Gunung Merapi terjadi. Fotografer memfokuskan pada dua orang tersebut dan bagian lain dibuat buram atau blur. POI dalam foto ini adalah warna
dari keranjang yang digunakan oleh seorang pria sama dengan masker atau penutup wajah yang digunakan seorang wanita berkerudung
disebelahnya.
d. Photogenia Teknik Foto
Photogenia memperlihatkan bagaimana teknik pengambilan foto yang dilakukan fotografer, seperti pencahayaan lighting, ketajaman foto
exposure, keburaman bluring, efek gerak moving, efek beku freezing, efek kecepatan panning, dan sudut pandang angle. Penulis
dapat mengamati bahwa foto ini diambil diluar ruangan dengan bantuan cahaya matahari dan pengaturan pada kamera sehingga terlihat normal
normal exposure. Tidak ada teknik yang menampilkan efek beku freezing, efek kecepatan panning, dan efek gerak moving dalam foto
ini. Sedangkan untuk teknik keburaman, terlihat pada wanita berkerudung sebagai salah satu objek dalam foto yang dibuat agak sedikit blur dan pria
dengan keranjang dikepala sengaja dibuat lebih fokus oleh fotografer. Dua objek tersebut diambil menggunakan angle yang sejajar dengan
pandangan mata fotografer atau yang biasa disebut eye level. Angle ini tidak memiliki makna khusus seperti angle lainnya.
e. Aestheticism Komposisi
Seperti pada foto sebelumnya, komposisi yang dapat diamati dalam foto II ini tidak terlalu sulit. Objek dalam foto tersebut diletakan
sebagai foreground latar depan. Terdapat istilah rule of third atau komposisi 13, yaitu objek berada pada bagian sepertiga kanan atau kiri
foto. pada foto ini lebih difokuskan pada objek yang menggunakan keranjang dikepalanya. Untuk POI, penulis melihat dari warna keranjang
yang digunakan sebagai penutup kepala oleh pria berkemeja putih sama dengan masker yang digunakan wanita berkerudung disebelahnya. Hal
tersebut dapat menjadi nilai estetika atau keindahan tersendiri dalam foto.
f. Syntax
Dalam foto ini syntax yang dibangun menunjukan bahwa fotografer mengajak pembaca foto untuk memperhatikan dua orang yang
menjadi foreground. Setelah itu, baru diperlihatkan bagaimana latar belakang dari akibat yang terjadi dari bencana alam Gunung Merapi.
Caption yang menjadi pendukung pada sebuah foto, tidak digunakan dalam foto ini karena dengan melihat unsur-unsur yang ada, pembaca
foto dapat memahami apa yang ingin disampaikan oleh fotografer yaitu bagaimana dua orang yang menjadi korban dari bencana alam Gunung
Merapi mencoba melindungi dirinya dengan menggunakan sesuatu yang sederhana dari abu vulkanik.
Sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah tersebut adalah masyarakat menengah kebawah. Setelah penulis amati, foto II ini menunjukkan bagaimana
masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi hidup dalam kesederhanaan. Hal itu terlihat dari bagaimana seorang laki-laki yang menutupi kepalanya dengan keranjang