Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian-uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan,yaitu : 1. Tidak semua laju pertumbuhan rata-rata sektor perekonomian di Kota Pematangsiantar mengalami peningkatan pada era otonomi daerah 2001- 2009. Sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor listrik, gas, dan air bersih, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan sektor yang memiliki laju pertumbuhan rata-rata menurun setelah otonomi daerah berjalan sembilan tahun. Sedang sektor jasa lainnya adalah sektor dengan peningkatan laju pertumbuhan rata-rata terbesar sebesar 8,78 persen. 2. Pertumbuhan sektor perekonomian Kota Pematangsiantar: a. Sektor ekonomi Kota Pematangsiantar dalam era Otonomi Daerah 2001 2009 yang menunjukkan pertumbuhan yang positif adalah sektor bangunan dan konstruksi, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, dan sektor jasa lainnya yang merupakan sektor yang memiliki pertumbuhan terbesar. Sedangkan salah satu sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor pertanian dimana penurunannya sebesar -18,82 persen. Dalam kurun waktu 2001- 2009, hasil total perubahan kontribusi setiap sektor terhadap PDRB Kota Pematangsiantar yaitu sebesar 41,35 persen, sedangkan nilai pertumbuhan Universitas Sumatera Utara regional sebesar 53,12 persen. Hal ini menunjukkan pertumbuhan sektor ekonomi di Kota Pematangsiantar lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan sektor ekonomi di wilayah lain di Sumatera Utara. b. Sektor ekonomi perdagangan, hotel, dan restoran dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan termasuk dalam sektor progresif, artinya sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan cepat dan mampu bersaing dengan baik bila dibandingkan dengan sektor ekonomi dari daerah lain sedangkan sektor ekonomi lainnya termasuk dalam kelompok pertumbuhan yang lambat. c. Total nilai pergeseran bersih PB adalah sebesar -11,77 persen, ini berarti bahwa perekonomian Kota Pematangsiantar memiliki laju pertumbuhan yang lambat. Dalam kurun waktu 2001-2009 perekonomian Kota Pematangsiantar tergolong pada pertumbuhan sektor ekonomi yang lambat. Hal ini karena sektor-sektor ekonomi Kota Pematangsiantar memiliki laju pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan sektor perekonomian kabupatenkota lain di Sumatera Utara. d. Hampir semua sektor ekonomi Kota Pematangsiantar memiliki daya saing yang kurang baik bila dibandingkan dengan sektor ekonomi wilayah lain, kecuali sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang memiliki nilai PPW yang positif. Artinya ketiga sektor tersebut mempunyai daya saing yang baik bila dibandingkan dengan sektor ekonomi wilayah lain di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

5.2. Saran