Persepsi Informan Pokok Mengenai Fasilitas Pelayanan Kesehatan

51 saudara sehingga pada akhirnya menimbulkan keingintahuan dari dalam diri informan itu sendiri. Sumber informasi yang didapat melalui orang-orang sekitar dan sanak saudara menjadi sumber informasi yang mendominasi informan untuk pergi berobat ke Malaysia. Selain itu, sumber informasi yang didapat melalui media cetak dan elektronik juga mampu menimbulkan ketertarikan pada diri informan untuk pergi berobat ke Malaysia.

4.3.2 Persepsi Informan Pokok Mengenai Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian terhadap persepsi masyarakat pengguna pelayanan kesehatan rumah sakit Malaysia dari segi fasilitas kesehatan di rumah sakit yang disinggahinya dapat dilihat pada matriks berikut : Matriks 2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Informan Pernyataan 1 “Dari segi bangunan tampak luar memang mewah, kalo di sini kayak ya di Rumah Sakit Medistra Pakam itu loh, kayak-kayak gitu jugalah mewahnya bangunannya. di sana ada cleaning service yang slalu pantau ruangan kalo misalnya ada tumpah makanan atau minuman atau pokoknya jorok aja diliat, ya langsung mereka bersihkan, atau perawatnya yang panggil cleaning service untuk bersihinnya” “Kalo dari segi lokasi tempat rumah sakit itu, yah bisalah dijangkau ama bus, tapi kemarin takut nyasar jadi pilih naik taksi aja ke rumah sakitnya, saudara saya itu yang menganjurkan naik taksi aja. ” “Peralatannya ya..?? Kemarin memang kami ada periksa general check up langsung disuruh nunggu ya uda langsung siap hari itu juga. Paling nungg u beberapa jam aja kemarin tu.” 2 “Bangunannya bagus, di sana bersih dan teratur semuanya, ruangan nya enaklah dipandang, ventilasi cukup lagian pada pake AC juga sih ya, trus toiletnya juga bersih.” “Kalo lokasinya strategis, kemarin saya naik bus ke rumah sakit karena diajarin sama tetangga yang pernah berobat di situ juga, nekat juga sih sebenarnya itu dalam hati ngucap mudah- mudahan nyampe tujuan..” Universitas Sumatera Utara 52 “Peralatannya sepertinya canggih ya tapi memang saya pun pernah pakai alat itu juga waktu berobat ke Jakarta.. itu loh yang pasien disuruh baring trus dimasukin ke alat itu yang lorong besar kata mereka sih untuk cek fungsi tubuh.. MRI kalo saya ga salah ya.” 3 “Kalau di sana itu, bersih ruangannya, licinlah pokoknya... kamar mandinya juga mantap, air lancar, wangi, makanya pada tak malas ke kamar mandi setiap kali butuh, kan ada itu rumah sakit yang kita jadi malas ke kamar mandi karena kendala ntah itu airnya lah tak lancar, becek atau tergenang airlah..” “Untuk akses mencapai ke sana itu gimana ya.. soalnya saya diantar saudara saya langsung ke rumah sakit itu.. tapi memang selintas ada angkutan umum kayak bus gitu yang lewat dari situ tapi tak tau rutenya dari mana aja ..” “Untuk peralatannya ya baguslah ud modern” 4 “Bangunannya pertama kali kita masuk itu serasa bukan rumah sakit.. malah kayak lobby hotel gitu dek.. nyaman lah memang.. jadi segar mata memandang.. nah sekarang pun di Medan kan sudah ada rumah sakit yang bangunannya minimalis modern gitu jadi nyaman saja memang lihatnya dek.. toiletnya bersih, wangi dan tidak ada kendala dek.. tersedia dan memadai jadi tidak butuh waktu lama untuk ngantri di toilet.. kemudian ruangan ko nsultasi juga full AC dek.” “Kalau ke sananya itu kemarin naik taksi dek.. tinggal panggil dari depan penginapan terus minta diantarkan ke rumah sakit yang dituju.. nyampe lah di tempat itu.. ongkosnya juga tidak mahal-mahal amat karena pakai argo itu dek.” “Fasilitasnya di sana itu tersedia ya.. jadi kalau dokter menyuruh periksa apa ya langsung diantar perawatnya ke ruang pemeriksaan..” 5 “Wah bangunannya megah, tertata, bersih, licinlah memang.. nyaman waktu di situ.. kamar mandi pun nyaman kalo masuk.. pake toilet duduk itu.. terus ruangan pun ber AC” “Lokasinya rame, sejuk, parkiran luas, dan mudah dijangkau ke situ. Kemarin naik taksi aq ke situ.” “Peralatannya sudah canggih.. karena enak langsung tau hasil hari itu juga.. jadi tak bolak- balik ke rumah sakit itu aq” 6 “Gedungnya bagus itu, bersih, teratur lah memang.. jadi enak aja kalau dilihat.. saya memang nyaman lah waktu di sana..” ”Aksesnya ke sana itu kemarin saya naik taksi saja ya.. langsung antar tempat tujuan rumah sakit yang saya bilang ke supir taksinya” “Kalau alat-alatnya ya sudah canggih memang..” 7 “Di sana itu bangunannya wahh, ruangan bersih, rapi semua aku lihat ya.. jadi menambah semangat juga nya itu samaku” ”Ke lokasi rumah sakit tujuan ku itu naik taksi aku dikawani suamiku.. ya mudah dicapai kok ke sana dari tempat penginapan kami” “Mengenai peralatannya, sudah kompleks ya.. hampir semua tersedia Universitas Sumatera Utara 53 tapi kayak rumah sakit tujuan ku itu belum punya laser radiasi tinggi memang makanya kemarin aku dirujuk ke rumah sakit di Kuala Lumpur” 8 “Kalo dari segi bangunannya mewah lah memang itu dek.. kayak rumah sakit yang punya gedung bagus di sini juga misalnya Colombia Asia, Murni Teguh itu.. ruangannya bersi h dan tertata rapi..” “Mengenai akses ke lokasi rumah sakit itu ya bisa dicapai dengan alternatif bus, atau taksi gitu dek.. tapi kalo abang kemarin pakai taksi diantar mama abang..” “Kalo dari segi alat-alatnya ya menurut ku sudah modern ya dek.. di situ kita periksa tunggu beberapa jam ya sudah keluar hasilnya, jadi tak perlu berhari- hari” Dari matriks di atas menunjukkan bahwa informan menyatakan fasilitas di Malaysia memang mendukung pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan tersebut baik dari segi bangunan fisik, akses, lokasi rumah sakit dan peralatan kesehatan. 8 informan menyatakan penampilan fisik dari segi bangunan pelayanan kesehatan ialah megahmewah dan bagus. Dari segi ruangan, 7 informan menyatakan bahwa ruangan yang ada tertata rapi, bersih, dan nyaman. Dari segi lokasi tempat pelayanan kesehatan, 8 informan menyatakan akses mudah sehingga pelayanan kesehatan dapat dicapai. Dari segi fasilitas yang tersedia, informan juga menyatakan bahwa mereka mendapatkan ketersediaan fasilitas sesuai kebutuhan, walaupun ada 1 informan yang menyatakan mendapat rujukan ke rumah sakit lain di Kuala Lumpur untuk mendapatkan fasilitas yang sesuai kebutuhan pasien. Ada 3 informan menyatakan bahwa fasilitas yang meliputi sarana dan prasarana yang dialami juga pernah mereka dapat di dalam negeri, artinya informan menyatakan fasilitas tersebut juga tersedia di dalam negeri. Universitas Sumatera Utara 54 4.3.3 Persepsi Informan Pokok Mengenai Keahlian Sumber Daya Manusia Sebagai Petugas Pelayanan Hasil penelitian terhadap persepsi masyarakat dari segi keahlian petugas rumah sakit di Malaysia dapat dilihat dari matriks berikut : Matriks 3 Keahlian Sumber Daya Manusia Sebagai Petugas Informan Pernyataan 1 “Kemarin itu waktu ke sana ngantri dulu baru daftar kan.. panjang ngantrinya tapi semua bisa tertib.. salut lah di situ, adminnya pun cepat dan tanggap merespon. Trus dikasih tau informasi tentang pilihan paketnya.. jadi waktu itu kami pilih paket General Check up nya” “Kalo dokternya waktu konsul uda ada di tempat.. jadi ga pake acara nunggu-nunggu dokter datang gitu. Di situ datang ngantri sesuai urutan tapi nunggunya ga terlalu lama juga. Penjelasan tentang keluhan kita pun terjawab dengan penjelasan dari hasil pemeriksaan general check up itu.” “Pelayanan yang diberikan perawat itu bagus ya.. mereka tanggap terhadap pasien, kalo misalnya perlu periksa apa ya dijelaskan juga kegunaannya jadi memang kerjasama tim gitu membantu dokternya.” “Kalo dari petugas obat nya sih memang ngantri juga tapi ga lama kok.” 2 “Mulai dari administrasinya di sana? Cepat prosesnya.. saya datang diterima langsung daftar lalu bayar muka udah baru mulai tindakan. Awalnya masih bingung-bingung memang, tapi dituntun sama bagian administrasinya.” “Ketemu dokter ga perlu nunggu lama.. Sama dokternya saya bilang keluhan saya terus langsung disuruhnya periksa MRI tadi.. katanya untuk mengetahui fungsi tubuh saya, supaya tau di mana yang bermasalah. dari situ saya langsung periksa.. di sini juga saya pernah periksa itu.. hasilnya sama koq dibilang dokternya. Makanya sebenarnya kalau dipikir-pikir dokter di Indonesia pun banyak juga nya yang bagus- bagus, sama lah pasti yang dipelajari itu.. buktinya di USU itu sekarang banyak saya liat yang belajar itu ya orang-orang dari Malaysia, India pun ada kalau saya ga salah.. tapi memang kurang komunikatif sama pasien.. itu yang saya alami..” “Perawat di sana juga siap sedia serta aktif membantu.. sampai mau pun orang itu menyuapi pasien..” “Obat-obatannya setelah diresepkan kemarin bisa ngantri nunggu bentar langsung dapat obatnya itu..” 3 “Di bagian pendaftaran ngantri dulu agak lama memang karena sangking banyaknya pasien itu, tapi kuat budaya antri di sana.. tak ada yang saling mendahului misalnya manatau kenal sama bagian Universitas Sumatera Utara 55 administrasinya langsung diduluankan tak ada lah kayak gitu.. kecuali udah darurat kali makanya adil rata semua sesuai giliran.” “Kalau dokternya sih langsung ketemu aja ya.. ngantri tak lama kali lah.. keluhan semua diladeni, diagnosa pun jelas dibilang pokoknya ya tak ada bayang- bayang.. semua transparan dikasih tau dokter itu.” “Perawatnya pun tanggap kasih respon ya kalo saya perlu apa langsung diarahkannya pergi ke bagian mana gitu.” “Obat-obatan kemarin saya tak tebus ya.. ya sama ajanya mungkin sama di sini lagian memang rencana saya tak ambil obat..” 4 “Awal ke sana diterima bagian pendaftaran dek.. saya bilanglah kemarin mau check up terus mereka mengarahkan ke bagian check up.. masalah nunggu antrian ya tidak terlalu lama dek..” “Dokternya mendengarkan keluhan lalu baca hasil check up baru dia menjelaskan hasilnya itu.. di kasih tau lah dek tentang makanan yang dipantangi atau yang tidak diperbolehkan untuk dimakan.. jelas dan akurat lah dek. Kemarin waktu check up di sini juga gitu kata dokter..” “Perawatnya ada di situ membantu kita kalau ada perlu apa mereka tanggapi.” “Obat-obatan bisa diambil.. ya ngantri tapi memang tidak terlalu lama ngantrinya.” 5 “Setiba di sana memang ke bagian pendaftaran dulu.. tunjukkan paspor dulu setelah itu mereka langsung tanya untuk tujuan apa ke sana.. ya di bilang lah untuk general check up terus langsung diarahkan ke situ..” “Dokter nya menjelaskan dengan baik.. setelah selesai general check up, ya dokternya langsung nerangin.. aq mau tanya apa tentang keluhanku juga diladeni kok.” “Di sana perawatnya tanggap.. butuh apa ya langsung inisiatif kasih tau kita apalagi kalo dilihatnya kita kayak kurang ngerti .” “Maksudmu waktu ambil obatnya? Iya aq ngantri di sana tapi tetap tertib nunggunya, lagian tak terlalu lama juga kan.” 6 “Setiba di rumah sakit langsung daftar lah saya, tunjukkan paspor saja nya.. lanjut ditanya mau ke pelayanan mana, jadi saya bilang kemarin langsung ketemu dokter. Saya bilang keluhan saya jadi saya pun langsung disiapkan untuk bertemu dokter ..” “Setelah ketemu dokter barulah dia kasih saya obat.. memang saya di diperkirakannya sakit lambung.. ya sudah saya pun langsung bergegas tebus obatnya.. setelah saya laksanakan minum obat seperti yang dianjurkan dokter itu, pulang saya ke sini, kok masih kurasakan sakit.. masih mau kumat sakit lambung ku ini.. baru saya berobat ke Rumah Sakit Elisabeth Medan.. justru dari situ sembuh sakit lambungku ini.. dibilang dokter sini supaya jangan banyak pikiran terus makan teratur.. ya kuingatlah pula pesan dokter itu makanya jadi sembuh.. waktu di Malaysia hanya dikasih obat saja saya itu.. tak dianjurkannya supaya jangan terlalu stress pikiran.. ” Universitas Sumatera Utara 56 “Iya kemarin itu diantar perawatnya jadi saya pun tak bingung-bingung. Syukurlah memang mereka merespon dengan baik ..” “Waktu tebus obatnya ya tak terlalu lama menunggu saya itu.. antri juga lah..” 7 “Di sana itu kalau dari awalnya sudah diladeni ya.. bagian administrasinya langsung menuntun kita mau ke mana.. jadi aku itu kemarin di check up dulu..” ”Setelah Check up baru dokternya mengajurkan biopsi karena ada hasil pemeriksaan yang menyatakan ada pembengkakan di leher aku.. tapi aku takut di biopsi makanya jadi tak jadi waktu itu.. beberapa bulan kemudian, setelah aku pulang ke Indonesia, demam aku.. sempat dirawat di sini baru dibiopsi langsung dapat di sini katanya harus segera dioperasi tapi tak dijelaskan tingkat keparahannya.. ya aku tenang- tenang lah masih. Setelah itu beberapa bulan, ada sakit kurasa, ya balik lagi aku ke Malaysia ehh udah dibilangnya aku kanker thyroid dalam.. terkejut aku waktu itu.. dianjurkannya diangkat dua-duanya.. aku minta satu dulu biar langsung diperiksa di laboratorium.. dokternya pun setuju, baru setelah itu dioperasi kedua kali aku. Di situ dituliskan memang akibatnya pita suara terganggu.. benar sekali, tak bisa bicara aku kemarin.. baru itu lah dianjurkan aku laser radiasi tinggi kemudian dirujuk ke Kuala Lumpur.. setelah itu aku pulang ke Indonesia, konsul ke dokter R. Damanik di sini, dibilangnya kecewa karena aku memilih operasi di sana.. katanya bisa kian tanpa ada akibatnya gangguan pita suara ku. Inilah jadi ada penyempitan pita suara setelah operasi di sana.. sekarang tambah lagi penyakit ku ginjal stadium empat 4 karena makan obat itu dalam beberapa tahun terakhir ini.. akupun heran juga kenapa bisa terjadi penyempitan.. inilah aku disuruh untuk operasi lagi ke sana ” “Kalau perawatnya cukup tanggap merespon kita ya.. jadi tidak dibiarkan begitu saja..” “Ambil obatnya kemarin suami ku, ngantri juga dia itu.. tapi tak lama k alinya” 8 “Bagian administrasinya suruh kita tunjukkan paspor waktu itu, lalu dijadwalkannyalah abang general check up terus langsung ke bagian dokter ahli nya, jadi tak bingung juga abang waktu itu harus ke sana kemari” “Kalo dari dokternya kemarin itu sudah ketemu dan cerita tentang penyakit abang ini dek.. disfungsi ginjal katanya.. makanya dibilangnya kadar albuminnya yang tinggi.. lalu disuruhnya abang minum obat.. beberapa bulan kemudian, kembalilah aku untuk periksa lagi dek.. ternyata walaupun abang sudah minum obat sesuai anjuran dokter itu, tetap sajanya albumin tinggi.. dokternya pun jadi bingung dan menganjurkan abang pulang ke Indonesia.. inilah jadi berobat di sini dulu abang mudah- mudahan cepat sembuh” Universitas Sumatera Utara 57 “Dari perawatnya cepat menanggapi apa kebutuhan pasien.. membuat pasien menjadi orang penting..” “Waktu ambil obatnya ya ngantri juga itu dulu.. sabarlah pula menunggu, memang tak lama- lama kali” Dari matriks di atas menunjukkan bahwa persepsi informan menyatakan sumber daya manusia sebagai petugas pelayanan di rumah sakit Malaysia meliputi pelayanan administrasi, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan bagian farmasi dan obat-obatan sudah cukup baik mendukung pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan tersebut. Informan menyatakan pelayanan yang didapat berjalan dengan cepat, akurat dan tepat sasaran. Namun, ada 2 informan menyatakan pelayanan dari segi sumber daya manusia khususnya pelayanan dokter belum maksimal sesuai dengan yang diharapkan informan, khususnya dalam hal kesembuhan penyakit dan meminimalisasi efek yang ditimbulkan pasca tindakan operasi. Sementara itu, ada beberapa informan yang menyatakan bahwa pelayanan kedokteran dalam hal penegakan diagnosa dokter tersebut sama seperti yang pernah dialaminya ketika berobat di dalam negeri.

4.3.4 Persepsi Informan Mengenai Biaya Pelayanan