Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persepsi Proses Persepsi

23 Menurut Philip Kotler 1993, persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif Riadi, 2012.

2.1.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persepsi

Pada umumnya manusia mempersepsikan suatu objek berdasarkan sudut pandangnya sendiri terhadap suatu hal yang diwarnai oleh nilai dan pengalamannya. Beberapa faktor dapat memengaruhi persepsi yaitu: 1. Pelaku persepsi perceiver, yaitu: pelaku persepsi perceiver memandang suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik pribadinya. Karakteristik pribadi yang lebih relevan memengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan. 2. Objek atau target yang dipersepsikan, yaitu: targetobjek yang dipersepsikan juga mempunyai karakteristik-karakteristik yang dapat memengaruhi persepsi yaitu kedekatan, semakin besar kedekatan itu, maka semakin besar kemungkinan individu akan cenderung mempersepsikan objek tersebut sebagai suatu kelompok bersama. 3. Situasi yang membuat persepsi itu dilakukan, yaitu: unsur-unsur lingkungan sekitar dan waktu memengaruhi persepsi individu Robbins, 2003. Universitas Sumatera Utara 24

2.1.2 Proses Persepsi

Menurut Kotler Amstrong 2001, seseorang dapat membentuk persepsi yang berbeda-beda mengenai rangsangan yang sama karena ada tiga macam proses penerimaan indera, yaitu: 1. Perhatian selektif yaitu kecenderungan seseorang untuk menyaring sebagian besar informasi yang dihadapi, sehingga membuat para marketer harus bekerja sangat keras untuk menarik perhatian konsumen. 2. Distorsi selektif yaitu menguraikan kecenderungan orang untuk menginterpretasi informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah diyakini. 3. Retensi selektif yaitu kecenderungan untuk mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan individu. Karena perhatian, distorsi dan retensi selektif, para marketer harus bekerja keras menyampaikan pesan Satiadarma, 2001. Menurut Parasuraman dalam Sarifuddin 2009 menyatakan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemberi pelayanan jasa untuk memperbaiki persepsi konsumen ialah sebagai berikut : 1. Membuat konsumen menyadari akan komitmen para pemberi pelayanan dalam mengupayakan perbaikan kualitas pelayanan itu sendiri. 2. Memberikan keterangan yang adekuat kepada konsumen perihal yang dapat menghambat proses layanan tersebut. 3. Memberikan penjelasan kepada konsumen untuk penggunaan layanan yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara 25 Pada hakekatnya persepsi selalu berhubungan dengan stimulus rangsangan yang diterima oleh indera. Oleh karena itu, persepsi dapat terjadi setiap adanya stimulus yang menggerakkan indera karena persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penlihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera- indera yang dimilikinya Satiadarma, 2001. Jadi dalam hal ini, persepsi pasien dapat timbul karena adanya pengamatan terhadap pelayanan yang diterima pasien, baik itu persepsi yang positif maupun persepsi yang negatif tergantung pada pandangan, penglihatan, dan perhatian pasien dalam menanggapi pelayanan kesehatan.

2.2 Pelayanan Kesehatan