27
����� = ��
�
�−1
Maka, return saham dapat dinyatakan sebagai : ������ = ������� ���� ���� + �����
������ ��ℎ�� = �
�
− �
�−1
�
�−1
+ ��
�
�−1
������ ��ℎ�� = �
�
− �
�−1
+ �
�
�
�−1
Namun mengingat tidak selamanya perusahaan membagikan dividen kas secara periodik kepada pemegang sahamnya, maka return
saham dapat dihitung sebagai berikut:
������ ��ℎ�� = �
�
− �
�−1
�
�−1
Dengan : �
�
= harga saham pada periode t �
�−1
= harga saham pada periode t-1
2.1.2 Capital Adequacy Ratio CAR
Capital Adequacy Ratio CAR merupakan salah satu dari rasio solvabilitas. Rasio solvabilitas merupakan ukuran kemampuan bank mencari
sumber dana untuk membiayai kegiatannya Kasmir, 2004:275. Rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat tingkat efesiensi pihak manajemen bank
tersebut dalam menjalankan aktivitasnya.
Universitas Sumatera Utara
28
Capital Adequacy Ratio CAR merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal suatu bank. Menurut Dendawijaya
2005:121 Capital Adequacy Ratio adalah “rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber
di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman utang, dan lain-lain”. Dengan kata lain, Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang
diberikan. Capital Adequacy Ratio menunjukkan sejauhmana modal pemilik
dapat menutupi aktiva beresiko Harahap, 2008:307. Rasio ini dihitung dengan rumus :
��� = �����ℎ�����′� ������
����� ���� ����ℎ��� ������ ���� � 100
Modal terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. ATMR adalah nilai total masing-masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-
masing bobot resiko aktiva tersebut. Aktiva yang paling tidak beresiko diberi bobot 0 dan aktiva yang paling beresiko diberi bobot 100. ATMR
menunjukkan nilai aktiva beresiko yang memerlukan antisipasi modal dalam jumlah yang cukup. ATMR merupakan penjumlahan dari ATMR
aktiva neraca dan ATMR rekening administratif.
Universitas Sumatera Utara
29
Bank Indonesia menetapkan CAR sebagai kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai
suatu proporsi tertentu dari aktiva tertimbang menurut resiko ATMR. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei
2004, rasio CAR cukup baik berkisar antara 8 dan semakin tinggi rasio ini maka semakin baik kesehatan bank tersebut.
Kecukupan modal merupakan faktor yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung resiko kerugian. Modal bukan
saja sebagai salah satu sumber penting dalam memenuhi kebutuhan dana bank, tetapi juga posisi modal akan mempengaruhi keputusan-keputusan
manajemen dalam pencapaian laba dan kemungkinan timbulnya resiko. Modal yang terlalu besar misalnya akan dapat mempengaruhi jumlah
perolehan laba bank, sedangkan modal yang terlalu kecil di samping akan membatasi kemampuan ekspansi bank, juga akan mempengaruhi penilaian
khusus para deposan, debitur, dan para pemegang saham bank. Dengan demikian, fungsi utama modal bank adalah untuk menjaga kepercayaan.
Besar kecilnya permodalan bank akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan keuangan bank yang bersangkutan
Siamat, 2005:288. Permasalahan modal umumnya adalah berapa modal yang harus
disediakan oleh pemilik sehingga keamanan pihak ketiga dapat terjaga. Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio kecukupan modal yang
berfungsi menampung resiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh
Universitas Sumatera Utara
30
bank. Dengan CAR yang tinggi berarti bank tersebut semakin solvable, dimana bank memiliki modal yang cukup guna menjalankan usahanya
sehingga akan meningkatkan keuntungan karena semakin tinggi CAR maka semakin baik kinerja dan kemampuan bank tersebut untuk menanggung
resiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang beresiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Hal ini akan memberikan keuntungan yang tinggi kepada investor dalam bentuk dividen.
Oleh karena itu, Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh terhadap return saham yang akan diterima oleh investor.
2.1.3 Return on Asset ROA