Pelayanan Prima Bidang Kesehatan

29 4. Mudah dijangkau Pelayanan kesehatan harus mudah dijangkau affordable oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan dimaksud di sini terutama dari sudut biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan biaya kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. 5. Bermutu Pelayanan kesehatan harus bermutu quality. Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di mana di satu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditentukan Azwar, 2010.

2.3 Pelayanan Prima Bidang Kesehatan

Pelayanan prima exellence service menurut pengertian “pelayanan” yang berarti usaha melayani kebutuhan orang lain sedangkan, prima berarti bermutu tinggi dan memuaskan. Sehingga pelayanan prima adalah usaha melayani kebutuhan orang lain dengan mengutamakan mutu dan kepuasan orang lain Wijono, 1999. Menurut Wijono 1999, pelaksanaan pelayanan prima di bidang kesehatan perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Mengupayakan paparan yang jelas melalui papan informasi atau petunjuk yang mudah dipahami atau diperoleh pada setiap tempat atau lokasi pelayanan sesuai dengan kepentingannya menyangkut prosedur atau tata cara pelayanan, Universitas Sumatera Utara 30 pendaftaran, pengambilan sampel, atau hasil pemeriksaan, biaya, serta jadwal pelayanan. 2. Setiap aturan tentang prosedur seperti tersebut di atas harus dilaksanakan secara tepat, konsisten dan konsekuen sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 3. Hak dan kewajiban pemberi atau penerima pelayanan diatur secara jelas. 4. Tersedia loket informasi dan kotak saran bagi penerima pelayanan yang mudah dijumpai pada setiap tempat. Saran yang masuk harus selalu dipantau dan dievaluasi, bila perlu diberi tanggapan dan tindak lanjut dalam rangka upaya perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan. 5. Penanganan proses pelayanan sedapat mungkin dilakukan oleh petugas yang berwenang atau kompeten, mampu, terampil, dan profesional sesuai spesifikasi tugasnya. 6. Selalu diupayakan untuk menciptakan pola pelayanan yang tepat sesuai dengan sifat dan jenis pelayanan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan. 7. Biayatarif pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan memperhitungkan kemampuan masyarakat. Pengendalian dan pengawasan pelaksanaannya harus dilaksanakan secara cermat sehingga tidak terdapat titipan pungutan oleh instansi lain. 8. Pemberi pelayanan kesehatan dilakukan secara tertib, teratur dan adil, tidak membedakan status sosial masyarakat. Universitas Sumatera Utara 31 9. Kebersihan dan sanitasi lingkungan tempat dan fasilitas pelayanan harus selalu dijamin. 10. Selalu diupayakan agar petugas memberikan pelayanan dengan sikap ramah dan sopan serta berupaya meningkatkan kinerja pelayanan secara optimal dengan kemampuan pelayanan yang tersedia dalam jumlah dan jenis yang cukup. Unsur- unsur pelayanan prima antara lain 1 kesederhanaan, 2 kejelasan dan kepastian, 3 keamanan, 4 keterbukaan, 5 efisien, 6 ekonomis, 7 keadilan yang merata, 8 ketepatan waktu.

2.4 Rumah Sakit Sebagai Industri Jasa Pelayanan Kesehatan