P a g e | 353
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Kumpulkan semua hasil kerja anak, kemudian dianalisis tipe pembelajaran yang di ases. Kita akan mengetahui kelemahan dan kekuatan dari masing-masing tipe.
Langkah-langkah dalam pembuatan asesmen: Analisis hasil identifikasi
Penentuan bentuk alat yang akan digunakan dalam asesmen Penentuan butir-butir pernyataanpertanyaan yang akan diterapkan dalam alat yang telah
ditentukan dalam asesmen Penentuan kriteria penilaian, penentuan bentuk laporan.
Contoh penyusunan dan pemberian tingkatan pada seorang siswa
Organiser and Level 1
2 3
4 5
6 7
8 9
Life and living
Hidup bersama Struktur dan fungsi
Kergamanan mahluk hidup, perubahan dan kesinambungan
Natural and processed materials
Material dan penggunaannya Struktur dan sifat
Reaksi dan perubahan
Working Scientifically
Merencanakan investigasi Membangun investigasi
Memproses data Mengevaluasi yang didapat
Penggunaan sains Acting responsibility
Earth and beyond
Bumi, langit dan manusia Perubahan bumi
Tempat hidup kita
Energi dan Perubahannya
Energi dan kita Transfer energi
Energi dan sumber serta penerima
3. Latihan a. Kembangkan minimal dua alat asesmen untuk pembelajaran sains bagi anak usia dini dengan
menggunakan tematik dan beri alasan mengapa menggunakan alat tersebut. b. Jelaskan kemahiran dasar yang harus diberikan pada pembelajaran sains anak usia dini?
c. Buatlah satu perencanaan lesson plan untuk pembelajaran sains yang terintegrasi.
K. Pengembangan Pengetahuan Sosial Anak Usia Dini 1. Pengembangan Pengetahuan Sosial Anak Usia Dini
Seperti yang telah didefinisikan oleh National Council for the Social Studies NCSS, ilmu sosial adalah ilmu yang terintegrasi dari ilmu pengetahuan sosial dan humanistik untuk memajukan
kompetensi yang sifatnya kewarganegaraan. Ilmu sosial saling berkordinasi, sistematika pembelajarannya menggambarkan berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi, ekonomi,
geografi, sejarah, filsafat, pengetahuan politik, psikologi, agama dan sosiologi atau humanistik. NCSS, 2003 Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari
tentang manusia, hubungan antar manusia serta dengan lingkungan sekitar manusia itu sendiri, seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, geogrofi dan lain-lain.
Tujuan dari ilmu sosial adalah untuk membantu anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan yang beralasan sebagai bagian dari warga masyarakat
yang demokratis di dalam keragaman budaya di dunia yang saling tergantung. NCSS, 2003 dengan mempelajari ilmu sosial, anak belajar mengenal diri dan lingkungan sosialnya. Selain itu,
dengan memahami diri dan lingkungan sosialnya, anak akan belajar untuk menempatkan diri sesuai dengan siatuasi dan kondisi yang mereka hadapi.
Dua tujuan utama dari ilmu sosial yaitu menyiapkan anak untuk ”mengasumsikan
kewarganegaraan dan untuk mengintegrasi pengetahuan, ketrampilan dan etika dengan dan
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 354
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
melalui disiplin ilmu. Kedua tujuan tersebut dapat membedakan ilmu sosial dengan ilmu yang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu sosial memiliki cirri khas tersendiri.
A. Budaya
Kebudayaan adalah uraian pertama dari sepuluh uraian tematik yang dikembangkan oleh National Council for the Social Studies NCCS, 1994 yang berfungsi sebagai kerangka untuk
program pengetahuan sosial k-12. Kebudayaan adalah sentral untuk kita sebagai individu dan sebagai masyarakat. Kebudayaan adalah salah satu unsur yang sangat melekat dan tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat.
Kebudayaan adalah cara hidup, lingkungan buatan manusia, nilai-nilai dan kepercayaan, symbol, interpertasi, sudut pandang yang diberikan oleh kelompok sosial Banks, 2008.
Kebudayaan menetapkan cara bagaimana berpikir, merasakan, dan berperilaku. Budaya kelompok dibuktikan melalui nilai-nilai, komunikasi nonverbal, bahasa, hubungan interpersonal, dress codes,
parenting, peran gender, kebiasaan, adat istiadat sosial, dan hiburan. Berbagi kebudayaan membuat kita dapat tinggal berkelompok, dan inilah cara suatu kelompok beradaptasi dengan
lingkungan di mana ia tinggal. Karakter penting lain mengenai kebudayaan adalah bahwa kebudayaan itu berubah secara konstan. Ringkasnya, kebudayaan itu mengikat dan membagi atau
memisahkan masyarakat. Mengerti dan menerima perbedaan dan kesamaan dapat dilakukan pada masa usia dini. Upaya untuk mengenalkan perbedaan dan kesamaan serta penerimaan terhadap
perbedaan tersebut dapat dilakukan dengan konsep pembelajaran ilmu sosial yang menarik dan bermakna.
Lingkungan hendaknya mengembangkan kebudayaan, baik lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang merayakan keragaman dan kesatuan dibangun atas
dasar rasa saling menghormati yang dalam terhadap semua individu dan kelompok Copple, 2003; Garcia, 2003. Untuk menciptakan ruang kelas yang menggabungkan rasa saling menghargai yang
dalam bagi individu dan kelompok berarti pendidik harus terlebih dahulu mengerti beberapa hal:
· Perilaku, nilai-nilai, dan gagasan anda sendiri mengenai orang lain · Perilaku, nilai-nilai, dan gagasan anak mengenai orang lain
· Bagaimana perilaku terhadap orang lain dipelajari
Perilaku dan nilai-nilai yang langsung dan membimbing merupakan dasar untuk merayakan keanekaragaman. Tetapi sebagai seorang pendidik, anda harus lebih dari sekedar memahami
perilaku anda sendiri dan perilaku anak. Pendidik juga harus familiar dengan konsep kunci untuk mempelajari merayakan keanekaragaman seperti:
· memahami keterkaitan dan saling ketergantungan · pengetahuan mengenai kesamaan yang menyatukan orang-orang dari beragam budaya,
pengalaman, Ras etnis dan bangsa · keterampilan untuk menyelesaikan konflik interpersonal yang kemudian menjadi dasar untuk
bekerja sama dengan orang lain
B. Waktu, Kesinambungan dan Perubahan 1. Waktu