Bentuk Musik Pengertian Struktur Komposisi

Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata Yunani ”Semeion“ yang berarti tanda. Wibowo 2013: 7 berpendapat bahwa tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya dan dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Tanda adalah segala sesuatu warna, isyarat, kedipan mata, objek, rumus matematika, dan lain-lain yang merepresentasikan sesuatu yang lain selain dirinya. Secara terminologis, semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, dan seluruh kebudayaan sebagai tanda Danesi, 2012: 6. Danesi 2012: 19 menjelaskan bahwa analisis semiotika memang sebuah ikhtiar untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang perlu dipertanyakan lebih lanjut ketika kita membaca teks atau narasi tertentu. Istilah teks mengandung hal-hal seperti percakapan, huruf, ujaran, puisi, mite, novel program televisi, lukisan teori ilmiah, komposisi musik, dan seterusnya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka partitur atau teks dari Jalan Sunyi Bhisma bisa dikatakan sebagai tanda karena secara fungsional partitur merupakan media komunukasi antara komposer dan pemain musik, di mana komposer ingin menyatakan sesuatu di luar teks musik tersebut. Seorang komposer memiliki tujuan tertentu di dalam komposisi musiknya. Gagasan bisa diambil dari dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar yang memiliki makna dan ditulis ke dalam partitur. Pembaca teks menginterpretasikan apa yang diinginkan komposer melalui sebuah teks musik atau partitur.

C. Semiotik Pierceian

Konsep pemikiran semiotika salah satunya berasal dari Charles Sander Peirce 1839-1914. Teori dari Pierce sering disebut sebagai “ grand theory” dalam semiotika. Teori tersebut mengungkapkan bahwa Pierce mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali semua komponen dalam struktur tunggal. Sebuah tanda atau representament menurut Pierce merupakan sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas. Sesuatu yang lain itu, oleh Pierce disebut interpretant dan pada giliranya akan mengacu pada objeknya. Charles Sander Peirce 1839-1914 juga membahas tentang teori trikotomi. Trikotomi adalah teori yang membahas mengenai tanda yaitu sign tanda, objek, dan interpretant. Teori ini membahas hubungan tanda dengan tanda itu sendiri signrepresentament, tanda dengan objek, dan tanda dengan interpretan. Peirce mengatakan bahwa dalam semiotika terdapat hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari ketiga unsur yang berbeda. Hubungan tersebut disebut triadik, yakni tanda atau representament sign, objek, dan interpretant. Trikotomi pertama yaitu hubungan tanda dengan tanda itu sendiri, di dalamnya tanda dibagi menjadi qualisign, sinsign, dan legisign. Qualisign yaitu tanda berdasarkan kualitasnya, sinsign adalah sebuah tanda tentang eksistensi keberadaannya, sedangkan legisign adalah sebuah tanda tentang aturan umum. Trikotomi kedua adalah hubungan tanda dengan objeknya, di dalamnya terdapat ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah jika tanda memiliki hubungan kesamaan dengan objeknya. Indeks adalah jika tanda tersebut menjadi penunjuk objeknya,