65 pasien melemah dan kembali memeriksakan dirinya ke Malaysia.
Sesampainya di sana, dengan dokter yang sama lalu dinyatakan sudah terjadi metastase penyebaran jaringan kanker dan dokternya pun
merasa bingung dengan perkembangan tersebut apalagi mengingat kelenjar limfe getah bening sudah diangkat bersih sewaktu operasi
dulu. Setelah itu dokter mengatakan bahwa keadaan pasien tidak
mungkin ditolong lagi dan pasien dianjurkan untuk pulang”. “Dari segi perawatnya sudah memberikan pelayanan yang cukup baik”
“Di bagian obat-obatan itu mereka melayani dengan tanggap sehingga tidak ada kendala yang terjadi saat pasien berobat ke Malaysia.”
Dari matriks di atas menunjukkan bahwa persepsi informan menyatakan sumber daya manusia sebagai petugas pelayanan di rumah sakit Malaysia meliputi
pelayanan administrasi, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan bagian farmasi dan obat-obatan, di mana informan menyatakan pelayanan yang didapat
berjalan dengan cepat. Namun, seorang informan yang menyatakan bahwa pelayanan dokter tersebut kurang maksimal sesuai dengan yang diharapkan pasien khususnya
dalam hal kesembuhan pasien tersebut.
4.4.4 Persepsi Informan Kunci Mengenai Biaya Pelayanan
Hasil penelitian terhadap persepsi informan dari segi biaya yang dikeluarkan dalam melakukan pengobatan di pelayanan kesehatan Malaysia dapat dilihat dari
matriks berikut :
Matriks 9 Biaya Pelayanan
Informan Pernyataan
1 “Kami itu kemarin waktu di pembayaran sudah dari awal ya.. bentuk
uang muka lalu perkiraan biayanya sudah disebutkan.. tapi untuk menjaga manatau ada tambahan tindakan ataupun pemeriksaan lainnya
bisa dibayar di belakang makanya untuk awalnya bayar uang muka
dulu.” 2
“Ooo pembayarannya kayak deposito gitu dek.. kemarin itu dibayar dulu perkiraan, kalo nanti ada lebih ya dipulangkan kembali uang kita itu.. ya
Universitas Sumatera Utara
66 persis kayak deposito gitu lah.. kemarin kan bayar konsultasi dokter,
check darah, ditambah obat kemotherapi nya dek...tapi tau ga dek.. ternyata kalo kita minta diskon pembayaran alias keringanan biaya
misalnya karena kurang dana bawa dari sini, dikasih dokternya loh.. mungkin karna penyakit kanker itu lah dek.. kasihan mungkin dia liat
kami.” 3
“ Dari segi biaya, terdapat kepastian biaya sehingga tagihan pembayaran sesuai de
ngan pengobatan yang diterima” Dari matriks di atas menunjukkan bahwa informan menyatakan adanya
kejelasan berupa layanan perpaket dan transparansi biaya sehingga tidak keberatan melakukan pembayaran sewaktu berobat di Malaysia. Seorang informan menyatakan
biaya yang dikeluarkan sedikit lebih tinggi dari kesanggupan mereka untuk membayar biaya pengobatan ditandai dengan meminta keringanan biaya pengobatan.
4.4.5 Persepsi Informan Kunci Mengenai Keramahtamahan Petugas Pelayanan
Hasil penelitian terhadap persepsi informan dari segi sambutan, penerimaan dan keramahtamahan petugas selama memberikan pelayanan di rumah sakit Malaysia
dapat dilihat dari matriks berikut :
Matriks 10 Keramahtamahan Petugas
Informan Pernyataan
1 “Waktu berobat di sana memang hampir semua meladeni bagus..di awal
daftar juga disambut baik kok..” “Tapi yang kami ingat kemarin itu dapat dokter yang agak ketus.. kami
pun heran karena sebelumnya tetangga kami yang berobat ke situ dapat dokter yang sabar.. ya mungkin ada juga lah memang satu dua orang
yang kurang ramah.. ga mungkin juga semua dokter di sana ramah- ramah dan sabar... eehh pas kebetulan kami mgkin dapat yang kayak
gitu..” “Kalo respon perawatnya sudah bagus ya.. murah senyum.. jadi kita
merasa diterima sepenuh hati, perawatnya dengan setia menemani saya sepanjang malam karena tidak ada sanak keluarga yang diperbolehkan
masuk, apalagi menginap di rumah sakit.
“Di bagian kasir juga baik sambutannya sama kami..”
Universitas Sumatera Utara
67 2
“Iya ramah dan sopan kok dek.. mulai di bagian awal administrasinya itu juga..”
“Kami dilayani sabar mulai dari cerita keluhan ke dokter, kan kita bisa liat tanggapannya positif.. apalagi kayak yang kakak ceritakan tadi
tentang keringanan biaya dek.. syukurlah dokternya pengertian dan ada empati nya
..” “Perawatnya mudah senyum dek.. nyamanlah memang..”
“Di kasirnya juga begitu..santun.. dokter udah konfirmasi ke bagian bill pembayaran dek.. jadi tinggal bayar ajalah kami itu.”
3 “Dari keramahtamahan bagian administrasinya itu di sana memang
sopan ya.. ”
“Kalau dokternya itu menurut saya kurang etis mengingat pasien yang dianjurkan untuk pulang setelah dikatakannya penyakit nya sudah tidak
memungkinkan untuk ditolong padahal sebelumnya si dokter telah yakin menyatakan pasien telah sembuh dan bersih dari kanker
” “Perawatnya bisa dikatakan ramah dalam menghadapi pasien ya”
“Di bagian kasirnya.. mereka juga menyambut dengan baik” Dari matriks di atas menunjukkan informan menyatakan bahwa adanya
sambutan hangat dan keramahtamahan petugas di Malaysia sehingga membuat informan beranggapan bahwa pelayanan yang petugas berikan terhadap pasien
dilakukan sepenuh hati, tidak tergesa-gesa. Namun seorang informan mengalami kekurang-etisan dari pelayanan dokternya yang menganjurkan pasien untuk pulang
saat pasien sudah didiagnosa tidak memungkinkan untuk ditolong lagi padahal sebelumnya dokter tersebut yakin menyatakan penyakit pasien sudah sembuh.
Universitas Sumatera Utara
68
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengobatan Ke Luar Negeri
Pengobatan ke luar negeri merupakan suatu aktivitas pasien yang bepergian ke luar negeri dengan tujuan mencari perawatan kesehatan. Pengobatan ke luar negeri
sering disebut pariwisata kesehatan health tourism yaitu perjalanan yang dilakukan seseorang ke luar negeri untuk mencari perawatan medis dan sekaligus dapat
berwisata ke negara tersebut. Biasanya pengobatan ke luar negeri dilakukan untuk mencari lebih cepat akses keperawatan, biaya yang lebih rendah, atau alternatif
prosedur wisatawan medis Muin, 2012. Excel International Journal of Multidisciplinary Management Studies,
medical tourist dari benua Asia memfavoritkan China, India, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Filipina, Taiwan dan Turki sebagai tujuan medical tourism. Thailand,
Singapura, dan Malaysia adalah tiga dari 10 negara tujuan medical tourism terbaik menurut versi MTQUA Medical Travel and Tourism Quality Alliance Sihotang,
2012. Menurut catatan Kementerian Kesehatan RI, orang Indonesia yang berobat ke
Malaysia tahun 2011 tercatat 12.000 orang per tahun. Survei global pada tahun 2008 yang dilakukan McKinsey sebagai pendiri McKinsey Company
menunjukkan alasan utama konsumen melakukan pengobatan ke luar negeri adalah teknologi
mutakhir 40, perawatan lebih baik 32, mencari pelayanan medis lebih cepat 15 dan perawatan lebih murah 9 Aby, 2012.
Universitas Sumatera Utara