P a g e | 356
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
mempengaruhi hidup mereka dengan cara yang berbeda, dan c perubahan bisa dicatat dan catatan tersebut dapat membantu orang lain untuk memahami hal-hal yang telah berubah.
C. Orang, Tempat dan Lingkungan
Perencanaan untuk mengajar geografi dimulai dengan studi lingkungan langsung fisik anak-anak dan kemampuan mereka dan kesempatan untuk mengamati, berspekulasi, menganalisis
dan mengevaluasi lingkungan. Baik lingkungan dan eksplorasi anak-anak di dalamnya sangat kompleks dan rumit.
Untuk membantu pendidik mengatur anak-anak untuk belajar geografi dalam suatu lingkungan, standar nasional geografi, Geography for Life Geography Education Standards Project,
1994 dan The National Council for The Sosial Stidies 1998 mengidentifikasi tema utama dan konsep kunci untuk mempelajari geografi. Percaya bahwa studi geografi adalah lebih dari sekedar
tempat geografi. 1. Bumi Tempat Tinggal Kita
“Semua batu telah dibuat oleh tukang bangunan dari bumi dan bumi adalah batu yang terpecah”. “Pegunungan membuat dirinya sehingga kita bisa ski”. Penjelasan tentang sifat bumi
diberikan dalam menjawab petanyaan yang diajukan denan Piaget 1965, P. 207, dan mereka menunjukkan anak-anak berpikir tentang sifat bumi. Piaget telah melabel tahap berpikir ini
sebagai “artifisialisme”, gagasan bahwa anak-anak memandang benda-benda di bumi untuk
mereka gunakan sendiri, dibuat untuk tujuan-tujuan biasanya mereka. Dan dibuat sendiri atau oleh orang lain- pegunungan membuat dirinya sendiri, tukang bangunan membuat batu Dalam
usaha untuk menentukan dimana anak-anak memperoleh pemikiran seperti ini, Piaget menyarankan pendidikan religius atau pengalaman pendidikan:
Pemikiran artifisial mungkin tidak pernah dipertimbangkan sebelumnya. Atau dapat muncul dari kekuatan orang tua bagi anak-anak, yang tampak seperti dewa bagi anak- anak,
menyebabkan anak-anak yakin bahwa orang-orang yang kuat, seperti orang tua mereka, dapat menghancurkan batu untuk menciptakan bumi.
Ingat terus pemikiran anak-anak usia dini, anda dapat membantu anak-anak membangun konsep yang lebih akurat tentang bumi dengan memberikan pengalaman terstruktur yang
langsung dan konkrit dilingkungan mereka. Dalam merencanakan pengalaman penelitian bumi, anda harus bertanya pada diri sendiri,
“Apa yang telah anak-anak melalui pengalaman mereka tentang cara bumi
berfungsi?” “Apa yang telah mereka pelajari tentang fenomena alam - kekuatan bumi, bagaimana air mengali menuruni bukit, efek pertumbuhan tanaman dan
binatang?” Anda dapat menggunakan jawabannya untuk merencanakan pengalaman untuk anak-anak berdasarkan konsep kunci identifikasi geografi, pengetahuan tentang bumi. Kita
hidup, dan kita tinggal dibumi. Ide yang sungguh sederhana-kecuali anda adalah anak kecil yang yakin bahwa semua yang bergerak itu hidup dan bahkan beberapa benda yang tidak
bergerak, seperti racun, yang dapat membunuh anda, juga hidup Piaget, 1965. Bagi anak- anak mobil, perahu, awan, sungai dan seluruh benda yang bergerak
memiliki nyawa
dan kesadaran.
Saat anak-anak menggali lingkungan anda, anda dapat memberikan pertanyaan untuk membantu anak-anak membedakan benda hidup dan benda tidak hidup. Tanyakan pada
mereka apakah benda yang mereka mainkan hidup atau tidak hidup. Berdasarkan jawaban mereka, anda dapat memberikan pertanyaan lain atau memberikan saran-saran. Usahakan
memperluas pemikiran anak-anak dengan bertanya, “apakah menurutmu ini hidup?” ”kenapa
menurutmu ini hidup?” ”bagaimana kamu tahu?” ”apakah Kamu hidup?” ”benda apalagi yang
hidup?” ”benda apa yang tidak hidup?” Setelah melakukan perjalanan, anda dapat menyiapkan meja, papan bulletin, atau diagram
benda hidup dan benda tidak hidup. Anak-anak dapat meletakkan benda atau gambar yang mewakili benda-benda yang mereka lihat dalam perkalanan ke diagram yang sesuai. Batu, pasir
dangam bar rumah dapat ditempatkan pada bagian benda tidak hidup dan gambar atau bagian tanaman dan pohon dan gambar hewan dan burung dibagian benda hidup.
Anda juga dapat membantu anak-anak membuat bukle benda hidup dan tidak hidup. Anda dapat membantu anak-anak menuju generalisasi bahwa benda hidup memerlukan makanan dan
air sementara benda tidak hidup tidak memerlukannya. Pengalaman lain dapat mendukung konsep bahwa kita hidup dipermukaan bumi. Saat bermain di luar ruang, anak-anak dapat
mengelompokkan benda-benda yang ada dibumi. Anda dapat memperoleh pemahaman tentang proses berfikir mereka, yang diperlukan untuk merencanakan dan menilai proses belajar
mengajar.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 357
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
a. Daratan dan Air Dengan mengenali lingkungannya, anak-anak dapat mulai mengetahui perbedaan
permukaan bumi dan hubungan antara permukaan ini dan bagaimana mereka hidup. Anak- anak perlu waktu untuk bermain, bereksperimen dan mengeksplorasi sifat pasir air dan
tanah di dalam dan di luar untuk mempelajari sifat permukaan bumi. Seluruh bahan ini dicampur dengan pasir dan tanah dan bermain dengan Lumpur dan air membantu anak-
anak membangun pengetahuan fisik tentang bumi dimana mereka tinggal - pengetahuan yang sangat diperlukan untuk pemikiran formal tentang bumi nantinya. NRC IM, 2000
Eksplorasi anak -anak dengan air pasir dan lumpur dapat membantu mereka mengetahui bahwa bahan-bahan ini mengambil bentuk tempat penampungannya dan
mempraktekan ide bahwa jumlah bahan tersebut tetap sama, bahkan saat dimasukkan ke dalam penampung yang berbeda bentuknya. Pada sebuah grafik, anak-anak usia primer
dapat menghitung dan mengingat berapa jumlah cangkir pasir, air atau tanah yang dibutuhkan untuk mengisi penampung yang besar. Minta mereka menuangkan isi cangkir
kedalam penampung lain dan untuk memperkirakan apakah jumlah air tetap sama. Mereka dapat menguji hipotesa mereka dengan bahan tersebut kembali ke kontainer awal.
Ingatlah bahwa pengalaman ini bersifat eksplorasi dan harus konkrit. Konsep abstrak dari sifat tanah dan air seperti evaporasi, haru diajarkan dengan cara konkrit. Walaupun
begitu, pemahaman anak-anak mungkin tetap parsial. Peneliti menyarankan bahwa bahkan setelah instruksi yang melibatkan pengalaman langsung anak-anak usia 7-8 tahun yakin
bahwa air telah berevaporasi menguap dari makanan sebenarnya terserap kedalam makanan. Apalagi, spons dan handuk menyerap air, jadi kenapa makanan tidak. Landry dan
Forman, 1997
Di sekolah atau lingkungan sekitar, anak-anak dapat menemukan permukaan tanah yang berbeda. Tempat bermain mungkin berumput, atau memiliki daerah berpasir. Anak-
anak dapat merasakan permukaan yang berbeda dan pengelompokkan sebagai keras, lunak, kasar atau halus dan mendiskusikan tujuan dan penggunaan masing-masing. Tanyakan,
”kenapa jalan raya keras? Apa yang terjadi jika kamu terjatuh diatasnya?” ”apa kamu pernah terjatuh di pinggir jalan? Apa yang
terjadi?” ”kendarai sepedamu dijalan, dia ats rumput dan kemudian diatas pasir. Dimana yang dengan mudah dikendarai?
Kenapa?”. Beberapa permukaan mungkin dibuat oleh manusia, yang lain secara alami. Anak-anak TK
dan usia Primer mungkin telah mampu mengelompokkan permukaan. Perjalanan dilakukan di komunitas yang lebih luas memungkinkan anak-anak untuk
mengamati bahwa bumi ditutupi juga oleh air selain daratan. Satu kelas tingkat 2 di Boston melakukan perjalanan malam ke tempat wisata danau untuk berenang di danau, mendaki
gunung disekellingnya, dan bener-bener mengalami sendiri perbedaan permukaan bumi. Bahkan dengan melakukan perjalanan, anak-anak tidak mampu benar benar
mengenali seluruh permukaan bumi. ”tugas sekolah adalah untuk melengkapi bahan-bahan
sumber pelajaran” Mitchell,1934. Berbagi pengalaman dengan foto, lukisan atau gambar
digital dan bahan rujukan atau audiovisual dapat digunakan untuk membantu anak anak megembangkan kesadaran tentang perbedaan jenis permukaan bumi. Pilih buku rujukan
factual dan juga bacaan anak-anak untuk memperluas pengetahuan anak-anak tentang permukaan bumi. Mulailah dengan memilih buku-buku tentang lingkungan dan komunitas
anak. Gunakan buku-buku lain untuk membawa anak-anak ketempat yang belum pernah ditangani.
Tergantung pada pengalaman langsung anak dengan tanah dan air dan buku yang mereka telah membaca, mereka dapat melakukan beberapa kegiatan berikut: · Membuat
dua lukisan dinding dengan label ”Di bumi, Di air” dan memasukkan gambar dari hal-hal
yang hidup di darat atau di air, ditempatkan dengan benar· Mengklasifikasikan gambar kelompok bidang tanah, perbukitan, pegunungan, lembah, padang pasir dan sekelompok
gambar permukaan sungai, air terjun, danau, laut dan air. Anak-anak dapat mengurutkan dua kelompok gambar ke dalam kotak yang sesuai label. Membahas dan menggambar jenis
kegiatan yang terjadi di darat dan di air, membuat buku kecil atau grafik untuk kelas. Berenang, memancing dan berperahu diklasifikasikan sebagai kegiatan air, berkemah,
bermain bola dan kegiatan berkebun diklasifikasikan sebagai kegiatan di darat
b. Merawat Bumi Kita Hal ini sangat mengkhawatirkan bahwa banyak anak-anak tidak berhubungan dari apa
yang kita sebut alam. Kita sendiri adalah bagian dari alam, berevolusi bersama dengan
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 358
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
hewan dan tumbuhan lain. Kita sebaiknya memberikan perhatian lebih untuk habitat kita, mengetahui bahwa kehilangan mereka adalah penyebab utama kepunahan spesies Rivkin,
1995 dan iklim, mengetahui bahwa perubahan iklim merupakan penyebab utama dari pemanasan global.
Setiap individu, dimulai dari anak-anak, harus belajar untuk peduli terhadap tempat tinggal kita dibumi. Setiap orang harus peduli dengan ratai kehidupan, kekayaan akan
burung, serangga, rumput dan pohon-pohon dan kondisi udara, air dan tanah. Berdasarkan beberapa studi, belajar untuk merawat bumi a adalah proses yang
berkesinambungan b terdiri dari berbagai disiplin ilmu c harus sesuai usia d harus secara langsung berhubungan dengan anak-anak, pengalaman sehari-hari dan e harus
mencakup konsep dan sikap dan nilai-nilai. Kamu dapat memulainya dengan mendorong anak-anak untuk belajar mengamati lingkungan mereka, memberikan pengalaman yang
dapat mengembangkan pemahaman tentang saling ketergantungan, kesadaran estetika, dan kesadaran sosial, seluruh bagian dari pendidikan lingkungan.
D. Identitas dan Perkembangan individu