Kerangka Berpikir Pengajuan Hipotesis

Puasa merupakan ibadah ritual yang memiliki makna tinggi. Ia merupakan suatu proses pendidikan dan latihan intensif, menguji kekuatan iman dan sekaligus mengendalikan hawa nafsu. Ibadah ritual ini dapat melahirkan sikap-sikap positif yang ditampakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kepedulian terhadap fakir miskin.

3. Pengamalan Ibadah

Demikian juga halnya dengan kata pengamalan, W.J.S. Poerwadarminta menjelaskan dengan tiga arti, yaitu: 1. Hal mengamalkan 2. Kesungguhan hati melakukan sesuatu 3. Pelaksanaan. 62 Dari ketiga arti pengamalan di atas, penulis melihat nampaknya arti yang ketigalah yang lebih tepat, bila dibandingkan dengan kata ibadah. Dengan demikian pengamalan ibadah berarti pelaksanaan ibadah.

D. Kerangka Berpikir

Setiap siswa yang ingin memperoleh keberhasilan atau kesuksesan dalam belajarnya, maka siswa tersebut harus mampu membiasakan dirinya agar tekun belajar dan mengamalkan ilmu yang telah dimilikinya, harus membiasakan 62 W. J. S. Poerwadarmintya, kamus umum bahasa indonesia, jakarta : balai pustaka, 1985, cet. 6, h.7 dirinya pula menjalankan perintah-Nya dan sanggup menjauhi segala yang dilarang-Nya dengan sunguh-sungguh. Keberhasilan belajar bukan hanya tergantung pada kecemerlangan otak. Sikap, kebiasaan, dan keterampilan belajar, termasuk di dalamnya keterampilan dalam mengatur waktu dan mengamalkan ibadah, mempunyai andil yang cukup besar dalam menetukan keberhasilan belajar siswa. Otak yang cerdas bukanlah satu-satunya jaminan untuk berhasil. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa otak merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan belajar, tetapi juga masih ada faktor lain yang ikut mengiringinya dalam menentukan keberhasilan belajar. Prestasi belajar agama dan pengamalan ibadah merupakan dua variabel yang saling berkorelasi. Secara teoritis, siswa yang berprestasi tinggi dalam mata pelajaran agama seharusnya tingkat pengamalan ibadahnya menjadi tinggi, sebagai efek dari prestasinya tersebut. Demikian pula siswa yang selalu mengamalkan ibadah seharusnya prestasi belajar agamanaya tinggi, sebab pengamalan ibadah akan berimplikasi kepada prestasi belajar agama. Dengan demikian diduga terdapat korelasi yang signifikan antara prestasi belajar pendidikan agama dengan tingkat pengamalan ibadah siswa. Semakin tinggi prestasi belajar agama yang diraih siswa, akan semakin baik pula tingkat pengamalan ibadahnya. Sebaliknya semakin rendah prestasi belajar siswa, semakin rendah pula tingkat pengamalan ibadahnya.

E. Pengajuan Hipotesis

Dalam penelitian ini perlu sekali adanya hipotesis, karena hipotesis sebagai indikasi untuk menarik kesimpulan penelitian yang berbentuk dalil atau generalisasi yang akan dibuktikan dan diteliti serta diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesa Nol Ho : Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara prestasi belajar pendidikan agama Islam dengan tingkat pengamalan ibadah siswa. 2. Hipotesa Alternatif Ha : Ada korelasi positif yang signifikan antara prestasi belajar pendidikan agama Islam dengan tingkat pengamalan ibadah siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang dijadikan acuan yaitu : 1. Variabel Bebas Independent Variable yaitu prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam tersebut dilihat dari hasil raport siswa. Variabel ini disimbolkan dengan huruf X. 2. Variabel Terikat Dependent Variable yaitu pengamalan ibadah siswa. Variabel ini disimbolkan dengan huruf Y. Tabel -1 Variabel Penelitian NO VARIABEL DIMENSI INDIKATOR 1 Variabel bebas X prestasi belajar pendidikan agama Islam ƒ Pengetahuan PAI ƒ Praktek Ibadah Nilai raport siswa 2 Variabel terikat Y pengamalan ibadah

a. Shalat

Pengamalan anak terhadap ibadah shalat yang terkandung dalam unsur- unsur pokok materi PAI ƒ Kebiasaan mengerjakan shalat ƒ Keikhlasan mengerjakan shalat ƒ Kemampuan menghafal bacaan shalat ƒ Melaksanakan sunah shalat ƒ Menjama’ shalat ƒ Shalat berjamaah ƒ Kekhusyu’an dalam shalat ƒ Tepat waktu dalam shalat ƒ Berdo’a selesai shalat b.Puasa Pengamalan anak terhadap ibadah ƒ Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan ƒ Membatalkan puasa siang