Identitas Responden ANALIS DATA

BAB V ANALIS DATA

Pada bab ini akan di uraikan data yang telah didapat melalui penelitian yang telah dilakukan. Data-data yang di uraikan pada bab ini merupakan hasil penelitian melalui observasi, wawancara dan koesioner yang telah diisi oleh para responden. Analisis data yang diperoleh di lapangan adalah suatu interpretasi langsung berdasarkan data dan informasi yang diperoleh di lapangan dengan tetap berpedoman pada tujuan penelitian.

5.1 Identitas Responden

Karateristik responden dalam penelitian ini menyangkut umur, jenis kelamin, pendidikan. Adapun frekwensi jawaban responden dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini. Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia No Usia Frekuensi 1 2 3 8-12 tahun 13-15 tahun 16-17 tahun 5 5 3 38,46 38,46 23,07 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014 Data hasil pada tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang terbanyak yaitu usia 8-12 tahun sebanyak 5 responden 38,46, begitu juga dengan usia 13-15 tahun sebanyak 5 responden 38,46. Hal itu menunjukkan bahwa kejahatan seksual lebih banyak dialami anak yang berusia 8 sampai 15 tahun. Dewasa ini, banyak kita saksikan kasus-kasus kejahatan seksual yang menimpa anak-anak dibawah umur. Pada usia itu anak masih belum mampu melakukan pembelaan diri atas kejahatan seksual yang mereka alami, bahkan para Universitas Sumatera Utara pelaku tidak segan-segan untuk melakukan ancaman yang membuat anak-anak usia 8 sampai 15 tahun tidak berani melakukan perlawanan. Selebihnya adalah usia antara 16-17 tahun sebanyak 3 responden 23,07. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin adalah jenis kelamin perempuan, karena perempuanlah yang memiliki peluang mendapat kekerasan seksual terbesar di bandingkan dengan laki-laki. Pada kenyataannya tidak hanya perempuan saja yang mendapatkan kekerasan seksual, laki-laki juga ada yang mengalaminya. Hanya saja data hasil penelitian yang diadakan di Yayasan Pusaka Indonesia seluruh responden yang pernah mengalami kekerasan seksual yang didampingi oleh Yayasan Pusaka Indonesia semuanya berjenis kelamin perempuan, dan dalam penelitian ini seluruh respondennya adalah perempuan dengan tingkat persentase 100. Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Frekuensi 1 2 3 4 Tidak Sekolah SD SMP SMA 1 5 4 3 7,69 38,46 30,76 23,07 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014 Berdasarkan data hasil tabel 4 terdapat 5 orang responden 38,46 anak pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar SD, hal ini menunjukkan semakin rendah tingkat pendidikan maka semakin rentan kekerasan seksual terjadi. Hal lain dapat terjadi karena anak-anak pada Universitas Sumatera Utara tingkat pendidikan Sekolah Dasar SD ini belum di perkenalkan tentang pembelajaran mengenai seks, sehingga mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan oleh pelaku kekerasan seksual terhadap mereka. Tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama SMP berjumlah 4 responden 30,76. Selanjutnya tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA berjumlah 3 responden 23,07 dan 1 responden 7,69 yang tidak sekolah lagi, hal itu karena responden merasa tidak nyaman lagi untuk bersekolah dan tidak adanya dukungan dari orang tua untuk anak bersekolah.

5.2 Sosial Ekonomi Variabel X