Sistem Pelayanan Kesehatan di Malaysia

40

2.7.1 Faktor Penyebab Pengobatan Ke Luar Negeri

Menurut Ketua PERSI Daerah Sumatera Utara Tahun 2013, lima penyebab masyarakat melakukan medical tourism adalah sebagai berikut : 1. Keterjangkauan biaya, sangat mungkin menjadi alasan utama para pasien mencari perawatan medis ke luar negeri. 2. Ketersediaan jenis perawatan medis, dalam hal ini memiliki dua pengertian yaitu: di negeri tempat tinggal pasien memang tidak ada jenis perawatan yang dicari, atau pun sebenarnya ada tapi pasien tidak mempercayai perawatan tersebut. 3. Kemudahan mendapatkan perawatan medis, karena di negara sendiri sulit didapat, misalnya karena antrian yang panjang. 4. Perawatan medis yang dapat diterima, yang berarti perawatan tersebut tidak bertentangan dgn pertimbangan-pertimbangan pasien, misal politik, agama, dan sosial budaya. 5. Penyebab tambahan: misalnya teknologi di negara tetangga lebih maju, pelayanan lebih profesioanl, dan mungkin alasan untuk berwisata ke negara tetangga Muin, 2012.

2.8 Sistem Pelayanan Kesehatan di Malaysia

Sistem pelayanan kesehatan di Malaysia merupakan peninggalan penjajahan Inggris, sehingga awalnya pelayanan ini terpusat di kota-kota dan sangat menekankan pada upaya-upaya kuratif. Pemerintah memegang peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat. Namun, di samping pemerintah, pihak lain yang juga tidak kalah penting dalam pengembangan sistem pelayanan Universitas Sumatera Utara 41 kesehatan adalah universitas, NGO, dan pihak swasta termasuk termasuk pengobatan alternatif dan tradisional. Dalam sistem kesehatan Malaysia, penekanan dilakukan pada pemerataan pelayanan bagi masyarakat. Paling jauh dalam radius 5 km dari sebuah rumah tinggal akan ditemukan lagi sebuah fasilitas pelayanan kesehatan. Jika di suatu wilayah sudah terdapat rumah sakit swasta misalnya, pemerintah tidak akan membangun lagi rumah sakit yang lain meskipun peluang pasarnya ada. Hampir sama dengan di Indonesia, Departemen Kesehatan MOH Malaysia memegang peranan yang kuat dalam menyediakan pelayanan kesehatan. Bahkan di Malaysia, MOH adalah provider utama pelayanan kesehatan, baik untuk masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Bedanya dengan di Indonesia, rumah sakit pendidikan tidak dimiliki oleh Departemen Kesehatan atau pemerintah daerah tetapi oleh departemen pendidikan. Jadi teaching hospital didirikan khusus untuk kepentingan pendidikan. Dengan demikian, anggaran untuk rumah sakit pendidikan berasal dari Departemen Pendidikan bukan dari Departemen Kesehatan. Sementara itu, Depnaker berwenang untuk merancang UU perlindungan bagi kesehatan dan keselamatan tenaga kerja. Rumah sakit militer dimiliki oleh Dephankam. Terdapat juga rumah sakit dan beberapa Jungle Medical Post yang dimiliki oleh Departemen Pembangunan Pedesaan untuk meng-cover masyarakat pribumi yang masih hidup di pedalaman. Universitas Sumatera Utara 42 Dari segi pembiayaan, pemerintah memegang peranan utama dalam pembiayaan pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah melalui pendapatan yang utamanya berasal dari pajak Buletin FK UGM, 2003. 2.9 Kerangka Pikir Lingkup kajian meliputi orang-orang yang pernah melakukan pengobatan ke Malaysia. Gambar 2.2. Kerangka Pikir Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka dapat dirumuskan definisi variabel sebagai berikut : a. Informasi adalah isi stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator sumber kepada komunikan penerima. b. Persepsi adalah proses–proses kognitif yang dipergunakan seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya, mencakup penafsiran objek atau tanda dari sudut pengalaman orang lain maupun orang yang bersangkutan. Informasi Pengobatan ke Malaysia Pergi Berobat Ke Malaysia Persepsi sebelum berobat ke Malaysia Persepsi setelah berobat ke Malaysia :  Sarana Prasarana  Keahlian SDM  Biaya  Keramah- tamahan Universitas Sumatera Utara 43 c. Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu hal yang menyangkut peralatan yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang sebaik- baiknya bagi pasien. d. Keahlian sumber daya manusia adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan khususnya dalam mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. e. Biaya adalah semua pengorbanan berupa materiil yang perlu dikeluarkan untuk suatu proses produksi. f. Keramahtamahan adalah suatu sikap memiliki itikad baik dan sopan santun petugas meliputi dengan memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual. Universitas Sumatera Utara 44

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi mengenai suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi saat ini Notoatmodjo, 2005. Dengan demikian, penelitian ini memaparkan bagaimana persepsi warga dan keluarga pengguna pelayanan kesehatan rumah sakit Malaysia di Sumatera Utara Tahun 2013.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan tersebar di wilayah provinsi Sumatera Utara dengan cakupan informan yang menyebar sesuai dengan kriteria informan yang pernah berobat ke Malaysia yaitu informan yang ada di wilayah Pematangsiantar, Lubuk Pakam, dan Medan. Dalam penelitian ini terdapat 11 informan yang terdiri dari 6 informan asal Pematangsiantar, 4 informan asal Medan dan 1 informan asal Lubuk Pakam dengan pertimbangan yaitu : 1. Meningkatnya jumlah warga khususnya di Sumatera Utara yang berobat ke Malaysia. Universitas Sumatera Utara