Indikator Efektivitas Deskripsi Hasil Wawancara tentang Evaluasi Program Sanitasi

86 satu orang pejabat pelaksana program SANIMAS yang peneliti wawancarai yaitu Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Infrastruktur PLP Dinas Tarukim Provinsi Sumatera Utara. Lalu, ada dua orang yang terlibat dalam Kelompok Swadaya Masyarakat selaku pelaksana program di lapangan yaitu Ketua KSM Bunga Tanjung dan Sekretaris KSM Bunga Tanjung. Sebelas orang lainnya merupakan masyarakat yang sehari-harinya turut merasakan hasil program SANIMAS. Masing-masing informan bersedia dan telah menjawab pertanyaan- pertanyaan peneliti mengenai dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya di Lingkungan V Kelurahan Bagan Deli. Kemudian, seluruh jawaban dari informan akan diabstraksikan dan disimpulkan. Hasil wawancara tentang Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Bagan Deli dapat dilihat berdasarkan indikator evaluasi sebagai berikut:

4.2.1 Indikator Efektivitas

Sebagai suatu proses, sebuah kebijakan menunjuk pada cara dimana melalui cara tersebut suatu organisasi dapat mengetahui apa yang diharapkan darinya. Demikian Graycar menyebutkan konsep kebijakan dipandang dari perspektif prosesnya. Pengambil kebijakan menetapkan kebijakan sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Cara yang ditetapkan dan disahkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki diantaranya dengan adanya Universitas Sumatera Utara 87 program. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Program SANIMAS merupakan bentuk bantuan pengelolaan sanitasi bagi masyarakat yang tinggal di permukiman padat kumuh dan miskin kota PAKUMIS. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti menemukan rata-rata informan kurang mengerti apa yang dimakud dengan sanitasi. Peneliti harus menjelaskan makna yang lebih sederhana untuk membantu informan memahami tentang sanitasi. Dari penjelasan peneliti, barulah informan dapat mengerti makna sanitasi yaitu usaha untuk membina dan menciptakan keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat. Peneliti juga menanyakan informan mengenai pemahaman dan kebutuhannya terhadap sanitasi dalam kehidupan mereka. Semua informan menyadari pentingnya kebutuhan akan sanitasi. Bapak Mislan Harun salah satunya yang berpendapat bahwa sanitasi itu penting terutama air bersih. Dari 13 orang infroman mewakili masyarakat Lingkungan V yang peneliti wawancarai, ada 8 orang tidak mengetahui tentang program SANIMAS. Masyarakat sebagai informan yang peneliti tanyai dan tahu program SANIMAS ternyata karena mereka terlibat didalam pelaksanaan program, seperti Bapak Sumarno sebagai Ketua KSM Bunga Tanjung, Bapak Nazaruddin sebagai Kepala Lingkungan sekaligus sekretaris KSM Bunga Tanjung dan Bapak Zailani sebagai anggota KSM di lokasi lainnya. Namun hanya ada satu orang warga biasa yaitu Ibu Sarah yang memang tahu SANIMAS karena tahu dari Kepala Lingkungannya. Universitas Sumatera Utara 88 Selanjutnya, peneliti menanyakan pengetahuan informan mengenai bentuk program SANIMAS yang telah dilaksanakan di Lingkungan V Kelurahan Bagan Deli. Pertama-tama peneliti memberi tahu bahwa SANIMAS merupakan program yang diturunkan oleh Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara bagi masyarakat di Kelurahan Bagan Deli. Jadi, peneliti menegaskan bahwa SANIMAS berupa bantuan pemerintah dalam bidang kesehatan lingkungan dengan maksud untuk memberdayakan masyarakat. Informasi yang peneliti peroleh menunjukkan dari 13 orang sebagai informan penelitian, hanya 11 orang yang benar-benar tahu bentuk program yang dikerjakan di Lingkungan V yaitu sarana mandi, cuci, kakus MCK+. Sedangkan 2 orang lainnya mengaku tidak tahu bentuk program tersebut. Meskipun informan mengggunakan sarana yang dibangun dari program SANIMAS, ternyata mereka tidak mengetahui kalau itulah bentuk bantuan pemerintah dari program SANIMAS. Ketidaktahuan informan tentang bentuk bantuan tersebut adalah wajar karena sebelumnya informan juga tidak tahu adanya program SANIMAS di lingkungan tempat tinggal mereka. Sebagian besar informan 11 orang mengetahui keberadaan bangunan MCK+ yang berada tepat disamping rumah Kepala Lingkungan V merupakan bantuan pemerintah atas program SANIMAS. MCK+ adalah bangunan MCK yang dilengkapi dengan bangunan pengolah limbahnya berupa tangki septik septic tank bersusun atau biasa disebut Baffled Reaktor. MCK+ yang dibangun pada tahun 2012 itu memiliki tiga kamar mandi masing-masing untuk laki-laki Universitas Sumatera Utara 89 dan perempuan yang sudah dilengkapi dengan jamban didalamnya serta disediakan juga tempat untuk mencuci kain Gambar 4.1 : Bangunan MCK+ di Lorong Ujung Tanjung I Tampak Depan Sumber : Observasi, 26-06-2014 Dokumentasi Zudika Kemudian, peneliti menanyakan pendapat informan mengenai kualitas yang dirasakan sejak MCK+ mulai digunakan hingga tahun ini. Semua informan menyatakan kepuasan yang sama setelah adanya program SANIMAS dengan bantuan pembangunan MCK+. Menurut informan, kini masyarakat sangat terbantu kebutuhannya akan penggunaan MCK. Karena sebelumnya, masyarakat cukup kesulitan untuk dapat menikmati air dan fasilitas kamar mandi yang layak di kelurahan tersebut. Peneliti juga menanyakan mengenai motivasi masyarakat terhadap pelaksanaan program SANIMAS. Pertanyaan mengenai motivasi ini sekaligus Universitas Sumatera Utara 90 menggali apakah informan mengetahui tujuan dari program SANIMAS. Dari hasil wawancara, diperoleh jawaban bahwa masyarakat menyadari kebutuhannya akan sanitasi yang layak bagi kepentingan masyarakat sendiri. Ada tiga orang informan yang menyatakan SANIMAS membantu masyarakat yang tidak mempunyai WC di rumah masing-masing. Ketiadaan WC kerap membuat masyarakat buang air besar sembarangan BABS di belakang rumah atau pinggir laut. Lalu, ada pula lima orang informan menyatakan SANIMAS menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini kesulitan dalam memperoleh air bersih. Seorang informan memberitahu bahwa ia pernah mendapatkan air dengan menyelang dari orang yang memiliki air dan harus mengeluarkan uang sebesar Rp 6.000 untuk satu jam. Pengetahuan akan SANIMAS memberikan motivasi positif bagi masyarakat demi terpenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih dan MCK. Agar dapat diketahui apakah program terlaksana dengan efektif atau tidak, maka perlu dilihat dari pencapaian tujuannya. Peneliti mengumpulkan data mengenai tujuan SANIMAS dengan mewawancarai PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Dinas Tarukim Provinsi Sumatera Utara yaitu Bapak Ir. Herianto sebagai pelaksana kebijakan dan Ketua KSM Bunga Tanjung yakni Bapak Sumarno sebagai perwakilan penerima kebijakan. Bapak Ir. Herianto mengatakan bahwa program SANIMAS bertujuan memotivasi masyarakat untuk memberikan usulan kegiatan yang dimulai dari bawah bottom-up, mengurangi Buang Air Besar Sembarangan BABS, dan mencapai target MDG’s untuk pelayanan sanitasi yang layak. Sementara itu, Universitas Sumatera Utara 91 menurut Bapak Sumarno, tujuan progam SANIMAS ialah untuk membersihkan lingkungan. Karena menurut beliau, sebelumnya masyarakat masih kurang menjaga kebersihan lingkungan, khususnya pada saat buang air besar BAB.

4.2.2 Indikator Efisiensi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Kelurahan Bagan Deli Kecamtan Medan Belawan Kota Medan)

0 0 13

Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Kelurahan Bagan Deli Kecamtan Medan Belawan Kota Medan)

0 0 1

Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Kelurahan Bagan Deli Kecamtan Medan Belawan Kota Medan)

0 0 42

Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Kelurahan Bagan Deli Kecamtan Medan Belawan Kota Medan)

0 0 5

Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Kelurahan Bagan Deli Kecamtan Medan Belawan Kota Medan)

0 0 5

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 1 19

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 2

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 13

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 27

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 5