3 Kondisi Iklim
Karena terletak dengan garis Khatulistiwa, Kota Pematangsiantar tergolong kedalam derah tropis dan daerah datar, beriklim sedang dengan suhu
maksimum rata-rata 29,7
o
C dan suhu minimum rata-rata 20,4
o
4.1.2. Keadaan Penduduk
C pada tahun 2009. Kelembapan udara rata-rata 86 persen dimana rata-rata tertinggi pada bulan
Oktober dan November yang mencapai 89 persen, sedangkan curah hujan rata-rata 306 mm dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan September yang
mencapai 574 mm.
1 Penduduk Kota Pematangsiantar
Pada dasarnya penduduk adalah modal merupakan dasar pembangunan, oleh karena itu data statistik kependudukan mutlak diperlukan untuk kepentingan
perencanaan pembangunan dengan segala aspeknya. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kesempatan kerja, mengakibatkan
meningkatnya jumlah pengangguran. Pada tahun 2009 penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 250.997 jiwa dengan kepadatan penduduk 3.146 jiwa
per Km
2
. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar pada tahun 2009 sebesar 0,40 persen. Penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar
lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2009 penduduk Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 127.516 jiwa dan
penduduk laki-laki 123.481 jiwa. Dengan demikian sex ratio Kota Pematangsiantar sebesar 96,84 persen. Oleh karena itu, untuk menunjang
keberhasilan pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat, perkembangan penduduk diarahkan pada pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas, dan pengerahan mobilitas sehingga mempunyai ciri dan
karakteristik yang menguntungkan bagi pembangunan di Kota Pematangsiantar.
Sumber: BPS Kota Pematangsiantar 2010
Gambar 4.1. Grafik jumlah Penduduk menurut Kecamatan Tahun 2009
Jumlah penduduk Kota Pematangsiantar periode tahun 1997-2009 selalu mengalami peningkatan Tabel 4.2.. Berbeda dengan tingkat pertumbuhan
penduduk Kota Pematangsiantar yang cenderung fluktuatif. Pada periode tahun 2001-2005 tingkat pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar mengalami
peningkatan, yaitu dari 0,27 persen menjadi 0,75 persen, namun pada tahun 2006- 2009 secara umum mengalami penurunan menjadi 0,40 persen. Hal ini
mengindikasikan adanya keberhasilan dalam pengendalian kuantitas penduduk di Kota Pematangsiantar.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Jumlah dan
Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kota Pematangsiantar Tahun 1997-2009
Sebelum Otonomi Daerah Tahun
Laki-laki Jiwa
Perempuan Jiwa
Jumlah Jiwa
Tingkat Pertumbuhan
1997 116.026
116.420 232.446
0,71
1998 117.120
119.757 236.871
1,90
1999
117.934 120.584
238.518 0,70
2000 118.126
122.705 240.831
0,97
Rata-rata 117.302
119.867 237.167
1,07 Masa Otonomi Daerah
Tahun Laki-laki
Jiwa Perempuan
Jiwa Jumlah
Jiwa Tingkat
Pertumbuhan 2001
119.667 121.813
241.480 0,27
2002 119.985
122.139 242.124
0,27
2003 120.369
122.530 242.899
0,32
2004 120.453
123.982 244.435
0,63
2005
121.354 124.923
246.277 0,75
2006 122.098
125.739 247.837
0,63
2007 122.548
126.277 248.825
0,40
2008
122.986 126.999
249.985 0,47
2009 123.481
127.516 250.997
0,40
Rata-rata 121.438
124.656 246.095
0.46
Sumber: BPS Kota Pematangsiantar, diolah Penduduk Kota Pematangsiantar di tahun 2008 dikelompokkan menurut
kelompok usia tidak produktif dan usia produktif maka dari jumlah penduduk sebanyak 249.985 jiwa terdapat jumlah penduduk usia produktif usia: 15 – 64
sebanyak 159.635 jiwa dan banyaknya penduduk usia tidak produktif usia: 0 – 14 dan usia: 65 dan lebih masing-masing sebanyak 79.669 jiwa dan 10.681
jiwa. Angka beban tanggungan dependency ratio yang merupakan persentase penduduk usia tidak produktif terhadap penduduk usia produktif adalah sebesar 57
Universitas Sumatera Utara
persen. Ini berarti bahwa setiap 100 jiwa yang produktif harus menanggung sekitar 57 jiwa yang tidak produktif.
2 Ketenagakerjaan
Perkembangan ketenagakerjaan secara sepintas dapat dilihat dari besarnya keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi. Keterlibatan penduduk dalam
kegiatan ekonomi diukur dengan proporsi penduduk yang masuk dalam pasar tenaga kerja, yaitu penduduk yang bekerja dan mencari pekerjaan, disebut juga
sebagai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK. Pada Tabel 4.3., TPAK di Kota Pematangsiantar dari tahun 2002 hingga 2008 pada umumnya mengalami
peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin banyaknya penduduk di Kota Pematangsiantar yang bekerja dan mencari pekerjaan.
Tabel 4.3. TPAK dan TPT Kota Pematangsiantar Tahun 2002-2008 Persen
Statistik Tahun
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 TPAK
51,10 49,57
57,00 68,38
61,01 58,76
60,72 TPT
7,55 14,86
17,53 15,12
15,04 12,53
11,16
Sumber: BPS Pematangsiantar, diolah. Pertumbuhan tenaga kerja di Kota Pematangsiantar sejalan dengan
pertumbuhan penduduk. Namun pertumbuhan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan sehinnga mengakibatkan tingginya jumlah
pengangguran. Pada tahun 2009 jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar sebanyak 1.422 orang, dimana pencari kerja
terbesar di tingkat pendidikan S-1 sebanyak 489 orang atau sekitar 34 dari total pencari kerja.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: BPS Pematangsiantar 2009
Gambar 4.2. Grafik jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan KerjaTahun 2008
Jumlah penduduk usia kerja 15 tahun ke atas di Kota Pematangsiantar adalah 181.819 jiwa. Dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas
Agustus 2008, diperoleh jumlah penduduk sebagai angkatan kerja sebanyak 110.405 jiwa, atau disebut dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK
sebesar 60,72 persen. Disamping TPAK, informasi Tingkat Pengangguran Terbuka TPT
merupakan salah satu indikator ketenagakerjaan yang secara tidak langsung dapat menggambarkan kondisi ekonomi suatu wilayah. TPT adalah perbandingan
penduduk yang mencari pekerjaan terhadap jumlah angkatan kerja. Tinggi rendahnya angka TPT memiliki kepekaan terhadap tingkat kesejahteraan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat maupun terhadap keamanan dan stabilitas regional. TPT di Kota Pematangsiantar pada periode 2002-2008 mengalami fluktuasi. TPT tahun 2008
sebesar 11,16 persen, artinya pada tahun 2008 dari 100 orang angkatan kerja terdapat rata-rata 11 orang yang sedang mencari pekerjaan.
4.2. Keadaan Perekonomian Kota Pematangsiantar
Secara umum PDRB Kota Pematangsiantar hingga periode 2009 mengalami peningkatan baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan. PDRB atas dasar harga berlaku yang terbentuk pada tahun 2009 adalah sebesar 3.740,23 milyar rupiah, mengalami peningkatan sebesar 8,65 persen
dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 3.464,69 milyar rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2009 sebesar 1.926,91 milyar rupiah,
mengalami pertumbuhan sebesar 5,40 persen dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 1.828,21 milyar rupiah.
Pertumbuhan ekonomi secara riil dapat dilihat dari angka PDRB Atas Dasar Harga Konstan. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya
peningkatan perekonomian, sedangkan pertumbuhan yang negatif menunjukkan adanya penurunan perekonomian, akibat terjadinya kelesuan perekonomian.
Dengan kata lain, PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di Kota Pematangsiantar dari tahun ke tahun sehingga
dapat diketahui keadaan ekonomi daerah tersebut.
Universitas Sumatera Utara