Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI

4. Penelitian berikutnya di University of Isfahan, Iran dengan judul “The Effect of Instruction Based on Multiple Intelligences Theory on the Attitude and Learning of General English” pada tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan yang signifikan pada mata kuliah Bahasa Inggris Umum antara kelompok eksperimen dan kontrol. Dengan kata lain, siswa diajarkan berdasarkan teori multiple intelligences melebihi siswa yang diajarkan dengan cara tradisional baik secara umum maupun di setiap subbab keterampilan belajar bahasa Inggris Kosakata, pemahaman bacaan, dan struktur. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap bahasa Inggris di kelompok eksperimen meningkat secara signifikan Soleimani, Moinnzadeh, Kassaian Ketabi, 2012, hlm. 45. 5. Penelitian lainnya dengan judul “Implementasi Pendekatan Multiple Intelligences dalam Metode Praktikum Untuk Melihat Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA” pada tahun 2013 di SMA Negeri 2 Magelang. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Semester II tahun pelajaran 20122013. Hasilnya adalah peningkatan keterampilan proses sains siswa pada kelompok eksperimen dengan pendekatan multiple intelligences, yaitu dengan cara membagi siswa kedalam kelompok yang sesuai dengan kecerdasan majemuk yang dimiliki secara merata, dalam metode praktikum lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan praktikum dengan pembagian kelompok secara acak Hartono, Setyawan Edie, 2013, hlm. 8.

C. Kerangka Berfikir

Kecerdasan siswa tidak hanya dilihat dari kecerdasan IQ saja, tetapi ada aspek kecerdasan lain yang dapat dilihat, misalnya minat dan bakat siswa. Minat dan bakat tersebut terangkum dalam delapan aspek kecerdasan yang disebut multiple intelligences. Namun sayangnya, dalam pembelajaran kimia belum memperhatikan aspek kecerdasan siswa lainnya, sehingga pemahaman siswa terhadap materi kimia belum optimal. Hal inilah yang menyebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia salah satunya materi koloid. Apabila guru dapat mengetahui aspek kecerdasan apa saja yang dimiliki oleh siswa, maka guru dapat mengembangkan kecerdasan siswa tersebut dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran, salah satunya adalah metode pembelajaran project based learning sehingga siswa dapat memahami materi kimia yang diajarkan dengan optimal. Project based learning merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa student centered. Project based learning menekankan pada aktivitas proses, dengan cara pembuatan produk dan mempresentasikan produk yang telah dibuat. Dari analisis langkah-langkah project based learning menurut Evertson dan Weinstein diketahui dapat memunculkan aspek-aspek multiple intelligences siswa. Hal ini dapat dilihat dari hubungan antara langkah-langkah project based learning dengan multiple intelligences. Tahap pertama yaitu tahap perencanaan proyek. Kegiatan pada tahap perencanaan proyek berupa menentukan masalah, mengembangkan sebuah pertanyaan, menetukan cakupan proyek dan ide, pemilihan konten dan penggabungan nonkonten, perencanaan assesmen, mengatur sumber belajar, serta menentukan strategi kelompok. Kegiatan pada tahap perencanaan proyek ini dapat memunculkan aspek multiple intelligences siswa yaitu kecerdasan logika matematis, kecerdasan linguistik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan visual spasial, dan kecerdasan naturalis. Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan proyek, penyelidikan terbimbing dan pembuatan produk berupa merangsang minat, semangat dan perhatian siswa, membangun harapan tinggi, serta menjelaskan peraturan, prosedur, jadwal, dan penilaian.kegiatan pada tahapan ini dapat memunculkan multiple intelligences siswa berupa kecerdasan linguistik, kecerdasan visual spasial, kecerdasan body-kinestetik, kecerdasan musikal, kinestetik intrapersonal, kecerdasan interpersonal serta kecerdasan logika matematis. Tahap ketiga yaitu tahap kesimpulan proyek. Kegiatan yang dilakukan berupa pameran yang aplikasikan berupa presentasi proyek serta kegiatan assesmen dan refleksi. Tahapan ini dapat memunculkan aspek multiple intelligences siswa yaitu kecerdasan interpersonal, kecerdasan linguistik, dan kecerdasan logika matematis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada alur dibawah ini: Bagan 2.1 Kerangka Berfikir Teori Tipe kecerdasan Multiplle intelligences Tahap Kesimpulan Proyek Pembelajaran kimia belum memperhatikan aspek kecerdasan siswa lain sehingga materi kimia belum optimal dipahami siswa Kecerdasan siswa tidak hanya diukur oleh kecerdasan IQ saja, tetapi dapat dilihat dari aspek kecerdasan lain berupa minat dan bakat Proses pembelajaran project based learning Tahap Perencanaan Proyek Tahap Pelaksanaan Proyek, Penyelidikan Terbimbing dan Pembuatan Produk kecerdasan logika matematis, kecerdasan linguistik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan spasial, dan kecerdasan naturalis Permasalahan Solusi Melalui Aspek multiple intelligences Tahapan kecerdasan linguistik, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan logika matematis, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal kecerdasan musikal kecerdasan interpesonal, kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematis Hubungan 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9-29 Februari 2016. Tempat penelitian dilakukan di kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri MAN 3 Tangerang, Kab. Tangerang-Banten.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan “penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang ” Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hlm. 40. Arikunto 2005, hlm. 234 menjelaskan bahwa “penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya suatu variabel, gejala atau keadaan ”. Pada penelitian ini aspek yang akan diteliti adalah menganalisis kemunculan multiple intelligences siswa melalui project based learning pada materi koloid. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai kemunculan aspek-aspek multiple intelligences seperti kecerdasan logika matematis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan linguistik, kecerdasan body-kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis ketika diterapkan model pembelajaran project based learning.

C. Alur Penelitian

Berdasarkan arahan Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2008, hlm. 40 penelitian deskriptif memiliki langkah-langkah tertentu dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: