Adapun rancangan penelitian dinyatakan sebagai berikut:
Tabel 2. Desain penelitian
Kelompok Treatment Post test
R
E
X
E
Y R
C
- Y
Keterangan: E
: kelompok eksperimen C
: kelompok kontrol XE
: perlakuan pada kelompok eksperimen, yaitu pembelajaran dengan menggunakan Metode Tutor
Sebaya Y
: tes akhir yang sama pada kedua kelompok R
: proses pemilihan subjek secara random acak
C. Populasi dan Sampel
Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 Madrasah Tsanawiyah Al-Inaayah Rawakalong Gunung
Sindur Bogor. Yang terdiri dari 3 kelas. Sampel yang diambil secara acak terhadap kelompok belajar. Yaitu
kelas VII B sebagai kelompok Kontrol yang berjumlah 30 siswa dan kelas VII C sebagai kelompok Eksperimen yang berjumlah 29
D. Tehnik Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar matematika. Tes hasil
belajar matematika ini merupakan tes tulis yang berbentuk tes pilihan
ganda multiple choice dengan empat pilihan. Setiap jawaban benar diberi nilai 1 dan untuk jawaban salah diberi nilai 0. materi tes yang diberikan
kepada siswa mencakup pokok bahasan bilangan. Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika
No. Kompetensi Dasar Nomor
Soal Jumlah
1 Memberikan contoh berbagai bentuk dan jenis bilangan pecahan: biasa,
campuran, decimal, persen, dan permil 9, 10, 13, 14,
15, 16, 18, 21, 23, 28
10
2 Mengubah bentuk pecahan kebentuk lain
7,8, 11, 12, 17, 25, 27,
7
3 Menyelesaikan operasi hitung, tambah,
kurang, kali, bagi, bilangan pecahan 1, 2, 3, 4, 5, 6,
19, 20, 22, 24, 26, 29, 30
13
Jumlah 30
Ket: kategori soal tidak valid
E. Instrument Penelitian
Untuk mengumpulkan data dari penelitian, penulis terjun langsung kelapangan atau kelas yaitu dengan cara memberikan materi dan
pembelajaran dengan metode tutor sebaya kepada kelas eksperimen dan tidak menggunakan pembelajaran tutor sebaya kepada kelas kontrol dalam
beberapa kali pertemuan. Setelah kedua kelas tersebut menyelesaikan proses belajar
mengajar, maka dibuatlah tes sebagai alat pengumpulan data yang terdiri dari 22 soal. Kemudian hasil tes tersebut diolah untuk dijadikan sebagai
data penelitian.
Sebelum digunakan soal tes tersebut diuji coba untuk mengetahui apakah soal-soal tersebut memenuhi standar persyaratan validitas,
reliabilitas dan taraf kesukaran.
1. Uji Validitas
Karena tes hasil belajar terdiri atas tes objektif, maka dalam pengujian validitas item soal digunakan tehnik korelasi point biserial
dengan rumus:
=
pbi
r
SDt Mt
Mp −
q P
r
pbi
= Koefisien korelasi point biserial yang dianggap sebagai koefisien validitas item
Mp = Skor rata-rata hitung yang dijawab benar Mt
= Skor rata-rata dari skor total SDt
= Standar Deviasi dari skor total p
= Proporsi siswa yang menjawab betul terhadap butir soal item
q = Proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir soal
yang di uji validitas itemnya
Untuk mengetahui valid tidaknya butir soal, maka r hitung dibandingkan dengan r tabel produc moment dengan
α = 0,05. jika r hitung r tabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid dan jika r
hitung r tabel, maka soal tersebut dinyatakan valid tetap dipertahankan dalam instrumen yang selanjutnya digunakan untuk
proses pengolahan data dalam penelitian yang sebenarnya. ≤
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrument tes dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, jika tes tersebut telah diuji
kereliabilitasnya. Untuk mencari reliabilitas terhadap tes, perlu dilakukan analisis pada butir-butir soal dari tes tersebut. Rumus yang
digunakan dalam mencari reliabilitas butir-butir soal adalah K- R 20 =
11
r
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
∑
2 2
1 St
pq St
K K
=
11
r Reliabilitas seluruh instrument
K = Jumlah item dalam Instrumen St = Varians total
p = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar pada item soal
q = 1- p 3.
Pengujian Taraf Kesukaran Pengujian taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui soal-
soal yang berkatagori mudah, sedang dan sukar. Setelah berhasil melakukan identifikasi terhadap pengujian taraf kesukaran, maka butir-
butir soal tersebut di tindak lanjuti, supaya kegiatan evaluasi ini tidak sia-sia. Tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh seorang guru adalah
sebagai berikut Pertama, untuk butir-butir item yang berkatagori cukup atau
sedang dikumpulkan dalam bank soal yang selanjutnya butir soal tersebut dapat dikeluarkan lagi dalam tes hasil belajar pada waktu-
waktu yang akan datang. Kedua, untuk butir-butir soal yang termasuk terlalu sukar, ada
tiga kemungkinan tindak lanjut, yaitu : 1.
Butir soal tersebut dibuang atau di drop dan tidak akan dikeluarkan lagi dalam tes yang akan datang.
2. diteliti ulang sehingga dapat diketahui faktor yang
menyebabkan butir soal tersebut sulit dijawab oleh siswa. 3.
Butir soal tersebut sewaktu-waktu dapat digunakan dalam tes yang bersifat sangat ketat terutama tes selektif
Ketiga, untuk butir-butir soal yang termasuk dalam katagori terlalu mudah, ada tiga kemungkinan tindak lanjut, yaitu :
1. Butir soal tersebut dibuang atau di drop dan tidak akan
dikeluarkan lagi dalam tes yang akan datang. 2.
diteliti ulang sehingga dapat diketahui faktor yang menyebabkan butir soal tersebut sulit dijawab oleh siswa.
3. Butir soal tersebut sewaktu-waktu dapat digunakan dalam tes
yang bersifat sangat longgar. Dalam arti bahwa sebagian besar akan dinyatakan lulus.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui taraf kesukaran adalah :
Js B
p =
Dalam klasifikasi indeks kesukarang sebagai berikut : IK = 0,00
: Soal terlalu sukar 0,00 IK 0,30
: Soal sukar 0,30 IK 0,70
: Soal sedang 0,70 IK 1,00
: Soal mudah IK = 1,00
: Soal terlalu mudah P = Indeks Kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab benar Js = Jumlah seluruh siswa
F. Tehnik Analisis Data