menyebabkan sektor pertambangan di Kabupaten Karawang memiliki kontribusi terbesar ketiga terhadap PDRB Jawa Barat. Berkembangnya sektor industri
pengolahan di Kabupaten Karawang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk yang berdampak pada peningkatan penggunaan listrik, gas dan air
bersih di Kabupaten Karawang. Sektor pertanian di Kabupaten Karawang memiliki tingkat pertumbuhan yang lambat tetapi sektor ini masih mempunyai
daya saing baik bila dibandingkan dengan sektor ekonomi di Jawa Barat, meskipun kontribusi sektor pertanian menurun, tetapi sektor ini masih menjadi
penyumbang terbesar di Jawa Barat dalam memenuhi permintaan pasar. Perekonomian Kabupaten Karawang termasuk dalam kelompok yang
progresif, tetapi ada beberapa sektor yang masih bisa ditingkatkan kemampuannya untuk meningkatkan pendapatan daerah, karena Kabupaten
Karawang sebagian besar wilayahnya didominasi oleh sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor bangunan. Semua sektor tersebut
termasuk dalam pertumbuhan yang lambat.
2.7. Kerangka Pemikiran Konseptual
Kondisi perekonomian suatu wilayah dipengaruhi kondisi demografi potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, aksesibilitas, juga
dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Salah satu kebijakan pemerintah yang berpengaruh kepada kondisi perekonomian
daerah adalah kebijakan otonomi daerah. Pada masa sebelum otonomi, kewenangan pemerintah pusat sangat dominan dalam menentukan arah
Universitas Sumatera Utara
pembangunan suatu daerah, sehingga daerah tidak mampu berkreasi menentukan arah pembangunannya. Adanya kebijakan otonomi daerah menuntut daerah-
daerah untuk mampu mengoptimalkan potensi sektor-sektor perekonomiannya. Potensi sektor perekonomian berpengaruh terhadap perkembangan suatu
wilayah. Apabila sektor perekonomian memiliki pertumbuhan yang cepat, maka suatu wilayah berkembang dengan cepat pula, begitu pula sebaliknya. Laju
pertumbuhan sektor-sektor perekonomian dapat dianalisis dengan analisis Shift Share.
Pada penelitian ini analisis Shift Share digunakan untuk menganalisis dampak otonomi daerah terhadap pertumbuhan sektor perekonomian di Kota
Pematangsiantar, sehinggga dapat diketahui sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan yang
lambat. Selain itu, dapat pula dianalisis daya saing sektor, yaitu sektor mana yang mampu bersaing dan sektor mana yang tidak mampu bersaing. Informasi
mengenai pertumbuhan sektor-sektor perekonomian dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah untuk menentukan kebijakan pembangunan dan
perencanaannya, dan bagi para investor untuk menanamkan modalnya pada sektor-sektor yang menguntungkan. Secara sistematis kerangka pemikiran dapat
dijelaskan pada Gambar 2.1. sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: = Alat analisis yang digunakan
= Hal-hal yang dihasilkan
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Perekonomian Kota Pemtangsiantar
Sebelum Otonomi Daerah 1997-2000
Pada Masa Otonomi Daerah 2001-2009
Sektor-sektor Perekonomian
Pengembangan Wilayah Kota Pematangsiantar
Laju Pertumbuhan PDRB dan Kontribusi Masing-Masing
Sektor Perekonomian Laju Pertumbuhan, Daya
Saing, dan Profil Pertumbuhan dari Masing-Masing Sektor
Perekonomian Analisis
PDRB Analisis
Shift Share
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN