Kendala serta Solusi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga

72 Menurut hasil wawancara diatas kendala yang dihadapi oleh staf perpustakaan SMA N 1, SMA N 2, dan SMA N 3 Subang adalah kurangnya fasilitas dan tidak adanya pembinaan dan pengembangan dari kepala sekolah. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh staf SMA N 2 Subang yaitu kurangnya waktu untuk berkomunikasi dengan kepala perpustakaan, serta kurangnya tenaga ahli dalam bidang perpustakaan, guna memberikan arahan, petunjuk, dan menemukan solusi dalam semua permasalahan yang ada di perpustakaan. b. Solusi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pengelola Perpustakaan Solusi yang diambil oleh sebagian kepala wakil kepala sekolah diantaranya adalah meningkatkan honor untuk staf perpustakaan. Karena staf yang bekerja di perpustakaan belum PNS Pegawai Negeri Sipil maka kesejahteraan honor harus diperhatikan agar staf perpustakaan bekerja secara optimal. Seperti hasil wawancara sebagai berikut : Karena tidak ada masalah maka solusinya pun tidak ada. 124 Belum adanya solusi, masih menunggu tenaga pengelola perpustakaan yang ahli di bidang perpustakaan. 125 Meningkatkan honor tenaga perpustakaan terlebih dahulu. 126 Kesimpulan untuk solusi yang diambiloleh Wakil Kepala SMA N 1 Subang memang tidak ada solusi karena tidak adanya kendala dalam pembinaan dan pengembangan. SMA N 2 Subang belum mempunyai solusi dari kendala yang dihadapi. Sedangkan SMA N 3 Subang 124 Drs. Firmansyah, MT, Wakil Kepala Sekolah SMA N 1 Subang, Wawancara, Subang 5 Juni 2015 125 H. Ahmad Fahmi, S. Pd,. M. Pd., Kepala Sekolah SMA N 2 Subang, Subang 21 Mei 2015 126 Dadan Jajuli S. Pd. M. Si. ,Wakil Kepala Sekolah SMAN 3 Subang, Subang 5 Juni 2015 73 mempunyai solusi dari kendala yang dihadapi seperti peningkatan honor untuk tenaga pengelola perpustakaan, agar tenaga pengelola perpustakaan dapat bekerja secara optimal. Kepala perpustakaan memiliki solusi untuk menyelesaikan kendala masalah yang ada diantaranya lebih banyak belajar dan membaca agar pengetahuan di bidang perpustakaan bisa lebih berkembang. Seperti hasil wawancara sebagai berikut : Iya tidak ada, karena tidak adanya kendala yang dihadapi. 127 Lebih banyak belajar lagi dan banyak membaca. 128 Menerima dengan lapang dada, terima apa adanya dengan senang hati. 129 Kesimpulan dari kendala yang dihadapi kepala perpustakaan pasti mempunyai solusinya, bagaimana pun caranya semua itu akan membantu setiap kepala perpustakaan guna pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik dan benar. Sedangkan staf perpustakaan memiliki solusi diantaranya berkomunikasi langsung kepada kepala perpustakaan, dan segala kegiatan yang ada di perpustakaan dicatat dan dibuatkan laporan sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Seperti hasil wawancara sebagai berikut : Berkomunikasi langsung dengan kepala perpustakaan, karena beliau yang berhak dan bertanggung jawab di perpustakaan. 130 127 Dra. Siti Farida, Kepala Perpustakaan SMA N 1 Subang, Wawancara, Subang 5 Juni 2015 128 Euis Erni S. Pd, Kepala Perpustakaan SMA N 2 Subang, Wawancara, Subang 5 Juni 2015 129 Edeh Aminah S. Pd, Kepala Perpustakaan SMA N 3 Subang, Wawancara, Subang 5 Juni 2015 130 Sela Novianti Puspita, Staf Perpustakaan SMA N 1 Subang, Wawancara, Subang 5 Juni 2015 74 Sampai sekarang tidak ada solusi. 131 Disesuaikan dengan kemampuan seperti memiliki inisiatif memberikan laporan terlebih dahulu kepada kepala perpustakaan. 132 Untuk seolusinya, saya tidak pernah menghilangkan jejak. Semua data lengkap sehingga bisa dipertanggung jawabkan. 133 Belum ada solusi sampai sekarang. 134 Belum ada solusi, tidak ada komunikasi dengan kepala perpustakaan atau kepala sekolah. 135 Solusi yang diambil oleh staf SMA N 1 Subang adalah berkomunikasi langsung dengan kepala perpustakaan. Staf SMA N 2 Subang memiliki solusi seperti memiliki inisiatif untuk berkomunikasi terlebih dahulu, dan tidak menghilangkan semua data di perpustakaan sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan staf SMA N 3 Subang belum memiliki solusi guna menyelesaikan masalah.

C. Pembahasan

1. Keberadaan Tenaga Pengelola Perpustakaan

Tenaga pengelola perpustakaan sekolah mempunyai peran dalam meningkatkan pelayanan dan pengembangan perpustakaan. Ada pun kompetensi dalam pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka sumber informasi meliputi : 136 a. Pengembangan koleksi. Setiap tahun perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri mengembangkan koleksinya seperti buku paket mata pelajaran, referensi, buku fiksi, koran, dan majalah. Bantuan dari 131 Tendi Sonjaya, Staf Perpustakaan SMA N 1 Subang, Wawancara, Subang 5 Juni 2015 132 Wiwi Kania Dewi, S. AN, Staf Perpustakaan SMA N 2 Subang, Wawancara, Subang 22 Mei 2015 133 Setiawati, Staf Perpustakaan SMA N 2 Subang, Wawancara, Subang 4 Juni 2015 134 Neni Sulastri, Staf Perpustakaan SMA N 3 Subang, Wawancara, Subang 30 Mei 2015 135 Dani Ramdhani, Staf Perpustakaan SMA N 3 Subang, Wawancara, Subang 30 Mei 2015 136 Standar Nasional Indonesia Bab 3 Unsur dan Sub Unsur Kegiatan Pasal 5. 75 pemerintah setiap tahunnya dalam pengembangan koleksi diantaranya buku paket yang sumbernya dari Bantuan Operasional Sekolah BOS. Sedangkan koleksi seperti buku fiksi, buku referensi, koran, dan majalah dana bersumber dari uang denda dan bantuan dari sekolah. b. Pengolahan bahan pustaka. Di SMA N 1 dan SMA N 3 Subang pengolahan bahan pustaka terlebih dahulu dilakukan oleh kepala perpustakaan. Lalu kepala perpustakaan memberikan pembinaan dan pengembangan kepada staf perpustakaan sehingga saat ini pengolahan bahan pustaka dilakukan oleh staf perpustakaan dan diawasi oleh kepala perpustakaan. Sedangkan di SMA N 2 Subang semua pengolahan bahan pustaka dilakukan oleh staf perpustakaan. c. Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka. Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Subang sudah memiliki ruangan tersendiri. Semua koleksi disimpan di ruang perpustakaan, dan diletakkan di rak-rak tempat penyimpanan koleksi. Untuk pelestarian bahan pustakan masih sederhana seperti penjilidan bahan pustaka. d. Pelayanan informasi. Pelayanan informasi dilakukan oleh staf perpustakaan di setiap perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Subang. Dalam kompetensi yang telah disebutkan dan hasil obeservasi pengembangan koleksi ditiga sekolah sama berkembangnya, karena adanya bantuan dari Dana Operasional Sekolah BOS koleksi bahan pustaka diberikan oleh pemerintah. Pengolahan bahan pustaka 76 menggunakan klasifikasi DDC. Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka belum dilakukan, jika ada koleksi yang rusak dan telah lapuk maka dilakukan proses penyiangan. Pelayanan informasi yang berikan kepada pemustaka yaitu peminjaman dan pengembalian buku, serta membantu pemustaka untuk menemukan informasi yang diperlukan. Di perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Subang setiap perpustakaan memiliki tiga tenaga pengelola perpustakaan, yang terdiri dari kepala perpustakaan dan staf perpustakaan. Semua tenaga pengelola perpustakaan memiliki tugas dan tanggung jawab masing- masing. Tugas dan tangggung jawab kepala perpustakaan menurut Ibrahim Bafadal diantaranya adalah membuat perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah, mendayagunakan semua sumber yang ada baik sumber manusia maupun sumber material, apabila dalam melaksanakan tugasnya kepala perpustakaan sekolah dibantu oleh beberapa orang staf maka ia bertanggung jawab atas pembinaan semua anggota stafnya, membuat kibijakan-kebijakan tertentu sehubungan dengan pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara kepada nara sumber yaitu kepala perpustakaan Sekolah Atas Negeri di Kabupaten Subang tugas tersebut masih belum berjalan secara lancar. Kepala perpustakaan hanya menjalankan tugas seperti mendayagunakan semua sumber daya manusia dan sumber daya material, dan bertanggung jawab kepada staf untuk pembinaan. Sedangkan dalam membuat perencanaan Pembinaan dan 77 pengembangan kepala perpustakaan belum melakukan kegiatan tersebut, pembinaan dan pengembangan dilakukan secara spontan tidak melakukan perencanaan terlebih dahulu, jika ada kegiatan seperti seminar, diklat, atau workshop maka pernecanaan baru dilakukan. Kegiatan yang dilakukan oleh kepala perpustakaan diantaranya membagi ilmu yang telah didapat dari pelatihan dan diklat kepada para staf perpustakaan. Menurut teori yang dipaparkan oleh Ibrahim Bafadal kepala perpustakaan membuat program untuk melakukan pembinaan dan pengembangan kepada staf perpustakaan, tidak hanya saat ada kegiatan pembinaan dan pengembangan dari pihak luar sekolah saja. Tetapi di dalam sekolah pun seharusnya mempunyai program pembinaan dan pengembangan tenaga pengelola perpustakaan. Kepala perpustakaan SMA N 1 Subang belum memberikan kesempatan kepada salah satu staf perpustakaan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan seperti seminar, diklat, dan workshop. Seharusnya kepala perpustakaan memberikan kesempatan kepada seluruh staf perpustakaan, karena memberikan pembinaan dan pengembangan kepada seluruh staf perpustakaan adalah tanggung jawab kepala perpustakaan. Sedangkan kepala perpustakaan SMA N 2 Subang tidak pernah mengikuti pelatihan dan diklat perpustakaan. Maka beliau tidak bisa memberikan pembinaan dan pengembangan kepada tenaga pengelola perpustakaan. Seperti hasil wawancara yang dilakukan kepada staf perpustakaan SMA N 2 Subang mereka tidak pernah mendapatkan pembinaan dan