8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Multiple Intelligences
a. Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan didefinisikan
sebagai “kemampuan
untuk menyelesaikan masalah, atau menciptakan produk, yang berharga dalam
satu atau beberapa li ngkungan budaya dan masyarakat” Gardner, 2003,
hlm. 22. Gardner dalam Chatib, 2011, hlm. 132 mendefinisikan bahwa “Intelligences is the ability to find and solve problems and create products
of value in one’s own culture”. Kecerdasan merupakan kemampuan untuk
menemukan dan menyelesaikan masalah dan menciptakan nilai produk dalam suatu budaya. Selain itu kecerdasan dapat pula didefinisikan sebagai
ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas dalam belajar.
Sedangkan Chatib 2011, hlm. 132 menafsirkan pemikiran dari Gardner bahwa kecerdasan seseorang tidak diukur dari hasil tes psikologi
standar, namun dapat dilihat dari kebiasaan seseorang terhadap dua hal. Pertama, kebiasaan menyelesaikan masalahnya sendiri problem solving.
Kedua, kebiasaan seseorang menciptakan produk-produk baru yang punya nilai budaya creativity.
b. Pengertian Multiple Intelligences
Kecerdasan majemuk
atau multiple
intelligences adalah
“kompetensi kognitif belajar, memahami manusia lebih baik diuraikan dalam arti kumpulan kemampuan, bakat, atau keterampilan mental, yang
disebut kecerdasan. Semua individu normal memiliki masing-masing keterampilan ini sampai jumlah tertentu; tiap individu memiliki perbedaan
dalam derajat keterampilan dan dalam s ifat kombinasinya” Gardner,
2003, hlm. 33.
Definisi multiple intelligences menurut Gardner dalam Sujiono dan Sujiono, 2010, hlm. 49 adalah
“sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk
memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini merupakan alat untuk melihat bagaimana pikiran manusia mengoperasikan
dunia, baik itu benda-benda yang konkret maupun hal-hal yang abstrak ”.
Gardner 2003, hlm. 33 mengungkapkan bahwa “Kami percaya
teori kecerdasan ini mungkin lebih manusiawi dan lebih dapat dipercaya daripada pandangan alternatif mengenai kecerdasan dan bahwa teori ini
lebih mencerminkan secara memadai data mengenai tingkah laku “kecerdasan” manusia. Teori seperti ini memiliki implikasi pendidikan
yang penting termasuk untuk pengembangan kurikulum”.
Gardner membuat kriteria dasar yang pasti untuk setiap kecerdasan agar dapat membedakan talenta atau bakat secara mudah sehingga dapat
mengukur cakupan yang lebih luas potensi manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gardner pada mulanya memaparkan 7 tujuh
aspek intelegensi yang menunjukkan kompetensi intelektual yang berbeda, kemudian menambahkannya menjadi 8 delapan aspek kecerdasan, yang
terdiri dari kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan fisikkinestetik, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal,
kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis, tetapi dalam Yuliani dan Bambang Sujiono menambahkan
menjadi 9 sembilan, yaitu kecerdasan spiritual. Karena kecerdasan ini ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang kental dengan nuansa
keberagamaan Sujiono Sujiono, 2010, hlm. 55. Gardner dalam Armstrong, 2003 memetakan lingkup kemampuan
manusia yang luas menjadi delapan kategori yang komprehensif atau delapan kecerdasan dasar, yaitu:
1. Kecerdasan Matematis-Logis
Kemampuan menggunakan angka dengan baik misalnya ahli matematika, akuntan pajak, ahli statistik dan melakukan
penalaran yang benar misalnya sebagai ilmuan, pemrograman
komputer, ahli logika. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada pola dan hubungan logis, pernyataan dan dalil jika-maka,
sebab-akibat, fungsi logis dan abstraksi-abstraksi lain. proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis ini antara
lain: kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, perhitungan, dan pengujian hipotesis.
2. Kecerdasan Linguistik
Kemampuan menggunakan kata secara efektif, baik secara lisan misalnya, pendongeng, orator atau politisi maupun tertulis
misalnya: sastrawan, penulis drama, editor, wartawan. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa
atau struktur bahasa, fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan praktis
bahasa. Penggunaan bahasa ini antara lain mencakup retorika penggunaan bahasa
untuk mempengaruhi orang lain melakukan tindakan tertentu, mnemonik atau hafalan
penggunaan bahasa untuk mengingat informasi, eksplanasi penggunaan
bahasa untuk
memberi informasi,
dan metabahasa penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu
sendiri. 3.
Kecerdasan Visual-Spasial Kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat
misalnya, sebagai pemburu, pramuka, pemandu dan mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut
misalnya dekorator interior, arsitek, seniman atau penemu. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk,
ruang, dan hubungan antarunsur tersebut.Kecerdasan ide secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat
dalam matriks spasial.
4. Kecerdasan Body-Kinestetik
Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan misalnya sebagai aktor, pemain pantomim,
atlet, atau penari dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu misalnya sebagai perajin,
pematung, ahli mekanik, dokter bedah. Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti
koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan
proprioceptive dan hal yang berkaitan dengan sentuhan tactile dan haptic.
5. Kecerdasan Musikal
Kemampuan mengenali bentuk-bentuk musikal dengan cara mempersepsi misalnya sebagai penikmat musik, membedakan
misalnya, sebagai kritikus musik, mengubah misalnya sebagai komposer, dan mengekspresikan misalnya sebagai
penyanyi. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, pola
titinada atau melodi, dan warna nada atau warna suara suatu lagu. Orang dapat memiliki pemahaman musik figural atau
“atas-bawah” global-intuitif, pemahaman formal atau “bawah- atas” analitis, teknis atau keduanya.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang lain. Kecerdasan ini
meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, gerak-isyarat; kemampuan menanggapi secara efektif tanda tersebut dengan
tindakan
pragmatis tertentu
misalnya mempengaruhi
sekelompok orang untuk melakukan tindakan tertentu. 7.
Kecerdasan Intrapersonal Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan
pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat kekuatan dan keterbatasan diri;
kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami
dan menghargai diri.
8. Kecerdasan Naturalis
Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies flora dan fauna dilingkungan sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan
pada fenomena alam lainnya misalnya formasi awan dan gunung-gunung dan bagi mereka yang dibesarkan di
lingkungan perkotaan, kemampuan membedakan benda tak hidup, seperti mobil, sepatu karet, dan sampul kaset CD. hlm.
2-4
Selain itu definisimultiple intelligences lainnya yaitu: 1.
Kecerdasan Logika Matematis Kecerdasan logika matematis adalah
“kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis
serta ilmiah ” Lwin, Khoo, Lyen Sim, 2008, hlm. 43.
2. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan Linguistik mengacu pada “kemampuan untuk
menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten melalui kata-kata untuk
mengungkapkan pikiran-pikiran ini dalam berbicara, membaca, dan menulis” Lwin, dkk, 2008, hlm. 11.
3. Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan visual-spasial adalah “kemampuan untuk melihat
dengan tepat gambaran visual di sekitar mereka dan
memperhatikan rincian kecil yang kebanyakan orang lain mungkin tidak mempe
rhatikan” Lwin, dkk, 2008, hlm. 73. 4.
Kecerdasan Body-Kinestetik Kecerdasan
Body-Kinestetik “memungkinkan manusia
membangun hubungan yang penting antara pikiran dan tubuh, dengan demikian memungkinkan tubuh untuk memanipulasi
objek dan menciptakan gerakan” Lwin, dkk, 2008, hlm. 167. 5.
Kecerdasan Musikal Kecerdasan musikal adalah
“kemampuan untuk menyimpan nada dalam benak seseorang, untuk mengingat irama itu dan
secara emosional terpengaruh oleh musik ” Lwin, dkk, 2008,
hlm. 135. 6.
Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan
interpersonal adalah
“kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Kecerdasan
ini adalah kemampuan untuk memahami dan memperkirakan perasaan, tempramen, suasana hati, maksud dan keinginan
orang lain dan menanggapinya secara bijak ” Lwin, dkk, 2008,
hlm. 197. 7.
Kecerdasan Intrapersonal Kecerdasan intrapersonal adalah
“kecerdasan mengenai diri sendiri.Kecerdasan
ini merupakan
kemampuan untuk
memahami diri sendiri dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri
” Lwin, dkk, 2008, hlm. 233. Berdasarkan dua definisi multiple intelligences di atas, dapat
disimpulkan bahwa multiple intelligences memiliki tujuh aspek kecerdasan. Pada penelitian ini dipilih definisi multiple intelligences
menurut Armstrong, karena didasarkan dari definisi multiple intelligences menurut Gardner.
c. Hubungan Multiple Intelligences dengan Perkembangan Otak