Sebab-Sebab Peserta Didik Tidak Naik TingkatMengulang Kelas

4. Sebab-Sebab Peserta Didik Tidak Naik TingkatMengulang Kelas

Mengulang kelas adalah suatu keadaan dimana siswa tidak dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi karena memiliki prestasi atau nilai dibawah standart rata-rata kelas yang telah ditetapkan oleh sekolah yang bersangkutan. Jadi siswa harus tetap tinggal pada tingkat atau kelas sebelumnya, mengulang seluruh mata pelajaran yang telah diterima, sehingga dapat memperbaiki pemahamannya tentang pelajaran yang kurang dimengerti, dan secara otomatis dapat memperbaiki nilai-nilai yang kurang baik tersebut. Mengulang kelas memiliki segi positif dan segi negatif. Segi positifnya adalah: siswa diberi kesempatan untuk dapat lebih memahami pelajaran-pelajaran yang telah diberikan yang kurang dimengerti, membantu siswa untuk dapat mengatasi kesulitan- kesulitan dalam belajar, membantu mempersiapkan siswa agar menjadi lebih baik dikemudian hari. Sedangkan sisi negatifnya adalah: siswa yang tidak naik tingkat akan mengalami masalah psikologis, seperti: tidak percaya diri, rendah diri, putus asa, frustasi, shock, bahkan mengalami stress. Disini peran orang tua, guru, kepala sekolah, dan BP Bimbingan dan Penyuluhan sangat dibutuhkan untuk membantu siswa memperbaiki diri, memotivasi siswa untuk dapat lebih baik di kemudian hari. Berdasarkan laporan teknis penelitian lapangan oleh Sweeting dan Muchlisoh pada tahun 1998, beberapa penyebab murid mengulang kelas di kelas 1 SD, yaitu: 1 tidak bisa membaca, untuk ketidakmampuan menulis atau memecahkan masalah berhitung sederhana tidak dipertimbangkan sebagai alasan yang cukup untuk 149 menyatakan kegagalan anak, 2 kurang mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan lancar, bahkan tidak bisa sama sekali, 3 kurangnya antusiasme guru untuk membantu siswa belajar membaca, banyak guru menyimpulkan anak-anak miskin kurang mampu belajar membaca, sehingga guru tidak mengajari mereka yang lamban dalam belajar, khususnya membaca. Sebab-sebab mengulang kelas selain kelas 1 SD, antara lain: 1 rendahnya skor tes atau rendahnya performan atau prestasi anak pada tes akademik, 2 alasan lain adalah anak-anak yang kelelahan karena perjalanan sekolah yang jauh, dan sekaligus beban berat untuk pekerjaan rumah dan juga tugas-tugas keluarga yang harus diselesaikan, sehingga ketika di sekolah mereka cenderung tidak berkonsentrasi pada pelajaran, 3 faktor lain yang mempunyai dampak pada angka mengulang kelas adalah kondisi fisik ruang kelas SD yang sangat menyedihkan, membuat anak tidak berkonsentrasi dan cenderung mengabaikan pelajaran di sekolah, 4 sebab keempat yang menyebabkan anak mengulang kelas adalah kesehatan anak- anak yang rendah karena status gizi mereka yang kurang baik. Berhubungan dengan poin ketiga tersebut sampai sekarang pun banyak terdapat ruangan sekolah yang rusak. Data yang ada pada koran Kompas, terbitan hari jum’at, tanggal 5 Mei 2006, halaman 12 berdasarkan data yang diambil dari Depdiknas pusat, kerusakan ruang kelas sekolah di Indonesia tahun 2005 untuk SD ruangan sekolah yang termasuk dalam kategori baik tercatat sejumlah 388.199 ruang, untuk kategori rusak sedang terdapat sejumlah 288.886 ruang, dan untuk kategori rusak berat tercatat sejumlah 200.687 ruang, sedangkan di tingkat SMP didapati ruang kategori baik sejumlah 150 163.348 ruang, untuk kategori rusak sedang 22.078 ruang, sedangkan untuk kategori rusak berat sejumlah 8.718 ruang. Melihat Indonesia yang kaya akan kekayaan alam yang melimpah ruah, kondisi kerusakan sekolah seperti yang tersebut di atas, sangat memprihatinkan. Terlihat kurangnya kontrol dari pihak-pihak yang berwenang mengurus jalannya pendidikan di Indonesia. Seharusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi, apabila kita semua memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan, karena nanti yang akan menikmati hasilnya adalah kita bersama. Anggaran pendidikan yang diinformasikan oleh pemerintah sejumlah 20 dari APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat mencukupi bahkan lebih untuk pendanaan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia ini. Secara empiris, faktor-faktor penyebab siswa tidak naik tingkat atau mengulang kelas pernah diteliti oleh Indah Kusuma 2006 di sekolahsekolah se kota Malang. Ia mendeskripsikan data empiris penyebab siswa mengulang kelas sebagaimana pada Tabel 4.1. sebagai berikut. Tabel 4.1. Faktor Penyebab siswa Mengulang Kelas dan Drop Out NAMA SEKOLAH FAKTOR PENYEBAB MENGULANG KELAS 1. SDN Bandulan I Malang 1. Malas, sering tidak masuk sekolah. 2. Nilainya tidak memenuhi syarat untuk naik kelas. 3. Sering tidak mengerjakan PR. 4. Kurang perhatian dari orang tua. 2. SDN Bandulan II Malang 1. Kurang pandai 2. Malas, tidak mampu mengikuti pelajaran 3. Suka membolos. 3. SDN Tanjung Rejo II Malang 1. Tidak bisa memenuhi target nilai 4. SDN Tanjung Rejo IV Malang 1. Ekonomi lemah yang mempengaruhi pada kurangnya gizi anak, akibatnya siswa tersebut sering tidak masuk sekolah karena sakit. 2. Siswa dari keluarga kaya tetapi memiliki masalah penyakit yang serius. 3. Siswa dari keluarga broken home yang tidak memiliki konsentrasi penuh pada pelajaran. 5. SDN Tanjung Rejo VI Malang 1. Karena nilainya tidak memenuhi syarat untuk naik kelas, contohnya anak kelas 1 yang tidak bisa 151 membaca dan menulis. 6. SDN Mulyorejo 4 Malang 1. Tidak disiplin. 2. Tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik. 3. Sering membolos.

5. Remidi Bagi Peserta Didik yang Tidak Naik Tingkat