23
atau  lebih  mengacu  pada  setiap  situasi  yang  terjadi  daripada  menggunakan suatu  standar  yang  sama.  Pada  experiential  marketing,  merek  bukan  hanya
sebagai  pengenal  badan  usaha  saja,  melainkan  lebih  sebagai  pemberi pendalaman  positif  pada  konsumen  sehingga  dapat  menimbulkan  loyalitas
pada konsumen terhadap badan usaha dan merek tersebut.
2.2.3 Kerangka Kerja Konsep Experiential Marketing
Schmitt  1999:63  menjelaskan  kerangka  kerja  konseptual  dalam mengelola  akumulasi  pengalaman  pelanggan  experiential  marketing  bagi
suatu  perusahaan,  dibagi  menjadi  dua  konsep  yaitu  Strategic  Experiential Modules SEMs yang merupakan bentuk dasar dari experiential marketing dan
Experience Providers ExPros sebagai alat taktis untuk mengimplementasikan
experiential marketing.
1.  Strategic Experiential Modules SEMs Menurut  Schmitt  1999:64  Strategic  Experiential  Modules  SEMs
mendeskripsikan  lima  tipe  pengalaman  pelanggan  yang  merupakan  unsur penting dari experiential marketing, kelima unsur tersebut adalah sense, feel,
think, act, dan relate.
a.  Sense Indera Sense adalah aspek-aspek yang berwujud dan dapat dirasakan dari suatu
produk  yang  dapat  ditangkap  oleh  kelima  indera  manusia,  meliputi pandangan,  suara,  bau,  rasa,  dan  sentuhan.  Sense  sangat  berfungsi  untuk
mendiferensiasikan  suatu  produk  atau  jasa,  untuk  memotivasi  pelanggan
Universitas Sumatera Utara
24
potensial untuk bertindak, dan untuk membentuk nilai pada produk atau jasa dalam benak pembeli Schmitt, 1999:64.
Indera  manusia  dapat  digunakan  selama  fase  pengalaman  pra pembelian,  pembelian  dan  sesudah  pembelian  dalam  mengkonsumsi
sebuah  produk  atau  jasa.  Perusahaan  biasanya  menerapkan  unsur  sense dengan  menarik  perhatian  pelanggan  melalui  hal-hal  yang  mencolok,
dinamis, dan meninggalkan kesan yang kuat Rini, 2009:16. Menurut
Kartajaya 2004:164, “Sense merupakan salah satu cara yang digunakan  untuk  menyentuh  emosi  pelanggan  dengan  memberikan
pengalaman  yang  diperoleh  melalui  panca  indera  yang  dimiliki  pelanggan melalui produk dan servis”.
Menurut Schmitt 1999:109 ada tiga tujuan stretegi panca indera sense strategic objective, yaitu:
1 Indera sebagai pembeda sense as differentiator Sebuah  perusahaan  dapat  menggunakan  sense  marketing  untuk
mendiferensiasikan  produk  perusahaan  dengan  produk  pesaing  didalam pasar.
2 Indera sebagai motivator sense as motivator Penerapan unsur sense dapat  memotivasi  pelanggan untuk  mencoba
produk dan membelinya. 3 Indera sebagai penyedia nilai sense as value provider
Panca  indera  juga  dapat  menyediakan  nilai  yang  unik  kepada konsumen.
Universitas Sumatera Utara
25
b.  Feel Perasaan Feel  marketing  berusaha  untuk  menarik  perasaan  terdalam  dan  emosi
pelanggan,  dengan  tujuan  untuk  menciptakan  perasaan  pengalaman pelanggan  mulai  dari  perasaan  yang  biasa  saja  sampai  pada  tingkat  emosi
yang kuat karena kebanggaan dan prestise Schmitt, 1999:66. Feel  Marketing  ditujukan  terhadap  perasaan  dan  emosi  konsumen
dengan  tujuan  mempengaruhi  pengalaman  yang  dimulai  dari  suasana  hati yang  lembut  sampai  dengan  emosi  yang  kuat  terhadap  kesenangan  dan
kebanggaan  Schmitt,  1999:126.  Feel  adalah  suatu  perhatian-perhatian kecil  yang  ditunjukan  kepada  konsumen  dengan  tujuan  untuk  menyentuh
emosi pelanggan secara  luar biasa Kartajaya, 2004:164.  Perasaan muncul lebih  kuat  pada  saat  pelanggan  mengkonsumsi  barang  atau  jasa.  Perasaan
yang kuat dihasilkan dari hubungan dan interaksi, dan perasaan dapat terus berkembang menjadi perasaan yang lebih kompleks Schmitt, 1999:126.
Feel  dalam  experiential  marketing  erat  kaitanya  dengan  affective experiences  pengalaman  afektif.  Affective  experiences  adalah  tingkat
pengalaman  yang  merupakan  perasaan  yang  bervariasi  dalam  intensitas, mulai dari perasaan yang positif atau pernyataan mood yang negatif sampai
emosi  yang  kuat.  Jika  pemasar  bermaksud  untuk  menggunakan  affective experiences sebagai bagian dari strategi pemasaran, maka ada dua hal yang
harus diperhatikan dan dipahami, yaitu Rini, 2009:17: 1 Suasana hati moods
Moods  merupakan  affective  yang  tidak  spesifik.Suasana  hati  dapat dibangkitkan  dengan  cara  memberikan  stimuli  yang  spesifik.  Suasana
Universitas Sumatera Utara
26
hati  merupakan  keadaan  afektif  yang  positif  atau  negatif.  Suasana  hati seringkali  mempunyai  dampak  yang  kuat  terhadap  apa  yang  diingat
konsumen dan merek apa yang mereka pilih. 2 Emosi emotions
Lebih  kuat  dibandingkan  suasana  hati  dan  merupakan  pernyataan afektif  dari  stimulus  yang  spesifik,  misalnya  marah,  iri  hati,  dan  cinta.
Emosi-emosi  tersebut  selalu  disebabkan  oleh  sesuatu  atau  seseorang orang, peristiwa, perusahaan, produk, atau komunikasi.
Menurut  Schmitt  1999:124,  emosi  dapat  dibedakan  menjadi  dua tipe,  yaitu  emosi  dasar  basic  emotions  dan  emosi  kompleks  complex
emotions.  Emosi  dasar  merupakan  komponen-komponen  dasar  dari kehidupan konsumen, misalnya emosi-emosi positif seperti kegembiraan,
dan emosi-emosi negatif seperti kemarahan, kekecewaan dan kesedihan. Sedangkan,  emosi  kompleks  merupakan  campuran  dari  emosi-emosi
dasar.  Dalam  pemasaran  emosi  yang  dihasilkan  adalah  sesuatu  yang kompleks. contohnya adalah nostalgia atau kenangan.
c.  Think Cara Berpikir Perusahaan  berusaha  untuk  menantang  konsumen,  dengan  cara
memberikan  problem-solving  experiences  pengalaman  pemecahan- masalah, dan mendorong pelanggan untuk berinteraksi secara kognitif dan
secara kreatif dengan perusahaan atau produk. Menurut  Schmitt  1999:138  tujuan  dari  think  marketing  adalah  untuk
mendorong  konsumen  ikut  serta  dalam  proses  kolaborasi  dan  berpikir
Universitas Sumatera Utara
27
kreatif,  dimana  akan  berdampak  pada  penilaian  kembali  terhadap  suatu produk dan perusahaannya.
Prinsip  dari  think  yang  dapat  digunakan  untuk  melakukan  kampanye pemasaran, sebagai berikut Schmitt, 1999:148:
1 Kejutan surprise Kejutan  merupakan  suatu  hal  yang  penting  dalam  membangun
pelanggan agar mereka terlibat dalam cara berpikir yang kreatif. Kejutan dihasilkan  ketika  pemasar  memulai  dari  sebuah  harapan.  Kejutan  harus
bersifat  positif,  yang  berarti  pelanggan  mendapatkan  lebih  dari  yang mereka  minta,  lebih  menyenangkan  dari  yang  mereka  harapkan,  atau
sesuatu  yang  sama  sekali  lain  dari  yang  mereka  harapkan  yang  pada akhirnya  dapat  membuat  pelanggan  merasa  senang.  Dalam  experiential
marketing,  unsur  surprise  menempati  hal  yang  sangat  penting  karena dengan  pengalaman-pengalaman  yang  mengejutkan  dapat  memberikan
kesan  emosional  yang  mendalam  dan  diharapkan  dapat  terus  membekas di benak konsumen dalam waktu yang lama.
2 Memikat intrigue Jika  kejutan  berangkat  dari  sebuah  harapan,  intrigue  campaign
mencoba  membangkitkan  rasa  ingin  tahu  pelanggan,  apa  saja  yang memikat  pelanggan.  Namun,  daya  pikat  ini  tergantung  dari  acuan  yang
dimiliki  oleh  setiap  pelanggan.  Terkadang  apa  yang  dapat  memikat seseorang  dapat  menjadi  sesuatu  yang  membosankan  bagi  orang  lain,
tergantung  pada  tingkat  pengetahuan,  kesukaan,  dan  pengalaman pelanggan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
28
3 Provokasi provocation Provokasi  dapat  menimbulkan  sebuah  diskusi,  atau  menciptakan
sebuah perdebatan. Provokasi dapat beresiko jika dilakukan secara tidak baik dan agresif.
d.  Act Tindakan Act marketing bertujuan untuk mempengaruhi pengalaman tubuh, gaya
hidup,  dan  interaksi.  Act  marketing  memperkaya  kehidupan  pelanggan dengan  meningkatkan  pengalaman  fisik  mereka,  menunjukkan  kepada
mereka cara-cara alternatif dalam melakukan sesuatu, gaya hidup alternatif, dan interaksi Schmitt, 1999:68.
Tindakan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keseluruhan individu pikiran dan tubuh untuk meningkatkan hidup dan gaya hidupnya.
Pesan-pesan  yang  memotivasi,  menginspirasi  dan  bersifat  spontan  dapat menyebabkan  pelanggan  untuk  berbuat  hal-hal  dengan  cara  yang  berbeda,
mencoba  dengan  cara  yang  baru  merubah  hidup  mereka  lebih  baik  Rini, 2009:17.
Menurut  Schmitt  1999:154  act  marketing  dirancang  untuk menciptakan  pengalaman  konsumen  yang  terkait  dengan  bagian  fisik  dari
tubuh, pola perilaku jangka panjang dan gaya hidup serta pengalaman yang terjadi akibat interaksi dengan orang lain.
e.  Relate Hubungan Relate  menghubungkan  pelanggan  secara  individu  dengan  masyarakat,
atau  budaya.  Relate  menjadi  daya  tarik  keinginan  yang  paling  dalam  bagi
Universitas Sumatera Utara
29
pelanggan  untuk  pembentukan  self-improvement  perbaikan  diri,  status socio-economic status sosial-ekonomi, dan image citra. Relate campaign
menunjukkan  sekelompok  orang  yang  merupakan  target  pelanggan  dimana seorang pelanggan dapat berinteraksi, berhubungan, dan berbagi kesenangan
yang sama Schmitt, 1999:68. 2.  Experience Providers ExPros
Perangkat SEMs Strategic Experiential Modules dapat dibentuk melalui ExPros.  ExPros  merupakan  alat  taktis  yang  dapat  membentuk  sense,  feel,
think,  act,  dan  relate.  Media  yang  digunakan  dapat  berupa  communications, visual  and  verbal  identity,  product  presence,  co-branding,  spatial
environments, web sites, dan people Schmitt, 1999:72. 1 Communications Komunikasi
Komunikasi  meliputi  iklan,  komunikasi  internal  dan  eksternal perusahaan seperti majalah, brosur, koran, dan laporan tahunan, dan public
relation.  Bentuk-bentuk  komunikasi  tersebut  biasa  digunakan  oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya.
2 Visual and Verbal Identity Identitas Visual dan Verbal Identitas visual dan verbal berupa tampilan dari suatu produk yang akan
dilihat  langsung  oleh  konsumen.  Identitas  visual  dan  verbal  berupa  nama, logo, warna, dan tanda.
3 Product Presence Kehadiran Produk Kehadiran produk ini juga dapat digunakan untuk menciptakan sebuah
pengalaman.  Kehadiran  produk  meliputi  desain  produk,  kemasan  dan
Universitas Sumatera Utara
30
tampilan  produk,  dan  karakter  merek  yang  digunakan  sebagai  bagian  dari kemasan dan bahan titik penjualan.
4 Co-Branding Kerjasama Co-branding dapat digunakan untuk membentuk bagian dari SEMs. Co-
branding  dalam  ExPros  meliputi  event  pemasaran  dan  sponsorship, kerjasama,  penggunaan  produk  dalam  film,  kampanye  iklan  bersama  dan
bentuk  lainnya  dari  kerjasama.  Tujuan  dari  event  pemasaran  ini  adalah membentuk emosi, dan hubungan yang tak terlupakan dengan pelanggan.
5 Spatial Environments Lingkungan Spasial Lingkungan  spasial  merupakan  sebuah  tempat  pengekspresian.
Lingkungan  spasial  merupakan  sesuatu  yang  dapat  menimbulkan pengalaman melalui desain ruangan, yaitu dirancang memiliki nilai estetika,
mulai interior, lantai, sampai perangkat dari interior itu sendiri. 6 Web Sites Situs
Web  Sites  adalah  situs  internet.  Web  Sites  adalah  alat  ampuh  untuk komunikasi  bisnis  dan  cara  yang  hebat  untuk  menyampaikan  informasi
kepada pelanggan atau rekan kerja. 7 People
People  yaitu  tenaga  penjualan,  perwakilan  perusahaan,  penyedia layanan,  penyedia  layanan  pelanggan,  dan  siapa  saja  yang  dapat  dikaitkan
dengan sebuah perusahaan atau merek. People merupakan media yang dapat berinteraksi langsung dengan konsumen atau pengunjung.
Universitas Sumatera Utara
31
Dalam  penelitian  ini,  experiential  marketing  akan  dibatasi  pada pendekatan  strategic  experiential  modules  SEMs.  Sehingga  indikator
experiential marketing yang akan digunakan pada penelitian ini adalah terbatas pada sense X
1
, feel X
2
, think X
3
, act X
4
, dan relate X
5
.
2.2.4 Manfaat Experiential Marketing