Indikator Ketepatan Deskripsi Hasil Wawancara tentang Evaluasi Program Sanitasi

101 diberikan oleh informan terhadap dukungan tersebut ialah karena penanggung jawab atau pengelola MCK adalah orang yang telah dipercayai sejak lama sekaligus Kepala Lingkungan V itu sendiri. Menurut informan, masyarakat juga cukup jeli untuk setiap penggunaan uang tersebut. Masyarakat mau juga bertanya tentang beban listrik dan air yang ditangguhkan tiap bulannya. Itulah sebabnya masyarakat tidak merasa keberatan mengeluarkan uang dari kantong masing- masing asalkan uang tersebut memang digunakan untuk kebutuhan operasional dan pengelolaan MCK. Selanjutnya, peneliti pun menanyakan respons informan terhadap kendala atau kerugian yang dialami dalam menggunakan fasilitas MCK+. Dari tiga belas informan, sepuluh orang informan menyatakan tidak ada kendala yang dialami sampai sejauh ini. Masyarakat tetap dapat menggunakan fasilitas MCK+ dengan nyaman. Akan tetapi, ada tiga orang informan yang berpendapat sama mengenai kendala yang dialami yaitu Bapak Sumarno, Ibu Sarah dan Bapak Amat. Ketiga informan mengatakan kendala yang pernah dialami ialah aliran listrik padam. Menurut Bapak Amat, kalau listrik padam, maka pipa air tidak dapat menyala. Akibatnya, masyarakat yang hendak menggunakan MCK harus menunggu sampai listrik menyala kembali.

4.2.6 Indikator Ketepatan

Pada akhirnya, jika sebuah kebijakan atau program telah diimplementasikan, hasilnya adalah melihat apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan Universitas Sumatera Utara 102 sudah tepat sesuai dengan perencanaan di awal. Ketepatan merujuk pada nilai dari tujuan program dan pada kuatnya asumsi yang melandasi tujuan-tujuan tersebut. William N. Dunn berpendapat bahwa ketepatan appropriateness adalah kriteria yang dipakai untuk menseleksi sejumlah alternatif untuk dijadikan rekomendasi dengan menilai apakah hasil dari alternatif yang direkomendasikan tersebut merupakan pilihan tujuan yang layak Dunn, 2003:499. Pertama, peneliti menanyakan kepada informan kunci mengenai ketepatan sasaran atau target program SANIMAS. Informasi yang diperoleh dari Bapak Ir. Herianto yang mengatakan bahwa masyarakat penerima program ialah masyarakat yang berpenghasilan rendah dan hidup di daerah KUMIS kumuh dan miskin. Program SANIMAS hanya ditujukan bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang kurang terawat dengan bersih. Salah satunya masyarakat di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Apabila dikaitkan dengan tujuan program SANITASI yang telah dikemukakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Infrastruktur PLP Dinas Tarukim Provinsi Sumatera Utara, Bapak Ir. Herianto yakni dapat memotivasi masyarakat, mengurangi BABS dan mencapai target MDG’s untuk pelayanan sanitasi yang layak. Peneliti mewawancarai informan untuk mengetahui apakah program SANIMAS ini telah sesuai dengan tujuan seperti yang diungkapkan tersebut. Bapak Ir. Herianto mengungkapkan bahwa kenyataan yang terjadi di lapangan sekarang dengan tujuan belum nampak begitu jelas. Tetapi ia tetap Universitas Sumatera Utara 103 mengharapkan dampak dari program SANIMAS dapat memberdayakan masyarakat. Menurut Bapak Ir. Herianto, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai operasi dan perawatannya, masyarakat melakukan sendiri tanpa dukungan pemerintah pembiayaannya. Ia sendiri berharap masyarakat merasakan proses pemberdayaan tersebut, tetapi kalau masyarakat tidak ada pembinaan dan sebagainya, menurut beliau masyarakat menjadi “mati suri”. Sebab, SANIMAS buanlah orientasi proyek, melainkan program yang dari awal sampai berlanjut dikerjakan oleh masyarakat itu sendiri. Program SANIMAS yang ditujukan bagi masyarakat di Kelurahan Bagan Deli sejak tahun 2012 menurut Bapak Sumarno telah memberikan dampak positif seperti membantu masyarakat tidak BAB sembarang lagi karena sudah ada kakus, serta dapat mencuci dan mandi dengan sarana kamar mandi dan air yang tersedia. Pernyataan ini sejalan pula dengan pendapat Bapak Mislan Harun dan Ibu Aminah yang merasa sangat terbantu dengan adanya sarana MCK sehingga ia tidak susah lagi BAB ke sungai. Ada informan lain yang mengungkapkan kesenangannya karena sudah ada bantuan MCK sehingga kebutuhannya akan air dapat terpenuhi seperti Ibu Sarah dan Ibu Suhaibah. Bahkan Ibu Rukiyah dengan bangga mengatakan bahwa sekarang ia sudah bebas mendapatkan air. Sedangkan bagi Bapak Ahmad Fauzi yang sehari-hari menjadi tukang ojek merasakan kesenangan juga karena tukang ojek sepertinya bisa singgah untuk sekadar mencuci muka. Universitas Sumatera Utara 104 Namun, ada pula seorang informan yang berpendapat kalau ia belum merasakan dampak yang sebenarnya, yaitu Bapak Amat. Bagi dirinya sendiri, ia belum merasakan pengaruh yang nyata. Hanya saja ia turut senang karena kebutuhannya bersama-sama dengan warga kelurahan akan air dapat dipenuhi. Bagaimanapun, sebuah program dapat ditentukan hasilnya berdasarkan indikator-indikator tertentu. Adapun indikator dari sasaran program SANIMAS menurut Bapak Ir. Herianto yakni membantu layanan sanitasi bagi masyarakat yang tinggal di daerah kumuh dan miskin, mengurangi BAB sembarang. Selaras dengan pernyataannya, ia menegaskan bahwa “sekecil apapun ini, itu sudah perubahan”. Tetapi, ia juga menyadari setiap program yang telah dikerjakan belum sepenuhnya sesuai dengan target yang ditetapkan. Ia meyakini meskipun pencapaian tujuan masih sangat kecil, yang penting pola hidup masyarakat sudah mulai berubah menjadi lebih baik. Menurutnya, tidak ada pekerjaan yang sempurna, tetapi pada dasarnya yang sesuai dengan indikator itu sudah dirasakan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari dampak sosial saja, misalnya. Andaikata ada orang yang bertanya, “Kau tinggal dimana?” kalau ditanya kawan sekolah. Dan dijawab “di kampung sana”. “Kampung tempat parade orang BABS malam ya? Malu ‘nggak kita sekarang? Apa dampaknya dari yang didapatkan sekarang?” Bapak Ir. Herianto menegaskan bahwa dampak dari program SANIMAS telah cukup dapat memberikan perubahan bagi masyarakat, seperti meningkatkan Universitas Sumatera Utara 105 derajat martabat masyarakat, meningkatkan derajat kesehatan, dan meningkatkan martabat keluarga itu. Melalui program SANIMAS masyarakat dapat meningkatkan derajat kesehatan dan harga diri.

4.3 Pelaksanaan Program SANIMAS di Kelurahan Bagan Deli

Dokumen yang terkait

Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Kelurahan Bagan Deli Kecamtan Medan Belawan Kota Medan)

0 0 13

Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Kelurahan Bagan Deli Kecamtan Medan Belawan Kota Medan)

0 0 1

Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Kelurahan Bagan Deli Kecamtan Medan Belawan Kota Medan)

0 0 42

Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Kelurahan Bagan Deli Kecamtan Medan Belawan Kota Medan)

0 0 5

Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Kelurahan Bagan Deli Kecamtan Medan Belawan Kota Medan)

0 0 5

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 1 19

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 2

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 13

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 27

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 5