Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

20 Dengan tercantumnya kata “beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia”, dalam rumusan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan agama sangat diharapkan berperan langsung dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional, karena tanpa melalui pendidikan agama, keimanan dan ketaqwaaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tersebut tak akan mungkin dapat terwujud, oleh karena itu pendidikan agama Islam mempunyai peran yang sangat penting dalam sistem pendidikan Nasional, yaitu merupakan bagian dari sistem pendidikan Nasional.

e. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara: Hubungan manusia dengan Allah SWT. Hubungan manusia dengan sesama manusia. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya dan alam semesta. 14 Dalam rangka menjelaskan ruang lingkup pelaksanaan pembinaan kerohanian Islam, berikut ini akan dikemukakan beberapa bidang pembahasan pengajaran agama yang menjadi pedoman dalam pembelajaran yang dilaksanakan dalam pembinaan. Ruang lingkup pembelajaran dalam pembinaan kerohanian Islam hampir sama halnya dengan kurikulum yang diajarkan seperti di sekolah- sekolah atau di lembaga informal lainnya yaitu berupa pembelajaran Aqidah- Akhlak, Fiqh, Al-Quran-Hadis, dan Sejarah Kebudayaan Islam SKI. Materi agama Islam yang diberikan tidak disusun dalam bentuk silabus atau rencana pembelajaran terlebih dahulu, akan tetapi ustadzah yang mempunyai peran penuh dalam menentukan materi dengan topik yang akan disampaikan pada setiap pertemuan dalam pelaksanaan pembinaan kerohanian Islam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tangerang. 14 Zakiyah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 2008, h.59 21 1 Pengajaran Aqidah-akhlak, meliputi: a Pengajaran Keimanan, meliputi keperayaan kepada Allah SWT, kepada Rasulullah saw., kepada para Malaikat, kepada Kitab-kitab Allah SWT, kepada Hari Akhir, dan kepada Qadha dan Qadar. b Pengajaran Akhlak, meliputi sifat-sifat terpuji dan tercela dan hal yang langsung ikut mempengaruhi pembentukan sifat-sifat itu pada diri seseorang secara umum. c Pengajaran Ibadat, meliputi semua rukun Islam, membicarakan hal-hal yang wajib, sunnat, hukum melaksanakan ibadah, rukun, syarat, kaifiyat, dan bai’atnya. 2 Pengajaran Fiqh, meliputi: a Fiqh, meliputi hukum yang diatur dalam fiqh Islam itu terdiri dari hukum wajib, sunnat, mubah, makruh, dan haram, disamping itu ada pula dalam bentuk lain seperti sah, batal, benar, salah, berpahala, berdosa dan sebagainya. b Pengajaran Ushul Fiqh, meliputi bentuk-bentuk dan macam- macam hukum, mahkumfih, mahkum’alaih, awaridl muktasabah dan awaridl samawiyah, masalah istinbath dan istidlal, masalah ra’yu, ijtihad, ittiba dan taqlid, masalah adillah syar’iyah, serta masalah ra’yu dan Qiyas. 3 Pengajaran Al-Qur’an-Hadits, meliputi: a Qiraat Qur’an, meliputi keterampilan membaca Al-Qur’an dengan baik sesuai dengan kaidah yang disusun dalam ilmu Tajwid. b Pengajaran Tafsir, menjelaskan uraian penjelasan terhadap arti teks Al-Qur’an; yang berarti lebih luas dan lebih jelas dari alih bahasa. 22 c Pengajaran Ilmu Tafsir, menjelaskan tentang sejumlah teori atau ilmu yang berhubungan dengan berbagai petunjuk dan ketentuan untuk menafsirkan Al-Qur’an. d Pengajaran Hadis, meliputi ajaran Islam yang berhubungan dengan masalah yang dibicarakan. e Pengajara Ilmu Hadis, berisi bagaimana menilai sesuatu teks hadis untuk dijadikan sumber hukum dalam ajaran Islam. 4 Pengajaran Sejarah dan Kebudayaan Islam SKI, meliputi: a Tarikh Islam, membahas tentang sejarah yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan ummat Islam. b Tarikh Tasyri, membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan ajaran hukum Islam

2. Kesadaran Beragama a. Pengertian Kesadaran Beragama

Kesadaran berasal dari kata “sadar” yang berarti insaf, ingat kembali, dan bangun. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kesadaran adalah keadaan atau hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang. 15 Sedangkan agama, berasal dari kata “al-Din”, menurut Quraish Shihab, dalam bahasa arab terdiri dari huruf dal, ya, dan nun. Dari huruf-huruf ini bisa dibaca dengan dain yang berarti hutang, dan dengan Din yang mengandung arti agama, menguasai, menundukkan, patuh, kebiasaan, dan hari kiamat. Ketiga arti tersebut sama-sama menunjukkan adanya dua pihak yang berbeda. Pihak pertama berkedudukan lebih tinggi, berkuasa, ditakuti, dan disegani oleh pihak kedua. 15 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002 Cet. Ke-2, h.975.