Validitas Instrumen Teknik Analisis Data

b. Tahap kedua Observasi tahap kedua dilakukan ketika pembuatan produk koloid dan pameran produk. Penilaian ini dilakukan terhadap produk koloid yang dibuat serta penilaian presentasi produk dari tiap-tiap kelompok sesuai dengan kriteria aspek multiple intelligences.

G. Validitas Instrumen

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian Sugiyono, 2009, hlm. 267. Instrumen yang divalidasi yaitu angket dan lembar observasi. Penguji validitas pada instrumen nontest dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya Sugiyono, 2009, hlm. 125. Penguji instrumen nontest pada penelitian ini adalah dosen pendidikan kimia dan dosen psikologi.

H. Teknik Analisis Data

Setelah data angket dan lembar observasi telah dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisa data secara deskriptif kualitatif. Analisis kualitatif harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran kualitas oleh karena itu, hasil penilaian yang berupa bilangan tersebut harus diubah menjadi sebuah predikat, misalnya baik sekali, baik, kurang baik, dan tidak baik Arikunto, 2007, hlm. 269. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah berupa angket dan lembar observasi yang akan diolah lebih lanjut. Adapun langkah-langkah dalam melakukan pengolahan data-data tersebut yaitu: 1. Analisis Hasil Lembar Angket a. Peneliti menuliskan angka satu 1 pada kolom yang tersedia dari masing-masing pernyataan jika siswa memberi tanda ceklis pada kolom “Ya” dan angka nol 0 jika siswa memberi tanda ceklispada kolom “Tidak”. b. Menjumlahkan skor yang diperoleh dari lembar angket tiap butir pernyataan. Kemudian presentase yang diperoleh dicocokkan pada masing-masing kriteria, yaitu sangat baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. c. Pada analisis deskriptif dikatakan bahwa kondisi variabel sudah 100 sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Dalam hal ini peneliti mengukur kondisi variabel yang diukur, dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan, dan ukurannya adalah presentase Arikunto, 2007, hlm. 268. Untuk menghitung presentase dari masing-masing pernyataan digunakan rumus: NP = � x 100 Keterangan: NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh siswa SM : Skor maksimum ideal dari tes yang berangkutan 100 : Bilangan tetap 2. Analisis Hasil Lembar Observasi Data yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis dengan cara: a. Membubuhkan tanda ceklis pada kolom “Ya” atau “Tidak” pada tiap butir pernyataan. b. Pada analisis deskriptif dikatakan bahwa kondisi variabel sudah 100 sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Dalam hal ini peneliti mengukur kondisi variabel yang diukur, dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan, dan ukurannya adalah presentase Arikunto, 2007, hlm. 268. Untuk menghitung presentase dari masing-masing pernyataan digunakan rumus: NP= � x 100 Keterangan: NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh siswa SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100: Bilangan tetap c. Menjumlahkan skor yang diperoleh dan dibuat presentase. Kemudian presentase yang diperoleh dicocokkan pada masing- masing kriteria, yaitu sangat baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. d. Menginterpretasi secara deskriptif data persentase tiap-tiap aspek indikator multiple intelligences siswa yang muncul selama proses pembelajaran. 3. Interpretasi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis angket dan lembar observasi nilai tersebut selanjutnya diinterpretasikan dalam bentuk kategori agar lebih mudah dibaca dan mudah untuk memberi kesimpulan. Masing-masing multiple intelligences siswa dibuat skala dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang atau sangat kurang. Adapun kategori penskoran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.13 Pengkategorian Skor No Interval Skor Kategori 1 81-100 Sangat Baik 2 61-80 Baik 3 41-60 Cukup 4 21-40 Kurang 5 0-20 Kurang Sekali Arikunto, 2007, hlm. 44 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN