Teori Perubahan Harga Saham

13 emisi underwritter dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana. 3. Harga Pasar Jika harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi, harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.

2.1.3 Teori Perubahan Harga Saham

Terdapat dua teori yang berhubungan dengan perubahan yang terjadi pada harga saham, yaitu Teori Random Walk dan Teori Elliot Wave. 1. Teori Random Walk Teori ini menyatakan bahwa perubahan harga suatu saham atau keseluruan pasar yang telah terjadi tidak dapat digunakan untuk memprediksi gerakan di masa akan datang. Penelitian yang dilakukan oleh Roberts 1959 menyatakan bahwa perubahan harga saham tidak tergantung satu sama lain dan mempunyai distribusi probabilitasi yang sama. Dengan kata lain teori ini menyatakan bahwa harga saham bergerak ke arah yang acak dan Universitas Sumatera Utara 14 tidak dapat diperkirakan. Jadi tidak mungkin investor dapat memperoleh return melebihi return pasar tanpa menanggung resiko. Hal ini juga memberikan arti bahwa selisih antara harga pada periode tertentu dengan harga pada periode yang lainnya bersifat acak. Selisih tersebut merupakan price return saham yang dalam jangka waktu tertentu memenuhi persyaratan bahwa rata-ratanya adalah nol. Sehingga harga saham cenderung tidak akan mempunyai tren yang signifikan dalam jangka waktu yang cukup lama. 2. Teori Elliott Wave The Wave Principle merupakan penelitian Elliott 1938, penelitiannya menemukan bahwa perubahan harga di bursa saham mempunyai struktur tertentu. Elliott mengemukakan bahwa pergerakan harga mempunyai pola atau gelombang yang bersifat repetitif. Walaupun repetitif tetapi pola tersebut belum tentu berulang dengan waktu dan ketinggian gelombang yang sama. Pola atau gelombang tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini. Gambar 2.1 Elliott Wave Theory Universitas Sumatera Utara 15 Pola atau gelombang pada gambar diatas dapat diartikan sebagai berikut: a. Gelombang 1 Harga saham mula-mula bergerak naik dan membuat beberapa investor merasa bahwa harga saham tersebut murah. Adanya pembelian saham tersebut membuat harga naik. b. Gelombang 2 Pada saat harga saham tersebut dinilai terlalu tinggi investor mulai merealisasikan keuntungannya dengan menjual saham. Hal ini mengakibatkan tekanan terhadap harga saham sehingga harga saham tersebut turun. c. Gelombang 3 Gelombang ini biasanya merupakan gelombang yang terpanjang dan terkuat. Pada gelombang ini saham telah menarik banyak perhatian investor. Hal ini menyebabkan harga saham melambung tinggi bahkan lebih tinggi dibandingkan pada saat gelombang 1. d. Gelombang 4 Investor mulai merealisasikan keuntungannya karena harga saham sudah terlalu tinggi. Namun masih ada sebagian investor yang merasa bahwa harga saham masih dalam tren naik, jadi gelombang ini cenderung masih lemah. e. Gelombang 5 Pada gelombang ini harga saham dinilai sudah terlalu tinggi untuk dibeli. Hanya sedikit investor yang bersedia membeli saham. Universitas Sumatera Utara 16

2.1.4 Teori Penilaian Investasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Analisis Price Earning Ratio, Price Book Value, dan Economic Value Added terhadap Return Saham

4 73 101

Analisis pengaruh rasio modal saham terhadap return yang diterima oleh pemegang saham (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

0 4 96

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE TO BOOK VALUE (PBV), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham Pada Industri Makanan dan Minuman

0 3 17

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Book Value Per Share pada Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014).

1 4 35

Analisis Pengaruh Return On Equity, Earning Per Share, Price To Book Value, Book Value Per Share, Price Earning Ratio dan Kepemilikan Institusional terhadap Harga Saham Perusahaan

0 0 14