acuan atau pijakan oleh umat Islam dalam penyelenggaraan pendidikan. Umat Islam memandang al-Qur’an dan as-Sunah ini merupakan sumber utama ajaran
Islam. Kedua sumber tersebut merupakan inspirasi setiap umat muslim dalam menempatkan dan membuat suatu ideologi dalam kehidupan.
a. Al-Qur’an
Umat Islam sebagai umat yang dianugerahkan Tuhan suatu kitab suci al- Qur’an, yang lengkap dengan segala petunjuk yang meliputi seluruh aspek
kehidupan dan bersifat universal, sudah barang tentu dasar pendidikan mereka adalah yang bersumber kepada filsafat hidup yang berdasarkan kepada al-Qur’an.
Nabi Muhammmad SAW sebagai pendidik pertama, pada masa awal pertumbuhan Islam telah menjadikan al-Qur’an sebagai dasar pendidikan Islam
disamping sunnah beliau sendiri. Kedudukan al-Qur’an sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat
dipahami dari ayat al-Qur’an sendiri firman Allah:
ﺔ ْﺣرو ىﺪهو اﻮ ْ ا يﺬ ا ﻬ ﺎ إ بﺎ ﻜْا ﻚْ ﺎ ْﺰْأ ﺎ و
ْﺆ مْﻮ نﻮ
Artinya : ”Dan kami tidak menurunkan kepadamu al-Kitab al-Qur’an ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang
mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman “ QS . An-Nahl :64.
32
Selanjutnya firman Allah SWT:
32
Kitab Suci al-Qur’an., Op. Cit., h. 411
بﺎ ْﺄْا ﻮ وأ ﺮآﺬ و ﺎ اء اوﺮ ﺪ كرﺎ ﻚْ إ ﺎ ْﺰْأ بﺎ آ
Artinya : “Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya
mereka mendapatkan pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran” Q.S Shaad :29.
33
Sehubungan dengan masalah ini, Muhammad al-Fadhil al-Jamili menyatakan sebagai berikut : ”Pada hakekatnya al-Qur’an itu adalah
perbendaharaan yang besar untuk kebudayaan manusia, terutama bidang kerohanian. Ia pada umumnya adalah merupakan kitab pendidikan masyarakat,
moril akhlak dan spiritual kerohanian”.
34
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber utama Pendidikan Agama Islam adalah al-Qur’an yaitu kumpulan
Firman Allah SWT yang disampaikan kepada nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa
dalam lingkungan umat Islam.
b. As-Sunah
Dasar kedua pendidikan Islam adalah as-Sunah yang mempunyai arti segala yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan,
perbuatan dan ketetapan yang berkaitan dengan hukum.
35
As-Sunah berisi pedoman untuk kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya untuk membina umat manusia seutuhnya dan muslim yang
33
Kitab Suci al-Qur’an., Op. Cit., h. 736
34
Ramayulis, Op. Cit., h. 14
35
Nasrun Haroen, Ushul Fikih I, Jakarta : Logos, tth , h. 38
bertaqwa.
36
Oleh karena itu as-Sunah merupakan dasar pendidikan Islam kedua, yang dalam pelaksanaannya melalui usaha pendidikan untuk diperlukan
pemahaman mendalam dan sistematika terhadap butir-butir as-Sunah yang berkaitan dengan pendidikan. Kalau al-Qur’an dan as-Sunah dijadikan dasar,
maka pendidikan Islam merupakan wujud bangunan yang kokoh dan berakar kuat kemudian akan mewarnai corak ke-Islaman dalam berbagai aspek kehidupan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dasar pendidikan adalah al-Qur’an dan as-Sunah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan
syariah. Wilayah syariah mencakup aspek ibadah, muamalah, akhlak dan keilmuan lainnya.
Selain al-Qur’an dan as-Sunah, kemudian dasar tadi akan dikembangkan dalam pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syar’i, ijma yang diakui.
Ijtihad dan tafsir yang besar dalam bentuk hasil pemikiran yang menyeluruh dan terpadu tentang jagad raya, manusia, masyarakat dan bangsa, pengetahuan
kemanusiaan dan akhlak, dengan merujuk kepada kedua sumber asal al-Qur’an dan hadits sebagai sumber utama.
37
Ijtihad ulama juga merupakan landasan dan sumber pengembangan pendidikan Islam berfungsi melengkapi berbagai persoalan yang belum termuat
dalam al-Qur’an dan as-Sunah. Upaya pengembangan ijtihad di bidang
36
Zakiah Darajat, Op.Cit., h. 21
37
Jalaludin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996, Cet 2 h. 37
pendidikan berorientasi kepada perkembangan kebutuhan masyarakat yang tentunya berlainan, baik ideologi maupun pola hidup yang menjadi budayanya.
3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam