajaran dan mengajak bercakap-cakap akan menolong anak menggunakan kemampuan berbahasa yang lebih tinggi. Jika anak
mengalami kesulitan, peran orang dewasa yang tepat akan membantu anak memecahkan persoalan sehingga anak dapat belajar sesuatu dari peristiwa tersebut. Karena itu pendidik
perlu menggunakan metode yang interaktif, menantang anak untuk meningkatkan pembelajaran dan menggunakan bahasa yang berkualitas.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 308
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
2. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini b. IsiPaparan Materi