Landasan aspek konseptual Kurikulum 2013

37 Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik authentic assesment yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh.

c. Landasan aspek konseptual

Aspek konseptual ini mencakupi relefansi, model kurikulum berbasis kompetensi, kurikulum lebih dari sekedar dokumen, proses pembelajaran mencakup aktivitas belajar, output belajar dan outcome belajar, serta cakupan mengenai penilaian. Ada beberapa perbedaan dalam Kurikulum 2013 seperti yang tertuang dalam rancangan Kurikulum 2013 untuk tingkat SD. Pada Kurikulum 2006 total alokasi waktu yang ditentukan berkisar antara 26 jam untuk kelas 1, 27 jam untuk kelas 2, 28 jam untuk kelas 3, dan 32 jam untuk kelas 4,5, dan 6. Sedangkan pada Kurikulum 2013 rancangannya menjadi 30 jam untuk kelas 1, 32 jam untuk kelas 2, 34 jam untuk kelas 3, dan 36 jam untuk kelas 4,5, dan 6. Sedangkan rancangan untuk kurikulum tingkat SMP alokasi waktunya juga terjadi penambahan beban jam belajar, pada kurikulum 2006 dari total belajar sebanyak 32 jam pad kelas VII, VIII, dan IX akan menjadi 38 jam pada Kurikulum 2013. Sedangkan untuk tingkat SMASMK juga terjadi penambahan alokasi jam belajar. Sehingga secara beban belajar bagi peserta didik akan bertambah, tetapi hal yang harus disiapkan adalah upaya membuat rasa nyaman dan siap untuk menerima pelajaran bagi para peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Bertolok dari uji materi rancangan Kurikulum 2013 maka diharapkan semua yang terlibat dalam proses pendidikan di Indonesia ini baik itu seorang pendidik, orang tua selaku anggota komite sekolah, selaku pejabat yang membuat 38 kebijakan, dan menentukan arah pendidikan di daerah maka semua pihak harus dapat dijadikan sebagai persiapan untuk tindakan ke depan demi suksesnya pendidikan. Kurikulum 2013 ini diresmikan pada tanggal 15 Juli 2013, dan Kurikulum 2013 ini sudah mulai diterapkan pada tahun pelajaran 20132014 pada sekolah- sekolah tertentu saja. Hal ini karena dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berasumsi bahwa baru sekolah-sekolah yang memiliki standar bagus yang baru bisa melaksanakan Kurikulum 2013 ini. Sehingga pelaksanaan masih terbatas pada sekolah-sekolah yang sudah maju.

9. Pendidikan Kejuruan