30
bank. Dengan CAR yang tinggi berarti bank tersebut semakin solvable, dimana bank memiliki modal yang cukup guna menjalankan usahanya
sehingga akan meningkatkan keuntungan karena semakin tinggi CAR maka semakin baik kinerja dan kemampuan bank tersebut untuk menanggung
resiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang beresiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Hal ini akan memberikan keuntungan yang tinggi kepada investor dalam bentuk dividen.
Oleh karena itu, Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh terhadap return saham yang akan diterima oleh investor.
2.1.3 Return on Asset ROA
Dari sudut pandang calon investor, indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa yang akan datang adalah dengan melihat
sejauhmana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sampai sejauh mana investasi yang
akan ditanamkan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor.
Salah satu rasio yang sering digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan adalah Return on Asset ROA. ROA merupakan salah
satu rasio rentabilitas atau sering juga disebut profitabilitas usaha. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank yang bersangkutan Kasmir, 2004:279.
Universitas Sumatera Utara
31
Return on Asset ROA menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengukur efektivitas kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dengan
memanfaatkan aktiva yang dimiliki Brigham dan Houstan, 2001:90. Dalam perbankan, Return on Asset merupakan salah satu rasio kunci
kemampulabaan. Rasio ini merupakan indikator utama untuk melihat managerial efficiency yang mengindikasikan seberapa mampu manajemen
bank dapat menggunakan kekayaan institusi untuk menghasilkan pendapatan bersih. Return on Asset ROA dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut : ��� =
��� ������ ����� ������
� 100 Laba bersih net income merupakan ukuran pokok keseluruhan
keberhasilan perusahaan. Laba atau kurangnya laba mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapat pinjaman dan pendanaan ekuitas,
posisi likuiditas perusahaan dan kemampuan perusahaan. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal
31 Mei 2004, ROA bank ditetapkan minimal 1,25 dan juga merupakan indikator kepercayaan masyarakat kepada perbankan terhadap pengelolaan
aset bank. Menurut Dendawijaya 2005:118, semakin besar Return on Asset
ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan aset. Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih. Dengan
Universitas Sumatera Utara
32
pencapaian laba yang tinggi, maka investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dari dividen yang akan diperoleh karena pada hakekatnya dalam
ekonomi konvensional, motif investasi adalah untuk memperoleh keuntungan atau tingkat pengembalian return yang tinggi dari investasi
yang dilakukan. Apabila suatu saham menghasilkan dividen yang tinggi maka ketertarikan investor juga akan meningkat akan saham tersebut. Oleh
karena itu, Return on Asset ROA berpengaruh terhadap return saham yang akan diterima oleh investor.
2.1.4 Return on Equity ROE