Guru sebagai demonstrator Guru sebagai pengelola kelas Guru sebagai mediator dan fasilitator

15 lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola kelasnya agar hasil belajar peserta didik berada pada tingkatan yang optimal. Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal, seperti yang dikemukakan oleh Uzer Usman, 2006:9, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor, kemudian peranan yang dianggap paling dominan diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Guru sebagai demonstrator

Salah satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa dirinya juga sebagai pelajar. Sehingga dalam peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam hal menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan. Karena kemampuannya dalam menguasai ilmu yang dimilikinya akan sangat menentukan hasil belajar peserta didik. Maksudnya agar apa yang disampaikannya itu benar-benar dipahami oleh anak didiknya.

b. Guru sebagai pengelola kelas

Guru, dalam peranannya sebagai pengelola kelas learning manager, hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Lingkungan belajar yang baik ialah yang bersifat merangsang peserta didik untuk belajar, memberikan rasa aman, dan kepuasan dalam mencapai tujuan. Tujuan umum dalam pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah 16 mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan peserta didik bekerja dan belajar, serta membantu para peserta didik untuk memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

c. Guru sebagai mediator dan fasilitator

Sebagai mediator hendaknya guru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektivkan proses belajar mengajar. Akan tetapi, tidak cukup hanya dengan memiliki pengetahuan tentang media pendidikan saja, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan baik. Maka dari itu guru perlu mengalami latihan praktik secara berkelanjutan dan sistematis, baik melalui pre-service maupun melalui inservice training. Memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi, dan kemampuan guru serta minat dan kemampuan peserta didik.

d. Guru sebagai evaluator