Semiotik Pierceian DESKRIPSI TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran mengenai keadaan atau gejala yang terjadi tanpa melepaskan objek yang diteliti dan ditelaah dengan semiotik pierceian. Hal tersebut dikarenakan data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar dan bukan berupa angka-angka, seperti yang diungkapkan Bogdan dan Biklen via Sugiyono, 2011: 13 bahwa penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak menekankan pada angka. Dalam penelitian kualitatif data berasal dari dokumentasi penelitian, pengawasan, evaluasi, pengamatan pendahuluan dan pernyataan dari narasumber- narasumber yang dipercaya. Hipotesis dalam penelitan kualitatif bersifat menemukan teori bukan merumuskan atau merinci hipotesis secara jelas sebelum terjun ke lapangan.

B. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam penelitian ini, agar pelaksanaannya dapat terarah dan sistematis maka disusun tahap-tahap penelitian. Menurut Moleong 2007: 127-148, ada empat tahapan dalam pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut. 1. Tahap pra lapangan Dalam tahap ini peneliti menentukan Data utama dalam penelitian ini yaitu teks partitur dari karya musik Jalan Sunyi Bhisma karya Puput. Ditambah dengan data-data pendukung atau eksternal berupa video pertunjukan karya tersebut untuk kepentingan audio visual, buku-buku yang berkaitan dengan bentuk analisa musik, artikel mengenai komposisi musik serta dilakukan wawancara dengan narasumber untuk kepentingan analisis dan identifikasi karya. Selain itu, peneliti melakukan wawancara secara informal dengan pemain dan pendengar karya tersebut. Tahap pra lapangan dilakukan peneliti selama bulan Februari - April 2016. 2. Tahap pekerjaan lapangan Tahap pekerjaan lapangan terkait dengan penelitian yang dilakukan di lapangan. Peneliti membaca fullscore partitur dan mendngear karya musik Jalan Sunyi Bhisma dengan video yang sudah ada. Dalam proses penggarapan, peneliti menemukan beberapa keunikan dalam karya tersebut. Salah satunya terdapart pada bentuk dan struktur musik Jalan Sunyi Bhisma merupakan struktur yang memiliki perbedaan dengan karya-karya orkestra pada umumnya. Berawal dari kesulitan-kesulitan yang dialami sendiri oleh peneliti, maka dari itu peneliti melakukan wawancara dengan Puput Pramuditya selaku komposer Jalan Sunyi Bhisma. Selain itu, peneliti juga menempuh upaya konfirmasi ilmiah melalui penelusuran literatur buku dan referensi pendukung penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan.