Analisis Pergeseran Bersih dan Profil Pertumbuhan

3.5.5. Analisis Pergeseran Bersih dan Profil Pertumbuhan

Analisis profil pertumbuhan PDRB bertujuan untuk mengidentifikasi pertumbuhan PDRB sektor ekonomi di suatu wilayah pada kurun waktu yang ditentukan dengan cara mengekspresikan persentase perubahan komponen pertumbuhan proporsional PP j dan pertumbuhan pangsa wilayah PPW j Profil pertumbuhan PDRB disajikan pada Gambar 3.2 berikut ini: . Data- data yang dianalisis akan diinterpretasikan dengan cara memplot persentase perubahan komponen pertumbuhan proporsional PP dan pertumbuhan pangsa wilayah PPW ke dalam sumbu vertikal dan horizontal. Komponen pertumbuhan proporsional PP diletakkan pada sumbu horizontal sebagai basis, sedangkan komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW pada sumbu vertikal sebagai ordinat. PPW Kuadran IV Kuadran I PP Kuadran III Kuadran II Sumber : Budiharsono 2001 Gambar 3.2. Profil Pertumbuhan PDRB Universitas Sumatera Utara a. Kuadaran I menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Selain itu, sektor tersebut juga dapat bersaing dengan sektor-sektor perekonomian dari wilayah lain. Karena pertumbuhan sektor-sektor perekonomiannya tergolong dalam pertumbuhan yang cepat, maka wilayah yang bersangkutan juga merupakan wilayah yang progresif maju. b. Kuadran II menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah memiliki laju pertumbuhan yang cepat, tetapi sektor tersebut tidak mampu bersaing dengan sektor perekonomian di daerah lain. c. Kuadran III menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah memiliki laju pertumbuhan sektor perekonomian yang lambat dan tidak mampu bersaing dengan wilayah lain. Jadi, wilayah tersebut tergolong pada wilayah yang memiliki pertumbuhan yang lambat. d. Kuadran IV menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian pada suatu wilayah memiliki pertumbuhan yang lambat, tetapi sektor tersebut mampu bersaing dengan sektor perekonomian dari wilayah lain. Pada kuadran II dan IV terdapat garis diagonal yang memotong kedua daerah tersebut. Bagian atas garis diagonal mengindikasikan bahwa suatu wilayah merupakan wilayah yang progresif, sedangkan dibawah garis diagonal berarti suatu wilayah yang pertumbuhannya lambat. Berdasarkan nilai persen PP j dan PPW j , maka dapat diidentifikasi pertumbuhan suatu sektor atau suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Kedua komponen tersebut PP j dan PPW j apabila dijumlahkan akan di dapat nilai Universitas Sumatera Utara pergeseran bersih PBj yang mengidentifikasikan pertumbuhan suatu wilayah Budiharsono, 2001. PB j PB dapat dirumuskan sebagai berikut: j = PP j + PPW Adapun: j PPj = PP1j + PP2j + ...... + PPnj PPWj = PPW1j + PPW2j +...... + PPWnj Dimana: PB j PP = Pergeseran bersih wilayah ke j j PPW = Komponen pertumbuhan proporsional dari seluruh sektor untuk wilayah ke j j Apabila PB = Komponen pertumbuhan pangsa wilayah dari seluruh sektor di wilayah ke j j ≥ 0, maka pertumbuhan wilayah tersebut masuk kedalam pertumbuhan progresif, sedangkan apabila PB j Pergeseran bersih sektor pertanian 1 di Kota Pematangsiantar j dapat dirumuskan sebagai berikut: ≤ 0, pertumbuhan wilayah tersebut termasuk dalam pertumbuhan yang lambat. PB 1j = PP 1j + PPW Diamana: 1j PB 1j PP = Pergeseran bersih sektor pertanian di Kota Pematangsiantar 1j = Komponen pertumbuhan proporsional sektor pertanian di Kota Pematangsiantar Universitas Sumatera Utara PP 1j Persentase perubahan PDRB, PR = Komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor pertanian di Kota Pematangsiantar j , PPW j , dan PB j akan mengidentifikasi pemerataan suatu sektor atau suatu wilayah dalam hal pertumbuhan. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut: ∆PDRB = x 100 PN j = x 100 PP j = x 100 PPW j = x 100 PB j = x x 100 Apabila PB 1j ≥ 0, maka pertumbuhan sektor pertanian di Kota Pematangsiantar termasuk ke dalam kelompok progresif maju. Sedangkan apabila PB 1j ≤ 0, maka pertumbuhan sektor pertanian di Kota Pematangsiantar termasuk pertumbuhan lambat. Begitu pula apabila PB j ≥ 0, maka pertumbuhan wilayah Kota Pematangsiantar tersebut masuk ke dalam pertumbuhan progresif, sedangkan apabila PB j ≤ 0, maka pertumbuhan wilayah Kota Pematangsiantar tersebut termasuk dalam pertumbuhan yang lambat. PDRB tahun akhir – PDRB tahun dasar PDRB tahun dasar PN j PDRB tahun dasar PP j PDRB tahun dasar PPW j PDRB tahun dasar PDRB tahun dasar PP j + PPW j Universitas Sumatera Utara Analisis pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dengan menggunakan analisis Shift Share dapat dipermudah dengan menggunakan software komputer program Microsoft Excel. Hasil perhitungan tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengidentifikasi atau menganalisa pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di Kota Pematangsiantar.

3.6. Konsep dan Defenisi Operasional Variabel