Sejarah Fotografi Dunia dan Indonesia

memiliki nilai estetika atau keindahan. Sebelum kamera canggih bermunculan seperti sekarang ini, mengabadikan sebuah moment adalah hal yang tidak lazim. Dahulu, orang-orang yang hidup di dalam goa mengukir kejadian-kejadian yang mereka alami di dinding-dinding tempat mereka tinggal dengan menggunakan alat seadanya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ukiran-ukiran yang ditemukan oleh para arkeolog. Melihat usaha orang-orang zaman dahulu yang tidak ingin melupakan kejadian dengan mengabadikannya melalui sebuah ukiran, mengingatkan kita akan sebuah teori yang dikemukakan oleh Henry Cartier Bresson, seorang pendiri agen foto terkemuka – Magnum Photo, yaitu teori dessecive moment moment puncak 12 . Teori tersebut menjelaskan mengenai pengambilan gambar yang dilakukan pada saat moment puncak.

3. Aliran-Aliran Dalam Fotografi

Dalam dunia fotografi terdapat aliran-aliran yang digunakan oleh para fotografer. Aliran tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan foto yang akan diambil. 13 Aliran yang pertama adalah fine art photography. Aliran ini digunakan oleh fotografer yang lebih menginginkan subjektifitas pada foto yang akan diambil. Aliran ini merupakan sebuah aliran seni fotografi murni, tidak ada aturan didalamnya. 12 Makalah Seminar Fotografi oleh Eddy Hasby artikel pada www.tribunkaltim.co.id 13 http:dianggela.wordpress.com20120420jenis-jenis-aliran-fotografi Bagi fotografer yang ingin mengambil foto sebuah pemandangan alam, aliran yang sesuai digunakan adalah aliran landscape photography. Aliran ini menunjukkan bahwa fotografer ingin memperlihatkan keindahan alam, seperti gunung, padang rumput, laut, pantai dan lain sebagainya dapat di abadikan dalam sebuah foto. Aliran lainnya yang digunakan oleh fotografer adalah portraiture photography, yaitu aliran fotografi yang proses pengambilan gambarnya dapat dilakukan di dalam maupun di ruang terbuka dengan memanfaatkan cahaya alam yang berasal dari matahari ataupun cahaya buatan dari alat bantu. Tujuan dari fotografi potret ini adalah untuk menampilkan rupa, ekspresi, kepribadian, bahkan mood subjek. Aliran yang banyak diminati saat ini adalah commercial photography, yaitu aliran yang proses pengambilan gambarnya dibuat menjadi lebih menarik dengan bantuan editing yang bertujuan untuk keperluan promosi atau iklan suatu produk. Aliran yang merupakan cabang dari aliran fotografi professional ini memiliki keuntungan yang tidak sedikit karena hasil fotonya sering ditampilkan dalam sebuah spanduk bahkan billboard. Still life photography merupakan aliran yang digunakan oleh seorang fotografer untuk merekam benda mati yang dapat ditemui sehari- hari, termasuk benda-benda kecil makro dengan cara yang artistik dan menggunakan cahaya tambahan. Aliran ini membutuhkan profesionalisme

Dokumen yang terkait

Analisis semiotika makna toleransi beragama dalam pameran Foto Bianglala Xinjiang karya Ismar Patrizki

1 8 98

SKRIPSI Analisis Semiotika terhadap Foto Kemal Jufri “Wrath of The Fire Mountain” dalam World Press Photo 2011.

0 3 13

PENDAHULUAN Analisis Semiotika terhadap Foto Kemal Jufri “Wrath of The Fire Mountain” dalam World Press Photo 2011.

1 6 18

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Analisis Semiotika terhadap Foto Kemal Jufri “Wrath of The Fire Mountain” dalam World Press Photo 2011.

0 2 21

PENUTUP Analisis Semiotika terhadap Foto Kemal Jufri “Wrath of The Fire Mountain” dalam World Press Photo 2011.

0 3 4

BAB I PENDAHULUAN SEMIOTIKA FOTO JURNALISTIK TENTANG BANJIR (Analisis Semiotika Pierce dalam Foto-Foto Jurnalistik tentang Bencana Alam Banjir di Jakarta pada Surat Kabar Harian Koran Tempo).

0 2 20

PENUTUP SEMIOTIKA FOTO JURNALISTIK TENTANG BANJIR (Analisis Semiotika Pierce dalam Foto-Foto Jurnalistik tentang Bencana Alam Banjir di Jakarta pada Surat Kabar Harian Koran Tempo).

0 7 16

“FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM BANJIR” “FOTO JURNALISTIK BENCANA ALAM BANJIR” (Analisis Semiotik Foto-Foto Jurnalistik Tentang Bencana Alam Banjir Dalam Buku Mata Hati Kompas 1965-2007).

0 3 14

Seminar dan Pameran Foto Jurnalistik.

0 0 1

BENCANA ASAP DALAM ESAI FOTO (Studi Analisis Semiotika terhadap Makna Dampak Bencana Asap dalam Esai Foto Jurnalistik “Riau Lautan Asap” dalam Majalah National Geographic Indonesia edisi September 2015).

0 0 15