2 Oleh karena merupaka kerja tim, maka jika guru yang satu berhalangan dengan mudah dapat digantikan oleh guru lain
yang tidak berhalangan; dengan demikian, tidak terjadi kekosongan guru.
Sedangkan kekurangannya adalah: 1 Jika anggota tim tidak baik kerja samanya, tidak mustahil
justru menggagalkan pembelajaran tim. 2 Banyak waktu yang dipergunakan untuk merencanakan kerja
tim, terutama jika disesuaikan dengan kebutuhan individu peserta didik.
3 Dalam operasinya memerlukan tempat dan ruang khusus.
m. Departementalisasi
Yang dimaksud dengan departementalisasi adalah suatu sistem pengelompokan peserta didik, yang di dalamnya guru hanya
mengkhususkan diri pada mata pelajaran tertentu. Oleh karena guru hanya mengkhususkan diri pada mata pelajaran tertentu, maka yang
mereka ajarkan hanyalah mata pelajaran tertentu juga. Beberpa keuntungan sistem pengelompokan deprtementalisasi
adalah sebagai berikut: 1 Guru akan lebih kompeten mengajarnya, oleh karena ia
mendalami terhadap apa yang akan mereka ajarkan. Kompetensi mereka setidak-tidaknya pada penguasaan
bahan ajaran. 2 Peserta didik mendapatkan pengetahuan yang dalam dan
menyakinkan, oleh karena yang memberikan adalah mereka yang benar-benar ahli di bidangnya.
Kekurangan sistem pengelompokan demikian adalah:
140
1 Mengingat guru terpacu dengan keahliannya sendiri, maka pada saat guru yang lain tidak hadir, dia tidak bisa
menggatikannya. 2 Kecenderungan guru untuk merasa ahli di bidangnya bisa
menjadi penyebab yang bersangkutan bisa merasa tidak perlu belajar lagi. Hal ini akan menyebabkan guru tersebut semakin
tertinggal dengan laju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk yang berada di bidangnya.
3 Guru cenderung menganggap bahwa keahliannya lebih penting dibangdingkan dengan keahlian orang lain. Hal ini
bisa menjadi penyebab dia berambisi secara sektoral terhadap ilmunya sendiri, dan lebih lanjut ia menganggap
bahwa keahliannyalah yang lebih penting untuk diajarkan. Ada efek pengiring sikap guru ini terhadap peserta didiknya,
yaitu peserta didik akan serupa dengan gurunya.
n. Pengelompokan Berdasarkan Kemampuan Ability Grouping
Yang dimasksud dengan ability grouping adalah pengelompokan berdasarkan kemampuan peserta didik. Peserta didik yang
mempunyai tingkat kemampuan yang sama ditempatkan pada kelompok yang sama. Peserta didik yang sama-sama tinggi
kemampuannya ditempatkan pada kelompok yang kemampuannya tinggi, sementara peserta didik yang kemampuannya rendah
ditempatkan dalam kelompok peserta didik yang berkemampuan rendah.
Keuntungan ability grouping adalah: 1 Guru akan mudah menyesuaikan pengajarannya sesuai
dengan kemampuan peserta didiknya.
141
2 Peserta didik yang mempunyai kemampuan lebih tingi, tidak merasa terhambat perkembangannya oleh peserta didik yang
berkemampuan rendah. 3 Peserta didik yang mempunyai kemampuan sama akan dapat
saling mengisi, sehingga semakin mempercepat perkembangan dan mempertinggi kemampuan mereka.
4 Peserta didik yang berkemampuan rendah tidak merasa tertinggal jauh dengan anggota kelompoknya, hal ini bisa
menjadikan mereka frustasi. Kelemahan ability grouping adalah:
1 Guru harus membuat persiapan yang berbeda-beda, ada rancangan pembelajaran yang dikhususkan untuk peserta
didik berkemampuan rendah, dan ada yang dikhususkan untuk peserta didik yang berkemempuan tinggi.
2 Peserta didik merasa terganggu privacy-nya jika dimasukkan kedalam kelompok inferior.
3 Peserta didik yang masuk ke dalam kelompok superior merasa dirinya lebih dan sombong serta suka
membanggakan diri.
Sapartinah Pakasi, melaluai eksperimentasi di Sekolah Dasar Laboratorium IKIP Malang kini Universitas Negeri Malang,
mengelompokkan peserta didiknya berdasarkan prestasi belajarnya di kelas. Pengelompokan demikian ia namai dengan achievement
grouping. Dengan adanya pengelompokan demikian, maka peserta didik yang berprestasi tinggi dikelompokkan dengan peserta didik
yang berprestasi tinggi, sementara yang berprestasi rendah, dikelompokkan ke dalam yang berprestasi rendah.
142
Ada tiga macam pengelompokan yang didasarkan atas achievement grouping ini, yaitu: kelompok untuk peserta didik yang
cepat berpikir, kelompok untuk peserta didik yang sedang dan kelompok untuk peserta didik yang lambat belajar. Yeager 1994
mengemukakan bahwa pengelompokan dapat didasarkan atas fungsi perbedaan. Pengelompokan menurut fungsi integrasi adalah
pengelompokan yang didasarkan atas kesamaan-kesamaan yang ada pada peserta didik. Pengelompokan tersebut meliputi, yang didasarka
atas umur, jenis kelamin, dan sebagainya. Pengelompokan ini melahirkan pembelajaran yang bersifat klasikal.
Pengelompokan yang didasarkan atas fungsi perbedaan adalah yang diaksentuasikan pada perbedaan individual peserta didik.
Pengelompokan menurut fungsi perbedaan demikian, melahirkan pembelajaran individual.
Hendyat Soetopo 1982 mengemukakan empat dasar pengelompokan peserta didik, yaitu: friendship grouping, achievement
grouping, aptitude grouping, attention or interest grouping dan intelegen grouping.
a. Pengelompokan Berdasarkan Kesukaan Memilih Teman Friendship Grouping