Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009 data untuk melihat variabel dependen mutu hasil belajar yaitu hasil Ujian Nasional. Kriteria purposive sampling yaitu : 1. Sekolah yang telah melaksanakan Ujian Nasional UN. 2. Memiliki izin operasional menjalankan kegaiatan pendidikan dari Kepala Daerah untuk sekolah negeri dan Kepala Dinas Pendidikan untuk sekolah swasta. Berdasarkan kriteria tersebut, dari 91 Sekolah Menengah Pertama yang terdapat di Kabupaten Asahan maka terdapat 15 Sekolah Menengah Pertama yang belum mempunyai hasil Ujian Nasional dan 76 Sekolah Menengah Pertama yang telah mempunyai hasil Ujian Nasional, sehingga banyak sampel dalam penelitian ini adalah 76 91-15 Sekolah Menengah Pertama.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data sekunder yang disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan Indriantoro, 2002. Metode pengumpulan data sekunder secara manual langsung ke lokasi penelitian. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari Sekolah Menengah Pertama. Data yang diambil adalah biaya yang terdapat dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah, penilaian Kepala Sekolah terhadap Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009 kegiatan yang dilakukan guru dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian, dan Nilai Ujian Nasional.

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel independen yaitu biaya pendidikan. Biaya pendidikan adalah sejumlah uang yang dibelanjakan sekolah untuk keperluan gaji kesejahteraan gurupegawai, pembinaan profesional bagi gurukepala sekolahpegawai tata usaha, pengadaan alat-alat pelajaran, pengadaan buku pelajaran, pemeliharaan gedung atau ruang belajar, pengadaan sarana kelas papan tulis, meja dan kursi, pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dan biaya pengelolaan sekolah penyusunan rencana program, penerimaan siswa baru, pembuatan laporan di SMP. Biaya pendidikan diukur berdasarkan jumlah biaya gajikesejahteraan, pembinaan profesional bagi gurukepala sekolahpegawai tata usaha, pengadaan alat-alat pelajaran, pengadaan buku pelajaran, pemeliharaan gedung atau ruang belajar, pengadaan sarana kelas papan tulis, meja, kursi, pembinaan kegiatan ekstrakurikuler, dan biaya pengelolaan sekolah penyusunan rencana program, penerimaan siswa baru, pembuatan laporan,pengadaan Alat Tulis Kantor di SMP yang terdapat pada Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009 laporan Realisasi anggaran sekolah tahun anggaran 2007. Skala yang digunakan adalah skala rasio. 2. Variabel dependen adalah mutu hasil belajar. Mutu hasil belajar adalah prestasi akademik yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan masa belajarnya lulus yang dinyatakan dalam bentuk nilai ujian atau nilai evaluasi belajar. Mutu hasil belajar diukur berdasarkan nilai rata – rata ujian nasional tahun 2008 dengan rumus : a BanyakSisw ruhNilai JumlahSelu Variabel ini diperoleh dari laporan ujian nasional SMP dari setiap sekolah. Skala yang digunakan adalah skala rasio. 3. Variabel intervening yaitu mutu proses belajar mengajar. Mutu proses belajar mengajar adalah mutu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses optimalisasi masing-masing peran, yang mencakup perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian yang dilaksanakan selama pelajaran berlangsung. Mutu proses belajar mengajar diukur berdasarkan hasil penilaian kepala sekolah atau pengawas sekolah tahun 2007 tentang perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Skala yang digunakan adalah skala rasio. Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009 Tabel 4.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Dependen Definisi Operasional Pengukuran Skala Mutu hasil belajar Y Prestasi akademik yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan masa belajarnya lulus yang dinyatakan dalam bentuk nilai ujian atau nilai evaluasi belajar. Nilai rata rata ujian nasional tahun 2008. Rasio Intervening Mutu proses belajar mengajar Z Mutu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses optimalisasi masing-masing peran, yang mencakup perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian yang dilaksanakan selama pelajaran berlangsung. Hasil penilaian kepala sekolah atau pengawas sekolah tahun 2007 tentang perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Rasio Independen Biaya pendidikan X Jumlah uang yang dibelanjakan sekolah untuk keperluan gaji kesejahteraan gurupegawai, pembinaan profesional bagi gurukepala sekolahpegawai tata usaha, pengadaan alat-alat Jumlah biaya gaji kesejahteraan, pembinaan profesional bagi gurukepala sekolahpegawai tata Rasio Syamsudin : Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Mutu Hasil Belajar Melalui Mutu Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Asahan, 2009 pelajaran, pengadaan buku pelajaran, pemeliharaan gedung atau ruang belajar, pengadaan sarana kelas papan tulis, meja, kursi, pengadaan sarana sekolah ruang belajar, praktikum, laboratorium, perpustakaan, pembinaan kegiatan ekstrakurikuler, dan biaya pengelolaan sekolah penyusunan rencana program, penerimaan siswa baru, pembuatan laporan,pengadaan Alat Tulis Kantor di SMP. usaha, pengadaan alat-alat pelajaran, pengadaan buku pelajaran, pemeliharaan gedung atau ruang belajar, pengadaan sarana kelas papan tulis, meja, kursi, pembinaan kegiatan ekstrakurikuler, dan biaya pengelolaan sekolah penyusunan rencana program, penerimaan siswa baru, pembuatan laporan,pengadaan Alat Tulis Kantor di SMP yang terdapat pada laporan Realisasi anggaran sekolah tahun anggaran 2007. 4.6. Metode Analisis Data 4.6.1. Pengujian Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Perencanaan Sumberdaya Pendidikan Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah Menengah Negeri Di Kota Tanjungbalai

0 31 114

Pengaruh mutu mengajar guru terhadap hasil belajar siswa bidang studi pkn

0 7 90

PENGARUH EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 7 4

PENGARUH EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 7 4

Pengaruh Sarana dan Biaya Pendidikan Terhadap Hasil Belajar di Sekolah Menengah

0 3 10

PENGARUH SUPERVISI DAN LESSON STUDY TERHADAP KINERJA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 5 45

PENGARUH PEMANFAATAN FASILITAS PEMBELAJARAN DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MUTU LULUSAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SE – KOTA BANDUNG.

1 5 66

PENGARUH KINERJA MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MUTU LAYANAN AKADEMIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-BANDUNG UTARA.

0 2 78

ANALISIS PENGARUH KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DAN PENDIDIK TERHADAP IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAN DAMPAKNYA PADA MUTU HASIL PENDIDIKAN : Kasus pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat.

0 1 76

PENGARUH MANAJEMEN KOMPUTER DAN KINERJA MENGAJAR GURU KOMPUTER TERHADAP MUTU LAYANAN PEMBELAJARAN : Penelitian pada Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Negeri di Kabupaten Purwakrta.

0 9 53