37
penodongan, serta kriminal tanpa kekerasan seperti penipuan, dan lain-lain.
d Lama hukuman Berdasarkan lama hukuman narapidana digolongkan berdasarkan
lamanya masa hukuman yang dijatuhkan vonis pengadilan yang terhadapnya, yaitu: seumur hidup, 1-20 tahun klasifikasi B-I, 4-12
bulan klasifikasi klas IIa, 1-3 bulan klasifikasi B-IIb, pidana denda klasifikasi B-IIIc yang sudah ditentukan pengadilan.
2. Pembinaan narapidana wanita di laksanakan di LAPAS wanita.
d. Hak-hak dan kewajiban Narapidana
Yang telah diatur pula dalam UU RI Nomor 12 Tahun 1995 pada BAB III tentang Narapidana, pasal 14 ayat 1:
34
1. Narapidana berhak: a Melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
b Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani. c Mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
d Mendapatkan pelayanan
kesehatan dan
makanan yang
layak.Menyampaikan keluhan. e Mendapat bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya
yang tidak dilarang. f
Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
2. Pada pasal 15, narapidana wajib: a Narapidana wajib mengikuti secara tertib program pembinaan dan
kegiatan tertentu.
34
Dwidja Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Indonesia...h.167
38
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Berdasarkan hasil penelitian yang ditulis oleh Setiawan dengan judul “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Beragama Remaja
Arrojan Pasir Putih, Depok”, menyimpulkan bahwa Masjid Roudhatul Jannah memiliki organisasi remaja Arrojan yang berkontribusi cukup
besar dalam membina sikap keberagamaan remaja yang menjadi anggota Arrojan tersebut. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menyatakan
80,58 dan ini berarti kegiatan pendidikan agama Islam organisasi Arrojan memiliki kontribusi yang cukup baik terhadap sikap
keberagamaan remaja. Kontribusi tersebut dapat terlihat dari kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh organsasi Arrojan.
35
2. Berdasarkan hasil penelitian yang ditulis oleh Siti Shofiyah dengan judul “Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Kehidupan Anak Jalanan”, maka
dapat disimpulkan bahwa: a. Pembinaan kesadaran beragama pada komunitas anak jalanan yang
diselenggarakan pada Rumah Singgah Anak Kurnia berpengaruh pada tingkah laku anak jalanan.
b. Efektivitas pembinaan kesadaran anak jalanan dalam beragama pada Rumah Singgah Anak Kurnia menunjukkan hasil yang baik 78,8,
hal ini membuktikan bahwa pembinaan yang ada berpengaruh pada anak jalanan khususnya dalam kesadaran beragama agar lebih
ditingkatkan supaya hasil yang didapat lebih maksimal. c. Berdasarkan hasil hipotesis mengenai pembinaan kesadaran
beragama pada kehidupan anak jalanan yang dilaksanakan pada di Rumah Singgah Anak Kurnia menunjukkan hasil yang cukup, hal ini
menunjukkan sebagai bukti bahwa teori yang penulis ajukan dapat
35
Setiawan, Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Beragama Remaja Arrojan Pasir Putih Depok, Faktultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, h.63