menunjukkan bakat, baik dalam satu kecerdasan tertentu maupun antarkecerdasan. hlm 16-18
2. Project Based Learning
a. PengertianProject based learning
Thomas dalam Wena, 2011, hlm. 144 pembelajaran berbasis proyek
merupakan “model pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek
”. Selain itu definisi lain dari project based learning adalah
“a systematic teaching method that engages students in learning essential
knowledge and life-enhancing skills through an extended, student- influenced inquiry process that is structured around complex,
authentic questions and careful ly designed products and taks”
Evertson Weinstein, 2006, hlm. 587. Artinya bahwa metode pembelajaran sistematis yang melibatkan siswa dalam pembelajaran
bermakna dan meningkatkan keterampilan hidup yang luas, proses penyelidikan yang mempengaruhi siswa secara terstruktur, pertanyaan
autentik dan mentelaah perancangan produk dan tugas. Menurut Bereiter dan Scardamalia dalam Thomas 2000, hlm. 3
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek melibatkan siswa dalam penyelidikan yang konstruktif. Penyelidikan adalah sebuah
tujuan yang diarahkan dalam proses yang melibatkan penyelidikan, membangun pengetahuan, dan resolusi. Investigasi menjadi desain,
pengambilan keputusan, temuan masalah, pemecahan masalah, penemuan, atau model pembangunan proses. Namun, agar dapat
dianggap sebagai project based learning, kegiatan utama proyek harus melibatkan transformasi dan konstruksi pengetahuan pada diri siswa.
Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang, dan menuntut
siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan,
melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri Thomas, 2000, hlm. 1.
Selain itu project based learning didefinisikan sebagai “sebuah
pembelajaran dengan aktivitas jangka panjang yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat, dan menampilkan produk untuk
mengatasi permasalahan dunia nyata ” Sani, 2014, hlm. 172.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, definisi project based learningyang digunakan adalah definisi dari Sani 2014, hlm. 172,
bahwa “project based learningmerupakan sebuah pembelajaran dengan
aktivitas jangka panjang yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat, dan menampilkan produk untuk mengatasi permasalahan
dunia nyata ”.
b. Karakteristik Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek adalah “sebuah model
pembelajaran yang inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks Wena,
2011, hlm. 145. Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari sebuah disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam
investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata Thomas, 2000, hlm.
7. Sedangkan
menurut Buck
Institute for
Education dalamWena, 2009project based learning memiliki karakteristik
berikut: 1
Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
2 Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan
sebelumnya. 3
Siswa merancang proses untuk mencapai hasil. 4
Siswa bertanggungjawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan.
5 Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.
6 Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka
kerkjakan. 7
Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya. 8
Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan. hlm. 145
Berdasarkan hasil review yang dilakukan oleh Sani 2014 mengemukakan beberapa karakteristik project based learning,
yaitu: 1
Fokus pada permasalahan untuk penguasaan konsep penting dalam pelajaran.
2 Pembuatan proyek melibatkan siswa dalam melakukan
investigasi konstruktif . 3
Proyek harus realistis. 4
Proyek direncanakan oleh siswa. hlm. 173 Sementara itu, menurut Stripling, dkk. dalamSani, 2014,
karakteristik project based learning yang efektif adalah: 1
Mengarahkan siswa untuk menginvestigasi ide dan pertanyaan penting.
2 Merupakan proses inkuiri
3 Terkait dengan kebutuhan dan minat siswaberpusat pada
siswa dengan membuat produk dan melakukan presentasi secara mandiri.
4 Menggunakan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan
mencari informasi untuk melakukan investigasi, menarik kesimpulan, dan menghasilkan produk.
5 Terkait dengan permasalahan dan isu dunia nyata yang
autentik. hlm. 173-174 c.
Keuntungan Project Based Learning Menurut Moursund dalam Wena, 2009 beberapa keuntungan dari
pembelajaran berbasis proyek adalah: 1
Increased motivation. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar siswa .
2 Increased problem-solving ability. Lingkungan belajar
berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan
berhasil memecahkan problem-problem yang bersifat kompleks.
3 Improved library research skill. Karena pembelajaran
berbasis proyek mensyaratkan siswa harus mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-
sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi akan meningkat.
4 Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok
dalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
5 Increased resource-management skills. Pembelajaran
berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan pembelajaran dan praktik kepada siswa
dalam mengorganisasikan proyek, membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan
untuk menyelesaikan tugas. hlm. 147
d. Langkah-Langkah Project Based Learning
Beberapa ahli berbeda pendapat mengenai tahapan dari project based learning. Ministry of Education Malaysia 2006
memberikan beberapa penjelasan mengenai tahapan project based learning, berikut tahapannya:
1. Memulai dengan memberikan pertanyaan essensial.
2. Merancang rencana untuk pembuatan proyek.
3. Membuat jadwal.
4. Memonitoring siswa dan perkembangan proyek
5. Menilai produk. hlm. 22
Sedangkan Everston 2006 mengungkapkan bahwa ada beberapa tingkatan tahapan pelaksanaan project based learning, yaitu
hlm. 590:
Tabel 2.2 Tahap Pembelajaran Project Based Learning
menurut Everston 2006 Tahap Pembelajaran
Kegiatan pengelolaan
Tahap Perencanaan Proyek project
planning Menentukan cakupan proyek, masalah,
dan ide pemecahan masalah Mengembangkan sebuah pertanyaan
pengarah Pemilihan konten dan penggabungan
dengan non konten Perencanaan assessmen
Pengaturan sumber belajar Menentukan strategi kelompok
Tahap PelaksanaanProyek
project launch Merangsang minat, semangat, dan
perhatian para siswa Membangun harapan tinggi
Menjelaskan peraturan, prosedur, produk,
D a
l a
m
p Penelitian ini, langkah pembelajaran project based learning menurut
Everston 2006 yang digunakan karena langkah-langkah project based learning yang dijabarkan lebih sistematis sehingga mudah
dipahami dan diterapkan dalam proses pembelajaran.
3. Koloid