Jaringan Kerja Lembaga DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

46. Program Evaluasi implementasi Konvensi Hak Anak dalam rangka membangun Juvenile Restorative Justice bagi Anak berkonflik dengan hukum suara dari 5 kota. Tahun: 2010-2011, Donor: Uni Eropa, Penerima Manfaat: 1000 orang. 47. Program Program pengentasan kemiskinan masyarakat desa paluh manan dan kota datar kec. Hamparan Perak kab. Deli Serdang. Tahun: 2009-2010, Donor: Mercy Relief Singapore, Penerima Manfaat: 2000 orang. 48. Program Memperkuat kapasitas lokal dalam mendukung upaya konservasi di kawasan hutan lindung register 66 batu ardan di kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat OCSP. Tahun: 2009-2010, Donor: DAI-USAIDOCSP, Penerima Manfaat: 6000 orang. 49. Child Led Disaster Risk Reduction CLDRR. Donor: Save the Children, dengan 3500 penerima manfaat langsung. 50. Community Managed Disaster Risk Reduction CMDRR. Donor: Cordaid, the Netherlands, dengan 5600 penerima manfaat langsung. 51. Program of Community-Based Disaster Risk Reduction CBDRR di Aceh Jaya and Nias Selatan, Donor: PDA – USA dengan 3500 penerima manfaat langsung. 52. Pengendalian Bahayaa dan Dampak Rokok bagi anak dan remaja melalui pembentukan KTR Donor : CTFK Campaign Tobacco Free Kids, dengan 1.000.000 penerima manfaat langsung.

4.10 Jaringan Kerja Lembaga

Yayasan Pusaka Indonesia terlibat dalam berbagai jaringan perlindungan anak di Indonesia dan Luar Negeri. Jaringan ini merupakan jaringan kerja antar organisasi, yaitu: Universitas Sumatera Utara Tabel 2 No Nama Jaringan Tujuan Status Wilayah kerja Kegiatan 1. Komnas perlindunga n Anak Monitoring, perlindungan, kampanye hak- hak anak di Indonesia Anggota Indonesia Koordinasi kasus dan distribusi data implementasu KHA untuk penyusunan report ke PBB 2. Jaringan Pekerja Anak Jarak Kampanye dan pendidikan untuk melawan bentuk pekerjaan terburuk pekerja anak Anggota Indonesia Komunikasi perkembangan kebijakan daerah dalam pencegahan bentuk pekerjaan terburuk pekerja anak 3. Masyarakat Peduli Bencana Indonesia MPBI Kampanye, kapasitasi dan pelatihan untuk mengurangi resiko bencana Anggota Indonesia Kampanye DDR di sekolah- sekolah di Nias bersama jaringan lokal Universitas Sumatera Utara di Indonesia 4 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Konservasi lingkungan dan sumber daya alam Anggota Indonesia Kolaborasi untuk pembentukan Taman Nasional Batang Gadis di Sumut dan proteksi DAS Sungai Deli 5 Perserikatan Perlindunga n Anak Indonesia PPAI Monitoring, pendidikan dan perlindungan hak-hak anak Anggota Sumatera Utara Kolaborasi untuk penyusunan perda trafficking dan bentuk pekerjaan terburuk pekerja anak di Sumut 6. Child Right International Network CRIN Diseminasi informasi, pendidikan, seminar dan advokasi tentang Hak- Hak Anak Anggota Internasional Memperoleh informasi tentang perkembangan implementasi hak-hak anak secara global Universitas Sumatera Utara 7 Center on Juvenile and Criminal Justice Diseminasi informasi, workshop dan advokasi anak- anak yang berhadapan dengan hukum Anggota Internasional Diseminasi informasi tentang pelaksanaan hak-hak anak yang berhadapan hukum Dalam kurun waktu 11 tahun berdiri, Pusaka Indonesia telah terlibat dalam berbagai kerja kolaborasi. Beberapa diantaranya disebutkan di bawah ini: No StrukturPosisi Kegiatan Tujuan Hasil 1. Anggota Jaringan Advokasi kebijakan Trafficking di Sumatera Utara Lahirnya Peraturan Daerah tentang Trafficking di Sumut Perda No.6 tahun 2004 tentang Pencegahan Perdagangan Perempuan dan Anak di Sumut disahkan 2. Leading organisasi Advokasi kebijakan tentang Pekerja Anak di Sumut Lahirnya Peraturan daerah tentang Bentuk Pekerjaan Terburuk di Sumut Perda No.52004 tentang Pencegahan Bentuk pekerjaan Terburuk Pekerja Anak di Sumut Universitas Sumatera Utara 3. Anggota Gugus Tugas Propinsi Sumut untuk Pencegahan Perdagangan anak dan Perempuan di Sumut Koordinasi kerja antar sektor dalam penanganan kasus Trafficking di Sumut Koordinasi kerja sesama jejaring semakin maksimal saling pengertian semakin baik dan profesional 4. Anggota Gugus Tugas Propinsi NAD untuk Pencegahan Perdagangan anak dan perempuan di NAD Koordinasi kerja antar sektor dalam penanganan kasus trafficking di NAD Struktur kelembagaan yang semakin solid dalam kerjasama antar sektor penanganan 5. Anggota Sekretariat Bersama Perlindungan Anak di provinsi NAD dan Kabupaten Nias Koordinasi antar sesama lembaga yang bekerja dalam sektor perlindungan anak dalam implementasi hak- hak anak di NAD Kesepahaman antar sesama agency nasional dan internasional dalam pelaksanaan hak- hak anak di NAD 6. Anggota Koalisi Nasional untuk Gugatan Class Action untuk Pengadilan Negeri Jakarta Universitas Sumatera Utara penghapusan Ujian Nasional penghapusan Ujian Nasional Pusat memenangkan Koalisi Nasional dan sekarang dalam proses Banding. 7 Anggota Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Walhi Melakukan advokasi dan kampanye konservasi lingkungan di Indonesia Gugatan class action atas DAS Sungai Deli dan Hak Anak atas Lingkungan di kawasan Taman Nasional Leuser 8 Anggota Jaringan Pekerja Anak Jarak Melakukan kampanye dan advokasi bentuk- bentuk pekerjaan terburuk bagi anak Perda No.5 tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk bagi anak di Sumatera Utara 9 Leading Organisasi Jaringan Nasional Perlindungan Malakukan advokasi dan kampanye untuk Perlindungan Anak Universitas Sumatera Utara ABH Berkonflik Hukum 10 Anggota Aliansi Total – Ban Melakukan advokasi Pelarangan Iklan dan Sponsor Rokok di Indonesia Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALIS DATA

Pada bab ini akan di uraikan data yang telah didapat melalui penelitian yang telah dilakukan. Data-data yang di uraikan pada bab ini merupakan hasil penelitian melalui observasi, wawancara dan koesioner yang telah diisi oleh para responden. Analisis data yang diperoleh di lapangan adalah suatu interpretasi langsung berdasarkan data dan informasi yang diperoleh di lapangan dengan tetap berpedoman pada tujuan penelitian.

5.1 Identitas Responden

Karateristik responden dalam penelitian ini menyangkut umur, jenis kelamin, pendidikan. Adapun frekwensi jawaban responden dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini. Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia No Usia Frekuensi 1 2 3 8-12 tahun 13-15 tahun 16-17 tahun 5 5 3 38,46 38,46 23,07 Total 13 100,00 Sumber: Kuesioner 2014 Data hasil pada tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang terbanyak yaitu usia 8-12 tahun sebanyak 5 responden 38,46, begitu juga dengan usia 13-15 tahun sebanyak 5 responden 38,46. Hal itu menunjukkan bahwa kejahatan seksual lebih banyak dialami anak yang berusia 8 sampai 15 tahun. Dewasa ini, banyak kita saksikan kasus-kasus kejahatan seksual yang menimpa anak-anak dibawah umur. Pada usia itu anak masih belum mampu melakukan pembelaan diri atas kejahatan seksual yang mereka alami, bahkan para Universitas Sumatera Utara