41
compensation. Over compensation membuat individu menjadi unggul dalam suatu bidang tertentu mungkin tidak dapat diatasi dengan over
compensation tetapi diatasi dengan usaha mengadakan kompensasi menge jar keunggulan pada bidang lain. Kompensasi dapat bersifat positip jika
hasilnya berbentuk prestasi yang menonjol di baidang lain, namun dapat pula bersifat negatif jika hasilnya berbentuk sikap dan berperilaku
merusak, sombong dan sengaja membuat keributan untuk menarik perhatian orang lain.
Dari pendapat Coopersmith, Maslow, Calhoun, Aldridge, maka peneliti menyimpulkan bahwa harga diri adalah suatu penilaian diri
seseorang secara keseluruhan tentang rasa keberhargaannya yang kemudian diekspresikan dalam sikap menerima ataupun menolak, dan hal
ini menunjukan sejauhmana seseorang percaya bahwa dirinya mampu, berarti, berhasil maupun berharga.
2.3.2 Pembentukan harga diri
Harga diri terbentuk setelah anak lahir, ketika anak-anak berhadapan dengan dunia luas dan berinteraksi dengan orang- orang di
sekitarnya. Interaksi secara minimal memerlukan pengakuan, penerimaan peran yang saling tergantung pada orang yang bicara dan orang yang
diajak bicara. Interaksi menimbulkan pengertian tentang kesadaran diri,
identitas, dan pemahaman tentang diri. Hal ini akan membentuk penilaian individu terhadap dirinya apa adanya, sehingga individu punya perasaan
harga diri Burns, 1993:78
42
Harga diri mengandung pengertian ” siapa dan apa diri saya” segala sesuatu yang berhubungan dengan seseorang selalu mendapat
penilaian berdasarkan kriteria dan standar tertentu, atribut-atribut yang melekat dalam diri individu akan mendapat masukan dari orang lain dalam
proses berinterkasi di mana proses ini dapat menguji individu, yang memperlihatkan standar dan nilai diri yang terinternalisasi dari masyarakat
dan orang lain. Bagaimana
lingkungan menilai
diri seseorang akan berpengaruh bagaimana seseorang menilai keadaan dirinya. Apabila lingkungan
menerima keadaan seseorang, apabila lingkungan menyenangi seseorang, maka orang tersebut akan menerima dan menyenangi dirinya sendiri.
Demikian pula sebaliknya, apabila orang lain menghargai diri seseorang, maka orang tersebut juga akan menghargai dirinya secara baik. Oleh
karena itu, hubungan seseorang dengan orang-orang yang ada di sekitarnya merupakan hal yang sangat penting dalam terbentuknya harga
diri.
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri
Faktor- faktor yang mempengaruhi harga diri yaitu: 1 pengalaman; 2 pola asuh; 3 lingkungan; 4 sosial ekonomi
Coopersmith, dalam Burns, 1993:122 Pengalaman merupakan suatu bentuk emosi, perasaan, tindakan,
kajadian yang pernah dialami individu yang dirasakan bermakna dan meninggalkan kesan dalam hidup individu. Pola asuh merupakan sikap
43
orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya yang meliputi cara orang tua menunjukkan otoritasnya, dan cara memberikan perhatiannya serta
tanggapan terhadap anaknya Shochib, 1998: 18. Lingkungan memberikan dampak besar kepada anak melalui hubungan yang baik antara anak dengan
orang tua, teman sebaya, dan lingkungan sekitar sehingga menumbuhkan rasa aman dan nyaman dalam penerimaan sosial dan harga dirinya. Sosial
ekonomi merupakan suatu yang mendasari perbuatan seseorang untuk
memenuhi dorongan sosial yang memerlukan dukungan finansial yang berpengaruh pada kebutuhan hidup sehari-hari.
Sejalan pendapat Coopersmith, Bretch 2000: 15 berpendapat mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri antara lain:
1 Orang tua
Orang tua adalah sumber yang mempengaruhi kualitas harga diri pada anak, perilaku orang tua terhadap anak akan
menimbulkan kesan tersendiri bagi anak. Orang tua yang selalu memberikan perhatian ketika anak berkelakuan baik,
memberikan penghargaan untuk usaha anak dalam arti bukan hanya hasil yang dicapai, mengkritik perilaku anak bukan
terhadap anak itu sendiri, memberi dorongan kepada anak untuk berbaur dengan anak-anak lain, serta sering memeluk,
merangkul anak akan menumbuhkan harga diri yang sehat pada anak. Tetapi kadangkala orang tua yang terlalu perhatian dan
kasih sayang sebenarnya justru merusak harga diri anak tanpa disadari, meskipun mempunyai maksud yang baik. Sebagai
contoh terlalu memanjakan anak atau terlalu membatasi pergaulan anak. Hasil penelitian Coopersmith menunjukkan
bahwa anak yang memiliki harga diri tinggi pada umumnya berlatar belakang orang tua yang memberikan kehangatan dan
kasih sayang dengan menerapkan batasan-batasan serta model- model disiplin yang tegas.
2 Teman sebaya
Harga diri dapat ditingkatkan melalui kelompok teman sebaya yang menerima anak apa adanya. Jika kelompok teman sebaya
memperhatikan seorang anak atas hasil yang telah dicapai akan
44
memandang seorang anak sebagai ahli pada bidang tertentu. Memuji seorang anak karena pandai dalam suatu hal maka hal
ini dapat memabantu peningkatan harga diri pada anak. Jika kebutuhan untuk teman yang menyenangkan tidak terpenuhi
maka anak dapat memiliki harga diri rendah. Hubungan anak dan teman sebaya saling mendukung rasa harga diri masing-
masing. Bila dalam kelompok pergaulan individu terhadap perilaku negatif, maka individu tersebut akan berperilaku
negatif juga, karena hal ini menyangkut harga diri dalam kelompok tersebut dengan tujuan agar diterima dalam
kelompok.
3 Prestasi
Kemampuan untuk menetapkan tujuan yang realistis dan penghargaan terhadap diri sendiri pada setiap langkah yang
dicapai. Prestasi juga merupakan pendorong untuk meningkatkan harga diri pada anak. Seorang anak yang
mengembangkan suatu pola tertentu untuk berprestasi dalam jumlah bidang maka anak cenderung percaya bahwa dirinya
mampu, dirinya bisa, maka hal ini akan menimbulkan rasa senang dan bangga pada diri sendiri.
4 Diri sendiri merupakan sumbangan terpenting bagi peningkatan
harga diri. Karena seseorang dituntut untuk mengevaluasi diri terhadap apa yang telah dilakukan maupun dari penilaian orang
lain. Anak yang memiliki harga diri tinggi akan mengutamakan apa yang dapat dilakukan dan apa yang telah dilakukan, dapat
menghargai diri sendiri, mengkritik perilaku bukan diri sendiri. Sebaliknya anak yang bersikap sinis, negatif, pesimis,
mengkritik diri sendiri bukan perilaku, menetapkan tujuan yang tidak realistis, serta melakukan kemauwan kelompok meskipun
berorientasi negatif dengan harapan tidak kehilangan teman, merupakan golongan anak yang memiliki harga diri rendah.
Baik buruknya perilaku anak dapat dipengaruhi oleh keadaan harga diri pada anak.
2.3.4 Tingkat Harga Diri