56
Anak perlu diajarkan memiliki rasa percaya diri yaitu perasaan yang teguh pendiriannya, tabah dalam menghadapi masalah, kreaktif
dalam mencari jalan keluar dan berambisi dalam mencapai sesuatu. Selain itu perlu diajarkan untuk hormat pada diri sendiri yaitu mempunyai
perasaan konstruktif, hormat pada orang lain dan bersyukur pada apa yang dimilikinya. Berbagai cara dapat diupayakan untuk menumbuhkan rasa
percaya diri serta hormat diri pada anak oleh orang tua. Diantaranya adalah dengan mendorongnya untuk selalu berupaya menerima kelebihan
dan kekurangnya, memberikannya pujian dan hadiah pada perilakunya yang mengarah pada kepercayaan diri dan kemandirian anak itu sendiri.
2.6 Hasil- Hasil penelitian terdahulu
Beberapa hasil penelitian dari sejumlah penemuan emperis yang berkaitatan dengan topik kajian pola asuh dan harga diri dengan
kemandirian siswa antara lain:
2.6.1 Penelitian yang berkaitan dengan kemandirian.
1 Verawati 2002 meneliti tantang Pengaruh Pola Hubungan Orang Tua- anak Terhadap Kemandirian Remaja, menyatakan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara pola asuh demokratis terhadap kemandirian. Sedangkan pola asuh yang otoriter dan permisif kurang menunjang
terhadap kemandirian . 2 Harjito 1996 meneliti Pengaruh Pusat Kendali Locus of Control
Kemandirian dan Harga Diri Terhadap Prestasi Siswa SD, menyatakan
57
bahwa: ada korelasi antara pusat kendali internal, kemandirian dan harga diri secara bersama-sama.
3 Astuti 2005 meneliti Pengaruh Pola Asuh terhadap Kemandirian menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh pola asuh terhadap
kemandirian. 4 Kurniastuti 2002 meneliti Kemandirian Siswa SLTP Negeri 4 Sragen
Dalam Hubungannya Dengan Pola Asuh Orang Tua dan Urutan kelahiran menunjukan hasil bahwa Pola asuh demokratis memberi
sumbangan paling besar terhadap kemandirian siswa dan anak sulung tingkat kemandiriannya lebih tinggi dari anak bungsu dan anak tengah.
5 Krisbintara 2005 meneliti Perbedaan Kemandirian Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua Dan Jenis Kelamin Siswa Kelas IX SMA Negeri 1
Pabelan Kabupaten Semarang, menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemandirian dengan pola asuh orang tua siswa
berdasarkan jenis kelamin. 6 Utomo 2006 meneliti Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan
Kemandirian Siswa Kelas X SMA Bruderan Purworejo, menunjukan hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi
belajar dengan kemandirian siswa. 7 Utomo 2005 meneliti Hubungan Motivasi, Kemandirian, dan Prestasi
Belajar Siswa Kelas II SMPN 2 Pabelan, menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemandirian dengan prestasi belajar
siswa.
58
2.6.2 Penelitian yang berkaitan dengan pola asuh.
1 Indrawati 2002 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Remaja di SLTP Muhammadiyah 6 Dau Malang,
hasilnya ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh demokratis terhadap kemandirian siswa. Dan hasil penelitian Umayi 2007
tentang Pengaruh Pola Asuh dan Interaksi Sosial terhadap Kemandirian Siswa Don Bosko Semarang juga menyatalan Ada
pengaruh yang signifikan antara pola asuh otoriter terhadap kemandirian
2 Bashor 2007 Meneliti Pola Asuh Emosi Anak Balita Yang Ditinggal Kerja Ibu di Luar Daerah menunjukkan bahwa pola asuh terbentuk
berdasarkan tingkat pengetahuan dan pengalaman pengasuh. 3 Adji 2003 meneliti Hubungan Pola Asuh Orang Tua, Harga Diri
Siswa ”SMU Alternatif” Dengan Agresivitas Siswa ”SMU Alternatif” di Kota Semarang, menunjukkan bahwa ada hubungan pola asuh
demokratis dan harga diri dengan agresivitas 4 Wardhani 2002 meneliti Konstribusi Pola Asuh Orang Tua dan
Konsep Diri Terhadap Proaktivitas Siswa SLTP di Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung, menunjukkan bahwa pola asuh demokratis
berkorelasi terhadap proaktivitas siswa sedangkan pola asuh otoriter dan permisif tidak berkorelasi terhadap proaktivitas siswa. Hal ini
didukung penelitian Rejeki 2007 tentang Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Nilai-nilai Budi Pekerti Anak Usia Dini
59
di Kabupaten Semarang dengan hasil penelitian menyatakan bahwa pola asuh demokratis akan membuat nilai- nilai budi pekerti meningkat
dan sebaliknya pola asuh otoriter dan permisif akan membuat nilai- nilai budi pekerti menurun.
5 Feronika 2004 meneliti Kebutuhan Berafiliasi Remaja Ditinjau Dari Persepsi Pola Asuh Orang Tua, menyatakan bahwa ada kolerasi yang
sangat signifikan antara persepsi terhadap pola asuh orang tua dengan kebutuhan berafiliasi remaja.
2.6.3 Penelitian yang berkaitan dengan harga diri