Latar Belakang Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awal tahun 1997 sampai tahun 2000 merupakan kehancuran dunia perbankan di Indonesia baik bank milik pemerintah maupun bank milik swasta nasional. Pada saat krisis tersebut banyak sekali bank yang tidak mampu bertahan akibat mengalami negative spread yang parah hingga meminuskan modal bank. Puncaknya adalah ketika pemerintah membuat kebijaksanaan pada tanggal 13 Maret 1999 yang menetapkan bahwa sebanyak tujuh puluh empat bank dapat beroperasi tanpa rekapitulasi, sembilan bank beroperasi dengan rekapitulasi, tujuh bank diambil alih oleh pemerintah, dan tiga puluh delapan bank ditutup. Kebobrokan dunia perbankan Indonesia tersebut adalah akibat kesalahan dalam pengelolaannya. Pada pertengahan tahun 2008, Indonesia kembali mengalami krisis ekonomi yang berawal dari permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan subprime mortgage default di Amerika Serikat AS. Krisis kemudian menggelembung merusak sistem perbankan bukan hanya di AS namun meluas hingga ke Eropa lalu ke Asia. Secara beruntun krisis ekonomi tersebut menyebabkan effect domino terhadap solvabilitas dan likuiditas lembaga-lembaga keuangan di negara-negara tersebut, antara lain menyebabkan kebangkrutan ratusan bank, perusahaan sekuritas, reksa dana, dana pensiun dan asuransi. Universitas Sumatera Utara 2 Krisis tersebut kemudian merambat ke belahan Asia terutama negara-negara Asia seperti Jepang, Korea, China, Singapura, Hongkong, Malaysia, Thailand termasuk Indonesia yang sudah lama memiliki surat-surat berharga perusahaan- perusahaan tersebut sumber : www. bekasijakarta.blogspot.com. Krisis ekonomi tersebut kembali membawa kehancuran pada sektor perusahaan perbankan di Indonesia, dimana banyak sekali bank yang tidak mampu bertahan akibat mengalami negative spread yang parah hingga meminuskan modal bank. Berdasarkan krisis ekonomi yang terjadi saat itu, kepercayaan masyarakat terhadap bank mengalami penurunan. Ini ditandai dengan penarikan dana masyarakat secara besar-besaran bank rush. Implikasi yang muncul adalah menurunnya minat calon investor terhadap saham perbankan. Pada saat itu, perusahaan perbankan banyak memiliki utang yang melebihi asetnya sehingga ekuitas perusahaan menjadi negatif. Keadaan ini menyebabkan investor tidak kebagian apa-apa. Belajar dari pengalaman krisis perbankan tersebut, akhirnya investor harus hati-hati dan teliti dalam menganalisis dan memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil return yang akan diperoleh di masa mendatang. Faktor-faktor fundamental perusahaan secara umum dapat diartikan sebagai faktor internal perusahaan yang digambarkan sebagai kinerja keuangan perusahaan yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan. Faktor-faktor fundamental mampu menggambarkan struktur keuangan perusahaan dan mengidentifikasi prospek perusahaan untuk dapat memperkirakan return saham di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 3 Belajar dari krisis ekonomi yang pernah terjadi tersebut, pada era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan agar dapat bertahan jika terjadi krisis ekonomi. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah dengan menawarkan kepemilikan perusahaan tersebut kepada masyarakat atau publik go public di pasar modal. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan instrumen keuangan sekuritas jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri saham maupun utang obligasi, baik yang diterbitkan pemerintah public authorities maupun oleh perusahaan swasta private sectors. Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pihak-pihak pencari dana emiten dengan pihak yang kelebihan dana surplus fund. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya di pasar modal. Pasar modal juga merupakan bagian dari indikator perekonomian suatu negara. Keberadaan pasar modal diharapkan dapat menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan untuk mendapatkan dana guna menjalankan dan mengembangkan usahanya selain melalui lembaga keuangan perbankan dan lembaga non keuangan lainnya. Selain itu, pasar modal juga menjadi suatu mata pencarian sampingan atau mata pencarian alternatif bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Saat ini pasar modal di Indonesia telah menjadi suatu lembaga investasi yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia . Universitas Sumatera Utara 4 Salah satu instrumen pasar modal yang banyak dikenal oleh masyarakat adalah saham. Saham stock atau share merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas Darmadji dan Fakhruddin, 2006:6. Perusahaan terbuka go public adalah perusahaan yang telah menerbitkan sahamnya di pasar modal. Perusahaan- perusahaan go public terdiri dari berbagai jenis perusahaan yang dikelompokkan berdasarkan bidang usahanya masing-masing ke dalam berbagai sektor dimana salah satunya adalah sektor perbankan. Investasi pada hakikatnya adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Dalam melakukan investasi, investor perlu mempertimbangkan tiga hal yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan expected rate of return, tingkat resiko rate of risk, dan ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan Halim, 2005:4. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi saham. Return dapat berupa return realisasi realized return yang sudah terjadi atau return ekspektasi expected return yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang Jogiyanto, 2000:107. Tujuan investor menginvestasikan dananya di pasar modal adalah selain untuk dapat turut memiliki suatu perusahaan, juga untuk dapat menikmati dividen yang dibagikan perusahaan. Selain itu juga terdapat kemungkinan untuk memperoleh keuntungan modal capital gain dan juga resiko mengalami kerugian modal capital loss. Keuntungan modal capital gain dan kerugian modal capital loss merupakan Universitas Sumatera Utara 5 keuntungan atau kerugian bagi investor yang diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli saham Halim, 2005:34. Sebelum seorang investor melakukan investasi, seorang investor membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan perlu dilakukan untuk mengetahui dan memahami laporan keuangan. Analisis laporan keuangan didasarkan pada data keuangan historis suatu perusahaan untuk memprediksi dan memberi suatu indikasi terhadap kinerja suatu perusahaan di masa mendatang. Rasio keuangan dirancang untuk membantu investor menganalisis dan mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Dengan menggunakan rasio keuangan, maka akan diperoleh informasi mengenai penilaian kinerja perusahaan di masa lampau, saat ini, dan untuk memprediksikan kinerja perusahaan di masa mendatang. Secara umum, semakin baik kinerja suatu perusahaan semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, serta semakin memperbesar peluang bahwa harga saham akan naik, dan akan menghasilkan tingkat pengembalian return yang menguntungkan. Rasio keuangan yang sering digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan diklasifikasikan ke dalam rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio nilai pasar Brigham dan Houston, 2001:79. Rasio solvabilitas merupakan ukuran kemampuan bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiataannya Kasmir, 2004:275. Rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat tingkat efesiensi pihak manajemen bank tersebut dalam menjalankan aktivitasnya. Rasio solvabilitas yang digunakan untuk menilai Universitas Sumatera Utara 6 kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio CAR. Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman utang, dan lain-lain Dendawijaya, 2005:121. Dengan kata lain, CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. Penelitian yang dilakukan oleh Wongso 2012 menunjukkan bahwa secara parsial CAR berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Marviana 2009 menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam membangkitkan laba, sehingga dapat terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut Kasmir, 2008:196. Rasio profitabilitas yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini adalah Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE. Return on Asset menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengukur efektivitas kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki Brigham dan Houstan, 2001:90. Sedangkan Return on Equity adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan Universitas Sumatera Utara 7 ekuitas shareholder’s equity yang dimiliki oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Suhairy 2006 menunjukkan bahwa secara parsial ROA dan ROE berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan 2011 menunjukkan bahwa ROA dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya, baik kepada pihak luar perusahaan likuiditas badan usaha maupun di dalam perusahaan likuiditas perusahaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban utang pada saat ditagih Kasmir, 2008:138. Rasio likuiditas yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio LDR. Loan to Deposit Ratio menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Penelitian yang dilakukan oleh Marviana 2009 menunjukkan bahwa secara parsial LDR berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Kuspita 2011 menunjukkan bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Rasio nilai pasar market value ratio menghubungkan harga saham perusahaan terhadap laba, arus kas, dan nilai buku per lembar sahamnya sehingga memberikan petunjuk kepada manajemen mengenai apa yang dipikirkan oleh para investor terhadap kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek perusahaan di Universitas Sumatera Utara 8 masa mendatang Brigham dan Houstan, 2001:91. Rasio nilai pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio PER. Price Earning Ratio merupakan rasio yang digunakan mengukur seberapa banyak para investor bersedia membayar untuk rupiah dari laba yang dilaporkan. PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon 2009 menunjukkan bahwa secara parsial PER berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Sonya 2009 menunjukkan bahwa PER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Bertolak dari permasalahan, hasil penelitian yang tidak konsisten dan keinginan untuk mencari pengetahuan yang lebih baik, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap return saham. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya meliputi jenis variabel, periode tahun penelitian, dan jenis perusahaan yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti dan memilih judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Price Earning Ratio PER terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI”. Universitas Sumatera Utara 9

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Pengaruh Pertumbuhan Laba, Return on Asset, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia

1 76 125

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Pengaruh LDR(Loan To Deposit Ratio),NPL(Non Perfoming Loan), ROE (Retrn On Eqity),IML(Instert Margin On Loan) Dan BOPO (Biaya Operasional Terhdap Pendapatan Operasinal ) Terhadap Kecupan Modal Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

2 35 119

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96