Teori Penilaian Investasi Landasan Teori

16

2.1.4 Teori Penilaian Investasi

Menurut Tuanakotta 1999, terdapat tiga model teori yang dapat dipertimbangkan oleh investor dan calon investor untuk membantu mereka dalam membuat keputusan untuk menjual, membeli, atau menahan saham-saham perusahaan. Ketiga model teori tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Teori Nilai Intrinsik Menurut teori ini seorang investor akan membeli atau mempertahankan suatu saham apabila ia percaya bahwa nilai intrinsik saham tersebut lebih besar dari harga saham tersebut di bursa saham. Menurut pandangan investor nilai intrinsik seharusnya dapat menunjukkan nilai saham yang sesungguhnya dan nilai ini akan tercermin dalam harga pasar saham tersebut jika investor lainnya juga memiliki pandangan yang sama. 2. Hipotesis Pasar yang Efisien Hipotesis ini menyatakan menyatakan bahwa pasar saham adalah efisien apabila harga saham mencerminkan secara jelas dan lengkap seluruh informasi yang tersedia. Ada tiga bentuk pasar yang efisien yang dikenal secara umum, yaitu: a. Bentuk Lemah Harga saham mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersirat dalam urutan harga saham di masa lalu. b. Bentuk Setengah Kuat Harga saham mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia bagi publik mengenai perusahaan. Universitas Sumatera Utara 17 c. Bentuk Kuat Harga saham mencerminkan seluruh informasi bahkan termasuk informasi yang bersifat khusus. 3. Teori Portofolio Teori ini menyatakan bahwa investor yang rasional akan memilih untuk menyimpan saham-saham untuk dapat memaksimalkan tingkat laba yang diharapkan expected rate of return untuk tingkat resiko tertentu atau meminimalisasi tingkat resiko untuk hasil tertentu. Portofolio saham- saham seperti itu disebut efisien. Jadi yang peting bagi investor adalah dampak dari sekumpulan saham dan bukan expected performance dari suatu saham tertentu. Oleh karena itu pengukuran risiko yangn relevan bukanlah total variability dari suatu saham melainkan covariability dari suatu saham terhadap saham-saham lainnya dalam portofolio tersebut. Hal ini berarti bahwa ada dua jenis saham yang masing-masing mungkin mempunyai risiko yang tinggi, tetapi jika digabungkan dalam satu portofolio total risikonya akan menjadi lebih kecil apabila variabilitas dari kedua jenis saham tersebut berbanding terbalik.

2.1.5 Analisis Saham

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Analisis Price Earning Ratio, Price Book Value, dan Economic Value Added terhadap Return Saham

4 73 101

Analisis pengaruh rasio modal saham terhadap return yang diterima oleh pemegang saham (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

0 4 96

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE TO BOOK VALUE (PBV), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham Pada Industri Makanan dan Minuman

0 3 17

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Book Value Per Share pada Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014).

1 4 35

Analisis Pengaruh Return On Equity, Earning Per Share, Price To Book Value, Book Value Per Share, Price Earning Ratio dan Kepemilikan Institusional terhadap Harga Saham Perusahaan

0 0 14