Contoh:
27 8
3 2
3 2
3 2
3 2
3
= ×
× =
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
atau
27 8
3 2
3 2
3 3
3
= =
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
3. Kerangka Berfikir
b real,
e. Bentuk Baku Bilangan Besar
Telah dipelajari :
000 .
000 .
1 10
000 .
10 10
10 10
10 10
1000 10
10 10
10 100
10 10
10
6 4
3 2
= =
× ×
× =
= ×
× =
= ×
=
Dan seterusnya. Dengan menggunakan arti perpangkatan dengan bilangan pokok 10seperti
diatas, maka bilangan-bilangan besar, yaitu bilangan yang lebih dari atau sama dengan 10 dapat dinyatakan dalam bentuk baku.
f. Bentuk baku bilangan kecil
Perhatikan dua barisan bilangan berikut.
,....... 10
, 10
, 10
, 10
, 10
, ,10
10 .
,......... 1000
1 ,
100 1
, 10
1 1,
10, 100,
1.000,
3 2
1 1
2 3
− −
−
Kedua barisan diatas adalah sama, yang berbeda hanyalah cara penulisannya. Barisan bilangan yang kedua dinyatakan dalam bentuk bilangan
berpangkat dengan bilangan pokok 10, dari contoh tersebut, maka diperoleh hubungan sebagai berikut.
bila adalah
n m,
a, dengan
ngan ≠
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
= ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ ×
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
= ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛
+
b a
b a
b a
b a
b a
n m
n m
n n
n
Bentuk baku Bilangan besar dinyatakan dengan
a
dengan 1
≤ dan n adalah bilangan asli
n
10 ×
10 a
n n
10 1
10 =
−
Kesimpulan diatas dapat digunakan untuk menyatakan bilangan-bilangan kecil, yaitu bilangan antara 0dan 1 dalam bentuk baku.
Bentuk baku Bilangan kecil dinyatakan dengan
a
dengan 1
n −
×10
10 ≤
dan n adalah bilangan asli a
B. Kerangka Berpikir
Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari
dalam internal maupun faktor dari luar eksternal. Menurut Suryabrata yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis misalnya
kecerdasan motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif, sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental misalnya
guru, kurikulum, dan model pembelajaran. Bloom mengemukakan tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi
berprestasi dan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan ini menyangkut model pembelajaran
yang digunakan.
53
Akhir-akhir ini makin banyak perhatian terhadap pengajaran model tutor sebaya yang pada dasarnya sama dengan program bimbingan, yang bertujuan
memberikan bantuan dari dan kepada siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal.
Pengajaran tutor sebaya ini dapat dipandang sebagai reaksi terhadap pengajaran klasikal dengan kelas yang terlampau besar dan padat sehingga guru
atau tenaga pengajar tak dapat memberikan bantuan individual, bahkan sering tidak mengenal para pelajar seorang demi seorang. Selain itu para pendidik
mengetahui bahwa para siswa menunjukkan perbedaan dalam cara-cara belajar.
53
Nurita Putranti, Tutor Sebaya, http:nuritaputranti.wordpress.com20070802tutor- sebaya, 2 Agustus 2007