41
Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2012
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui
dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara varibel-variabel penelitian yaitu varibel bebas dengan variabel
terikat. Kerangka konseptual merupakan dasar pemikiran peneliti untuk dikomunikasikan dengan orang lain sehingga hasilnya dapat dimengerti oleh
orang lain dan memungkinkan untuk direplikasi atau diekstensi oleh peneliti yang lain.
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan hasil penelitian terdahulu, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut ini : Maya
Kuspita 2011
Pengaruh Capital Adequacy Ratio
CAR, Loan to Deposite Ratio LDR,
Non Performing Loan NPL, Biaya
Operasional terhadap Pendapatan
Operasional BOPO, Return on Asset
ROA dan Deviden per Share DPS
terhadap Return Saham Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di BEI
Variabel Independen:
CAR, LDR, NPL,
BOPO,ROA dan DPS
Variabel dependen:
Return Saham Secara simultan, CAR, LDR,
NPL, BOPO, ROA dan DPS berpengaruh terhadap return
saham. Sedangkan secara parsial, variabel BOPO dan
DPS berpengaruh signifikan terhadap return saham bank,
sementara untuk variabel CAR, LDR, NPL dan BOPO
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham
Universitas Sumatera Utara
42
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
H
6
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dari kerangka konseptual di atas, dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah Capital Adequacy Ratio CAR,
Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Price Earning Ratio PER; sedangkan variabel dependennya adalah Return
Saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun secara simultan.
Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio solvabilitas yang mengukur kemampuan bank mencari sumber dana untuk membiayai
kegiataannya. Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan resiko. Dengan CAR yang tinggi berarti bank tersebut semakin solvable, dimana bank memiliki modal yang cukup guna
Return Saham Y
CAR X
1
ROA X
2
ROE X
3
LDR X
4
PER X
5
Universitas Sumatera Utara
43
menjalankan usahanya sehingga akan meningkatkan keuntungan karena semakin tinggi CAR maka semakin baik kinerja dan kemampuan bank tersebut untuk
menanggung resiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang beresiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Hal ini akan memberikan keuntungan yang tinggi kepada investor dalam bentuk dividen.
Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Return on Asset ROA menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengukur efektivitas kinerja
perusahaan dalam memperoleh laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin efektif
dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih sehingga semakin tinggi return saham yang diperoleh investor dalam bentuk dividen.
Return on Equity ROE adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas shareholder’s equity yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi ROE maka kinerja perusahaan
semakin efektif. Semakin tinggi nilai ROE menggambarkan semakin tinggi kemampuan modal sendiri bank menghasilkan laba untuk pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
44
Loan to Deposit Ratio LDR merupakan rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
pada saat ditagih. Loan to Deposit Ratio LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Meningkatnya LDR berarti meningkat pula pendapatan bunga yang
diperoleh oleh bank. Meningkatnya LDR berarti profitabilitas meningkat yang mengindikasikan pertumbuhan laba yang semakin besar, sehingga keuntungan
investor pun meningkat yang diperoleh dalam bentuk dividen. Price Earning Ratio PER merupakan rasio nilai pasar yang
menghubungkan harga saham perusahaan terhadap laba, arus kas, dan nilai buku per lembar sahamnya. Price Earning Ratio PER merupakan rasio yang
digunakan mengukur seberapa banyak para investor bersedia membayar untuk rupiah dari laba yang dilaporkan. Makin besar PER suatu saham maka harga
saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Angka rasio ini biasanya digunakan investor untuk memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang.
2.4 Hipotesis