Perkembangan Dunia Fotografi Sejarah Fotografi

Bagi fotografer yang ingin mengambil foto sebuah pemandangan alam, aliran yang sesuai digunakan adalah aliran landscape photography. Aliran ini menunjukkan bahwa fotografer ingin memperlihatkan keindahan alam, seperti gunung, padang rumput, laut, pantai dan lain sebagainya dapat di abadikan dalam sebuah foto. Aliran lainnya yang digunakan oleh fotografer adalah portraiture photography, yaitu aliran fotografi yang proses pengambilan gambarnya dapat dilakukan di dalam maupun di ruang terbuka dengan memanfaatkan cahaya alam yang berasal dari matahari ataupun cahaya buatan dari alat bantu. Tujuan dari fotografi potret ini adalah untuk menampilkan rupa, ekspresi, kepribadian, bahkan mood subjek. Aliran yang banyak diminati saat ini adalah commercial photography, yaitu aliran yang proses pengambilan gambarnya dibuat menjadi lebih menarik dengan bantuan editing yang bertujuan untuk keperluan promosi atau iklan suatu produk. Aliran yang merupakan cabang dari aliran fotografi professional ini memiliki keuntungan yang tidak sedikit karena hasil fotonya sering ditampilkan dalam sebuah spanduk bahkan billboard. Still life photography merupakan aliran yang digunakan oleh seorang fotografer untuk merekam benda mati yang dapat ditemui sehari- hari, termasuk benda-benda kecil makro dengan cara yang artistik dan menggunakan cahaya tambahan. Aliran ini membutuhkan profesionalisme tinggi dari fotografer karena foto ini dibuat untuk membuat benda mati menjadi lebih “hidup” dan “berbicara”. Selain beberapa aliran fotografi yang sudah dijelaskan sebelumnya, documentary photography pun menjadi aliran yang menarik dipelajari oleh seorang fotografer yang ingin memperlihatkan genre sosial kritis yang didedikasikan untuk menunjukkan hidup orang kurang mampu. Pada aliran ini estetika dan kreatifitas hanya digunakan sebagai pelengkap, karena yang menjadi elemen utama dalam aliran ini adalah sebuah realitas. Wild life photography merupakan aliran yang hampir sama dengan landscape photography, dimana kedua aliran ini bersinggungan dengan alam. Namun, aliran wild life photography lebih terfokus pada kehidupan hewan liar yang berada di alam bebas. Untuk seorang fotografer jurnalis, aliran yang digunakan adalah journalism photography, yaitu aliran yang merekam gambar apa adanya atau sesuai dengan realita yang terjadi tanpa proses editing. Aliran ini juga memiliki beberapa cabang, diantaranya adalah sport photography atau liputan olahraga, war photography atau liputan perang, event photography atau liputan mengenai suatu kegiatan, dan lain sebagainya. Dalam aliran ini terdapat unsur yang tidak boleh diabaikan, yaitu 5W+1H why, where, when, who, what, dan how. Fotografi jurnalistik ini juga dilengkapi dengan keterangan foto atau caption. Aliran selanjutnya adalah street photography atau fotografi jalanan, yaitu aliran yang memfokuskan objek pada moment puncak.

Dokumen yang terkait

Analisis semiotika makna toleransi beragama dalam pameran Foto Bianglala Xinjiang karya Ismar Patrizki

1 8 98

SKRIPSI Analisis Semiotika terhadap Foto Kemal Jufri “Wrath of The Fire Mountain” dalam World Press Photo 2011.

0 3 13

PENDAHULUAN Analisis Semiotika terhadap Foto Kemal Jufri “Wrath of The Fire Mountain” dalam World Press Photo 2011.

1 6 18

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Analisis Semiotika terhadap Foto Kemal Jufri “Wrath of The Fire Mountain” dalam World Press Photo 2011.

0 2 21

PENUTUP Analisis Semiotika terhadap Foto Kemal Jufri “Wrath of The Fire Mountain” dalam World Press Photo 2011.

0 3 4

BAB I PENDAHULUAN SEMIOTIKA FOTO JURNALISTIK TENTANG BANJIR (Analisis Semiotika Pierce dalam Foto-Foto Jurnalistik tentang Bencana Alam Banjir di Jakarta pada Surat Kabar Harian Koran Tempo).

0 2 20

PENUTUP SEMIOTIKA FOTO JURNALISTIK TENTANG BANJIR (Analisis Semiotika Pierce dalam Foto-Foto Jurnalistik tentang Bencana Alam Banjir di Jakarta pada Surat Kabar Harian Koran Tempo).

0 7 16

“FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM BANJIR” “FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM BANJIR” (Analisis Semiotik Foto-Foto Jurnalistik Tentang Bencana Alam Banjir Dalam Buku Mata Hati Kompas 1965-2007).

0 3 14

Seminar dan Pameran Foto Jurnalistik.

0 0 1

BENCANA ASAP DALAM ESAI FOTO (Studi Analisis Semiotika terhadap Makna Dampak Bencana Asap dalam Esai Foto Jurnalistik “Riau Lautan Asap” dalam Majalah National Geographic Indonesia edisi September 2015).

0 0 15