P a g e | 389
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
F. PERENCANAAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Aktivitas pembelajaran dan rutinitas harian merupakan struktur dasar harian yang jika hal tersebut direncanakan sesuai dengan pengembangan dan kebutuhan individu anak dalam kelompok
maka aktivitas pembelajaran dan rutinitas harian akan membuat proses perkembangan potensi anak lebih lancar dan menyenangkan bagi semua orang. Perencanaan aktivitas pembelajaran yang baik
untuk anak-anak menawarkan keseirnbangan antara tipe-tipe aktivitas:
Waktu aktif dan tenang Aktifitas kelompok besar, kelompok kecil, waktu bermain sendin atau dengan orang lain
Waktu bermain di dalam dan luar ruangan Waktu bagi anak untuk memilih aktivitas mereka sendiri dan waktu guru mengarahakan aktifitas
anak Rencana pembelajaran adalah suatu rancangan tertulis mengenai kegiatan main anak yang
dilakukan secara rutin yang menjelaskan tentang struktur kegiatan dan aktivitas bermain. Kegiatan bermain merupakan kegiatan yang dikenal dan disukai oleh anak, maka pendidik PAUD
harus menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak.
1. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Rencana Pembelajaran a. Perkembangan Anak
Perkembangan anak merupakan aspek yang paling utama yang harus diperhatikan pendidik PAUD dalam membuat perencanaan pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan dan tugas-tugas
perkembangan sebagai acuan pencapaian dalam melaksanakan pembelajaran bagi anak usia dini. Dalam membuat perencanaan pembelajaran kemampuan anaklah yang menjadi ukuran, bukan
hasil dari suatu kegiatan. Salah satu contoh perencanaan yang memperhatikan perkembangan anak adalah tema-tema yang dibangun bersumber dari kehidupan anak. Misalnya: keluarga,
binatang, teman, mobil, truk, makanan favorit, dan semua yang mereka alami sendiri dalam hidup mereka.
b. Pengelompokan Faktor kedua yang mempengaruhi perencanaan adalah pengelompokan. Pengelompokan dapat
dilakukan berdasarkan usia anak, kemauan dan minatnya. Namun seorang pendidik PAUD harus mampu menelusuri minat anak, kemampuan anak serta motivasi anak saat mengikuti kegiatan.
Ketika pendidik PAUD menyiapkan berbagai aktivitas dalam setiap sentra, pendidik hendaknya memperhatikan dan mengarahkan anak dengan menata lingkungan main berdasarkan tiga jenis
main main sensori, main peran dan main pembangunan. Jumlah anak di setiap sentra sebaiknya tidak terlalu banyak. Rasio pendidik dan anak dalam satu kelompok adalah 1:6 untuk usia 2-3
tahun dan 1:10 untuk anak usia 3-6 tahun. Dengan memperhatikan perbandingan jumlah pendidik PAUD dan anak maka setiap anak akan merasa terlayani.
c. Perbedaan Individual Anak Setiap anak berbeda dalam kebutuhan dan minatnya. Berdasarkan pengetahuan ini, pendidik
PAUD merumuskan tujuan belajar untuk masing-masing murid. Untuk anak yang satu, tujuannya adalah partisipasi dalam kegiatan di dalam kelas dan belajar bernegosiasi dengan anak lain.
Untuk anak yang lain tujuannya adalah berhitung hingga sepuluh dan lebih aktif dalam diskusi di waktu makan dan dalam kegiatan kelompok. Perkembangan sosial, emosional, kognitif,
berbahasa, kebiasaan dan lainnya harus menjadi bahan pertimbangan.
d. Catatan Pengamatan Kemajuan Individu Pengamatan dan catatan pendidik PAUD sangat berharga untuk perencanaan. Catatan mengenai
perkembangan setiap anak akan sangat berguna. Pengamatan harus berkelanjutan supaya setelah satu sasaran tercapai dapat dilanjutkan dengan yang lain.
2. Pendekatan Tematik dalam Rencana Pembelajaran
Pendekatan tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang pengembangan. Pembelajaran tidak dilakukan secara terpisah melainkan terintegrasi antara
bidang pengembangan yang satu dengan lainnya. Pendekatan tematik sangat tepat dilakukan dalam proses pembelajaran anak usia dini, mengingat pengembangan potensi anak tidak bisa
dilakukan secara terpisah.
a. Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik Pembelajaran dengan pendekatan tematik merupakan salah satu strategi yang cocok dalam
menanamkan berbagai konsep yang diperlukan bagi pengembangan anak usia dini, karena pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
berpusat pada anak
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 390
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
memberikan pengalaman langsung pada anak memadukan seluruh bidang pengembangan
menyajikan konsep dari berbagai bidang pengembangan dalam satu proses pembelajaran pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak.
b. Prinsip Pembelajaran melalui Tema Pembelajaran tematik dilakukan melalui tema-tema yang menarik bagi anak, oleh karena itu
pembelajaran tematik memilki prinsip-prinsip sebagai berikut: Menyediakan kesempatan pada untuk terlibat langsung dengan objek yang sesungguhnya.
Menciptakan kegiatan yang melibatkan seluruh indera anak. Membangun kegiatan dari minat anak.
Membantu anak membangun pengetahuan baru Memberikan kegiatan dan rutinitas yang ditujukan untuk mengembangkan seluruh aspek
perkembangan. Memenuhi kebutuhan anak akan kebutuhannya untuk kegiatan dan gerak fisik, interaksi
sosial, kemadirian, konsep diri yang positif. Memberikan kesempatan menggunakan permainan untuk mewujudkan pengalaman kepada
pemahaman. Menghargai perbedaan individu, latar belakang, pengalaman di rumah yang dapat dibawa
anak ke kelas. Menemukan jalan untuk melibatkan anggota keluarga dari anak.
c. Strategi Pengembangan Tema
Dalam mengembangkan tema hal yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana membangun pengetahuan secara menyeluruh. Empat jenis pengetahuan yang dapat dibangun
menjadi tema adalah: Pengetahuan sosial
Misalnya: keluarga, rumah, teman, binatang peliharaan, kepedulian diri, pakaian, kesehatan gigi, kendaraan.
Konsep sains ilmu pengetahuan alam Misalnya: tumbuhan, hewan, jenis-jenis burung, air, langit ruang angkasa, batuan, mesin,
dinosaurus.serangga. Konsep matematika
Misalnya: bank, toko, kantor pos Bahasa dan seni
Misalnya: cerita, bernyanyi, bermain musik, puisi.
d. Peran Tema
Tema dalam pembelajaran anak usia dini memiliki peran yang cukup penting karena dengan tema anak akan lebih mudah dalam mengenal suatu konsep pengetahuan. Beberapa kelebihan dalam
pembelajaran tematik adalah sebagai berikut: Anak mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
Anak dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang pengembangan dalam tema yang sama
Pemahaman terhadap materi pengembangan lebih mendalam dan berkesan Aspek pengembangan bahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata
pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks
tema yang jelas Anak lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata,
misalnya bertanya, bercerita, menulis deskripsi, menulis surat, dan sebagainya untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, sekaligus untuk bidang kemampuan lain.
Pendidik PAUD dapat menghemat waktu karena bidang pengembangan yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu
selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan. Ketika membangun sebuah tema, pendidik PAUD bisa memulai dengan mendengarkan dan
menanyakan kepada anak tentang minat mereka. Pendidik dapat menelusuri minat anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti: adakah kejadian di sekolah atau di sekitar rumah
yang menarik perhatianmu? Siapa yang baru saja mendapatkan adik? Apakah kamu pernah melihat film Dinosaurus? Atau siapa pada saat liburan kemarin yang pergi ke tempat rekreasi?
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 391
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Berdasarkan jawaban-jawaban anak tersebut pendidik PAUD bisa merencanakan sebuah tema yang akan dibahas pada minggu atau bulan berikutnya. Jangka waktu tiap-tiap tema bergantung
kepada minat anak.
G. Tema Dalam Kurikulum