59
Hasil pengujian Breusch Godfrey pada tabel 4.7 memperlihatkan koefisien parameter untuk variabel Auto Lag menunjukkan probabilitas signifikan sebesar
0,102 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi.
Berdasarkan hasil pengujian Durbin Watson dan Breusch Godfrey yang telah dijelaskan diatas maka peneliti memutuskan untuk menggunakan hasil uji
Breusch Godfrey sebagai metode dalam mendeteksi masalah autokorelasi. Hal ini dikarenakan dalam uji Durbin Watson ketika nilai d berada diantara nilai dl dan
du atau antara 4 – du dan 4 – dl keputusannya tidak dapat diketahui apakah mempunyai autokorelasi atau tidak. Dan dalam situasi tersebut peneliti tidak dapat
menggunakan uji Durbin Watson sebagai metode dalam uji autokorelasi.
4.3 Hasil Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best
Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk melakukan pengujian hipotesis peneliti menggunakam analisis regresi berganda.
Dan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji t dan uji F.
4.3.1 Hasil Analisis Regresi Berganda
Dalam pengolahan analisis regresi berganda dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
60
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 17 maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 223.839
122.421 1.828
.074 EPS
.194 1.607
.025 .121
.904 PER
-.629 .584
-.145 -1.078
.286 BVS
.405 .353
.245 1.147
.257 PBV
49.057 14.134
.495 3.471
.001 a. Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber: data diolah oleh penulis, 2013
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 223,839 + 0,194 EPS - 0,629 PER + 0,405 BVS + 49,057 PBV + e
Keterangan: a.
Nilai konstanta sebesar 223,839 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen EPS = 0, PER = 0, BVS = 0, dan PBV = 0 maka
nilai maka nilai harga saham sebesar 223,839.
Universitas Sumatera Utara
61
b. Nilai koefisien EPS β1 sebesar 0,194 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan EPS sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 0,194 dengan asumsi variabel lain tetap.
c. Nilai koefisien PER β2 sebesar -0,629 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan PER sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan harga saham sebesar -0,629 dengan asumsi variabel lain tetap.
d. Nilai koefisien BVS β3 sebesar 0,405 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan BVS sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 0,405 dengan asumsi variabel lain tetap.
e. Nilai koefisien PBV β4 sebesar 49,057 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan PBV sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 49,057 dengan asumsi variabel lain tetap.
4.3.2 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk melihat pengaruh Earning Per Share EPS, Price Earnings Ratio PER, Book Value Per Share BVS dan Price to Book Value
PBV terhadap harga saham secara simultan. Hasil pengujian statistik F dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.10 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
3042567.243 4
760641.811 4.198
.005
a
Residual 8879048.461
49 181205.071
Total 1.192E7
53 a. Predictors: Constant, PBV, EPS, PER, BVS
b. Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber: data diolah oleh penulis, 2013
Dari tabel diatas dapat diperoleh nilai F
hitung
sebesar 4,198 sedangkan nilai F
tabel
pada tingkat kepercayaan α = 5 dengan df
1
= k – 1 = 3 dan df
2
= n – k = 54 – 4 = 50, adalah sebesar 2,79 dengan tingkat signifikansi 0,005. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah H
a
yang menyatakan Earning Per Share EPS, Price Earnings Ratio PER, Book Value
Per Share BVS dan Price to Book Value PBV berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara simultan karena F
hitung
F
tabel
4,198 2,79 dan tingkat signifikansi 0,05 0,005 0,05.
4.3.3 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t