Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

76

3.4.2 Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Azwar 2000: 131 menyatakan bahwa instrumen alat ukur dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila instrumen tersebut dapat menjelaskan fungsi ukuranya sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut. Sedangkan instrumenalat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut mampu menunjukan hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran ulang terhadap subyek yang sama. Kreteria tinggi rendahnya validitas butir instrumen menggunakan ketentuan yang dikemukakan oleh Ali 1985: 98 sebagai berikut: 0,00 – 0,20 : tidak valid 0,21 – 0,40 : validitas rendah 0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi 0,81 – 1,00 : validitas sangat tinggi Selanjutnya untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau tingkat keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan- pernyataan dalam instrumen digunakan teknik Reliabilitas Alpha Cronbach. Kreteria reliabilitas didasarkan pada pendapat Crow Crow dalam Neolaka, 2005:37 berikut ini: Usually, for prediction purposes, a correlation an alpha coefisien of 0,90 to 1,00 is very high 0,80 to 0,90 is high 0,60 to 0,80 is satisfactory 0,40 to 0,60 is low 0,00 to 0,40 is very low 77 Berdasarkan kriteria koefisien alpha yang dikemukakan Crow Crow, maka besaran koefisien hitung statistik koefisien alpha yang dijadikan patokan adalah 0,60. 3.4.3 Teknik Analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik dengan analisis deskriptif, korelasi dan multiple correlation. Korelasi bivariate Pola Asuh X 1 dengan kemandirian siswa Y dan harga diri X 2 dengan kemandirian siswa Y akan dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Person. Untuk hubungan bersama –sama antara pola asuh dan harga diri X 1 ,X 2 dengan kemandirian siswa Y akan digunakan teknik multiple correlation, analisis taraf signifikansi 5 . 3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Pola Asuh Uji coba angket pola asuh dilakukan terhadap 32 siswa SMP Negeri 2 Pabelan Kabupaten Semarang. Pemilihan responden uji coba instrument didasarkan pada pertimbangan bahwa anak-anak yang ditinggal orang tuanya ibunya paling banyak dibandingkan dengan SMP Negeri 1 Pabelan maupun SMP Negeri 3 Pabelan. Dari tabel rekapitulasi try out pola asuh, diperoleh rangkuman bahwa item yang dibuang nomer 3, 24, 25, 26 dan 36 dan memiliki koefesien corrected item total correlation terendah 0,2006 dan tertinggi 0,5666. Sedangkan untuk reliabilitas instrumen diperoleh angka Alpha = 0,8207. Menurut Crow Crow, termasuk tingkat reliabilitas tinggi. 78 Seperti halnya try out pola asuh, try out inventori harga diri dan kemandirian terhadap 32 siswa SMP Negeri 2 Pabelan Kabupaten Semarang. Dari tabel rekapitulasi harga diri, diperoleh rangkuman bahwa tidak ada item harga diri yang dibuang. Item-item tersebut memiliki koefesien corrected item total correlation terendah 0,2033 dan tertinggi 0,4146. Sedangkan untuk reliabilitas instrumen diperoleh angka Alpha = 0,7615. Menurut Crow Crow, termasuk tingkat reliabilitas tinggi. Sedangkan untuk try out angket kemandirian terhadap 32 siswa SMP Negeri 2 Pabelan Kabupaten Semarang diperoleh rangkuman bahwa item yang dibuang nomer 2, 7, 8, 12, 13, 24, 28, 30, 33, 37, dan 38 dari jumlah item 44 dan memiliki koefesien corrected item total correlation terendah 0,2239 dan tertinggi 0,509. Sedangkan untuk reliabilitas instrumen diperoleh angka Alpha = 0,8703. Menurut Crow Crow, termasuk tingkat reliabilitas tinggi. 79

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN