C. Semiotik Pierceian
Konsep pemikiran semiotika salah satunya berasal dari Charles Sander Peirce 1839-1914. Teori dari Pierce sering disebut sebagai “ grand theory” dalam
semiotika. Teori tersebut mengungkapkan bahwa Pierce mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali semua komponen dalam struktur
tunggal. Sebuah tanda atau representament menurut Pierce merupakan sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau
kapasitas. Sesuatu yang lain itu, oleh Pierce disebut interpretant dan pada giliranya akan mengacu pada objeknya. Charles Sander Peirce 1839-1914 juga
membahas tentang teori trikotomi. Trikotomi adalah teori yang membahas mengenai tanda yaitu sign tanda, objek, dan interpretant. Teori ini membahas
hubungan tanda dengan tanda itu sendiri signrepresentament, tanda dengan objek, dan tanda dengan interpretan. Peirce mengatakan bahwa dalam semiotika
terdapat hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari ketiga unsur yang berbeda. Hubungan tersebut disebut triadik, yakni tanda atau representament sign, objek,
dan interpretant. Trikotomi pertama yaitu hubungan tanda dengan tanda itu sendiri, di
dalamnya tanda dibagi menjadi qualisign, sinsign, dan legisign. Qualisign yaitu tanda berdasarkan kualitasnya, sinsign adalah sebuah tanda tentang eksistensi
keberadaannya, sedangkan legisign adalah sebuah tanda tentang aturan umum. Trikotomi kedua adalah hubungan tanda dengan objeknya, di dalamnya terdapat
ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah jika tanda memiliki hubungan kesamaan dengan objeknya. Indeks adalah jika tanda tersebut menjadi penunjuk objeknya,
sedangkan simbol adalah tanda konvensional.Trikotomi ketiga adalah hubungan tanda kepada interpretan sebagai tanda tentang kemungkinan kualitatif rheme,
tentang fakta decisigndicentsign, dan tentang pemikiran argument Peirce via Wahono dan Kustap 2007: 54.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka teori konsep trikotomi dari Peirce dianggap tepat untuk penelitian ini, karena di dalamnya berisi pembahasan yang
diperlukan untuk langkah awal dalam mencari makna yang terdapat pada tanda- tanda musikal dalam lagu Jalan Sunyi Bhisma. Namun agar penelitian dan analisis
tidak meluas maka dalam penelitian ini hanya akan menggunakan analisis tanda berdasarkan trikotomi kedua yaitu hubungan tanda dengan objeknya.
D. Penelitian yang Relevan 1. Makna Lagu
Koyunbaba Suite Für Gitarre Op.19 karya Carlo Domeniconi: Semiotik Pierceian
Penelitian ini ditulis oleh Birul Walidaini. Fokus dari penelitian ini yaitu pada permasalahan partikularitas atau keunikan yang dituangkan komposer ke dalam
lagu tersebut yang dikaji berdasarkan bentuk dan strukturnya terlebih dahulu, kemudian dianalisis maknanya melalui pendekatan semiotika tipologi tanda dari
Charles Sander Pierce. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanda-tanda yang bersifat partikular dalam teks Koyunbaba Suite Für Gitarre Op.19
tidak meninggalkan pondasi dasar dari sebuah musik suita, sehingga bisa dikatakan
bahwa teks Koyunbaba Suite Für Gitarre Op.19 ini merupakan representasi dari suita modern dengan ciri khas tersendiri.
2. Makna Lagu The Spirit of Kuda Lumping In Trance karya Iwan Tanzil: Semiotik Pierceian
Penelitian ini ditulis oleh Mardian Bagus Prakosa. Fokus dari penelitian ini yaitu pada bentuk serta struktur musik yang dituangkan komposer ke dalam lagu
tersebut yang dikaji dengan tipologi semotik dari Charles Sander Pierce. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanda-tanda yang bersifat partikular dalam teks The
Spirit of Kuda Lumping In Trance tidak meninggalkan pondasi dasar dari
sebuah musik suita, sehingga bisa dikatakan bahwa teks The Spirit of Kuda Lumping In Trance ini merupakan representasi dari suita modern dengan ciri
khas tersendiri. Kedua penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini karena sama-sama
meneliti tanda-tanda dalam teks musik yaitu semiotik dari Peirce, serta kesamaan zaman dari karya yang diteliti.
E. Pertanyaan Penelitian
Puput Pramuditya menunjukan identitas tanah kelahirannya melalui karya Jalan Sunyi Bhisma. Sebuah kesenian lokal diangkat menjadi sebuah karya musik
untuk orkestra dengan struktur musik yang jarang digunakan dalam orkestra pada umumnya.
Berdasarkan fokus masalah dan kajian pustaka yang dituliskan dalam bab ini, maka peneliti menemukan beberapa penelitian yang akan dibahas lebih dalam
sebagai fokus awal penelitian adalah sebagai berikut.